Sukses

Arab Saudi Tutup Sekolah Akibat Cuaca Ekstrim

Pemerintah Arab Saudi menutup sekolah akibat masalah cuaca.

Liputan6.com, Riyadh- Kerajaan Arab Saudi menutup sekolah-sekolah pada 1 dan 2 Januari 2023 akibat hujan deras yang melanda. Meski demikian, sekolah tidak libur karena cuaca ekstrim tersebut, murid-murid beralih ke sekolah online.

Dilaporkan Saudi Gazette, Senin (2/1/2023), kebijakan ini diterapkan di daerah Mekkah, Jeddah, Rabigh, dan Khulais akibat hujan. Pusat Meteorologi Nasional di Arab Saudi menyebut hujan besar akan terjadi di area-area Mekkah, Jeddah, dan Rabigh.

Wilayah Mekkah diprediksi akan mengalami hujan moderat hingga deras hingga jam 15.00 pada hari Senin. Area yang juga terdampak adalah Jeddah, Al-Jumum, kota Mekkah, Bahra, Arafat, Khulais, Osfan, Al-Kamil, Rahat, Modrakah, Huda Al-Sham, Thuwal, dan Rabigh.

Pusat Meteorologi Nasional juga mencatat kemungkinan adanya hujan yang sangat lebat (torrential) disertai angin dan hujan es (hail).

Usai mendapat laporan meteorologi tersebut, Dirjen Pendidikan di kegubernuran Jeddah lantas memutuskan untuk menyetop kelas-kelas tatap muka di Jeddah, Rabigh, dan Khulais atas dasar keselamatan.

Kelas online tetap digelar melalui platform Madrasati di Arab Saudi untuk semua murid, serta para pendidik.

Sebelumnya dilaporkan, King Abdulaziz University di Jeddah juga menerapkan belajar online bagi para mahasiswa pada Minggu 1 Januari.

Pada November 2022, banjir terjadi di Arab Saudi karena hujan yang deras selama berjam-jam. Kota Jeddah terdampak oleh banjir ini dan membuat dua orang meninggal dunia. Pada Desember 2022, banjir bandang juga terjadi di Mekkah sehingga mendisrupsi transportasi.

2 dari 4 halaman

Potensi Cuaca Ekstrem, Jokowi Ingatkan Masyarakat Ikuti Informasi dari BMKG

Di dalam negeri, Indonesia juga sedang mengalami potensi cuaca ekstrem pada Desember 2022-Januari 2023. Pelabuhan dan bandara ikut terdampak. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat tetap mewaspadai ancaman cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut dia, semua aktivitas warta harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

"Ya semuanya hati-hati. Semuanya hati-hati, melihat informasi yang disampaikan BMKG," kata Jokowi di Sumbawa seperti dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden pada pekan lalu. 

Peringatan senada, sebelumnya juga sudah disampaikan Jokowi saat dijumpai di Istana Negara Jakarta. Dia meminta, agar rakyat mengikuti apa yang diinformasikan oleh BMKG.

"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan BMKG," kata Jokowi Rabu 28 Desember 2022.

Sebagai informasi, BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Jabodetabek pada 30 Desember 2022 akan akan diguyur hujan sangat lebat. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Dwikorita Karnawati pada jumpa pers.

"Untuk di Jakarta, hujan dengan sangat lebat akan terjadi di Jakarta Barat bagiat utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kota Bekasi. Sedangkan wilayah Jakarta Pusat akan diguyur hujan kategori lebat,” kata Dwikorita.

Terkait badai, Dwikorita menyebut, tidak ada potensi tersebut di wilayah Jabodetabek. Namun hujan dengan intensitas sangat lebat diprediksi mengguyur Jakarta akan dimulai menjelang sore tanggal 31 Desember 2022 hingga dini hari.

3 dari 4 halaman

Bandung Lebih Dingin

BMKG menjelaskan cuaca yang lebih dingin di Kota Bandung dalam sepekan ini. Diketahui, senumlah warga yang tinggal atau beraktivitas di Kota Bandung merasakan cuaca yang lebih dingin dari biasanya.

Menurut BMKG, kondisi ini disebabkan adanya cuaca ekstrem yang melanda kebanyakan wilayah di Indonesia, tanpa terkecuali di Kota Bandung.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu memastikan adanya cuaca ekstrem selama Nataru 2022-2023. Dalam data yang dirilis oleh BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga 6 Januari 2023 mendatang.

Rahayu memaparkan, cuaca ekstrem yang terjadi pada Nataru 2022-2023 dipicu masih aktifnya Monsun Asia dan masih teridentifikasinya seruak dingin dan arus lintas ekuator. Termasuk juga masih aktifnya MJO + Kelvin + Rosby dan pola tekanan rendah Ex-Siklon Tropis Ellie di Australia.

Rahayu mengatakan, selama sepekan ke depan (periode 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023), wilayah Jawa Barat masuk ke dalam status siaga dalam prakiraan berbasis dampak hujan lebat. Potensi hujan lebat ini juga disertai cuaca ekstrem dan angin kencang.

"Data BMKG juga menyampaikan ada awan cumulonimbus dengan persentase cakupan 75% selama 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023. Hal ini terkait potensi cuaca penerbangan secara umum," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2022).

Adapun beberapa rekomendasi dari BMKG, antara lain mempersiapkan infrastruktur dan tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Kemudian, bagi pengguna kendaraan agar meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi atas kondisi cuaca ekstrem tersebut.

4 dari 4 halaman

Pelabuhan Merak dan Bakauheni Terdampak

Malam tahun baru, Pelabuhan Bakauheni dan Merak kembali ditutup untuk ketiga kalinya, karena dihantam cuaca buruk. Penutupan dilakukan sejak pukul 18.15 wib, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kedua pelabuhan tersebut akan dibuka kembali, jika cuaca sudah membaik. Penutupan pelabuhan itu juga disampaikan PT ASDP Indonesia Ferry melalui akun resmi Instagramnya, @asdp191.

"Sehubungan dengan kondisi cuaca, dapat kami sampaikan layanan Ferry Expres dan Reguler Merak dan Bakauheni ditutup sementara," begitu tulisnya, saat dikutip Sabtu, 31 Desember 2022, pukul 18.42 wib.

Kemudian dalam keterangan resminya, PT ASDP Indonesia Ferry meminta maaf atas penutupan pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut.

 

Penutupan dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama, sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.

"Hal ini semata-mata demi keselamatan pelayaran, dan tentunya keselamatan seluruh pengguna jasa ferry," ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Sabtu (31/12/2022).

Shelvy menerangkan, kondisi cuaca di Selat Sunda memang sedang tidak bersahabat. Hal ini sesuai prediksi BMKG, pada saat libur tahun baru 2023, akan terjadi hujan lebat.

Masyarakat yang akan menyebrangi Selat Sunda diminta bersabar dan tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan. Kemudian, pastikan kondisi kendaraan dan tubuh dalam kondisi baik.

"Kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah sewaktu-waktu ini tentu dapat berdampak pada proses sandar kapal. Kami berharap pengguna jasa dapat memahami dinamika di lapangan. Dimana, potensi keterlambatan dalam waktu pelayanan dapat terjadi dikarenakan penundaan jadwal keberangkatan kapal dikarenakan kondisi cuaca," jelasnya.