Sukses

Tanah Longsor di Tsuruoka Jepang, 2 Orang Tewas

Dua orang dipastikan tewas pada Senin 2 Januari 2023 setelah jenazah ditemukan di lokasi tanah longsor di Jepang timur laut.

Liputan6.com, Tsuruoka - Dua orang dipastikan tewas pada Senin 2 Januari 2023 setelah jenazah ditemukan di lokasi tanah longsor di Jepang timur laut, kata pejabat setempat.

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (3/1/2023), pejabat kota Tsuruoka di prefektur Yamagata mengatakan, tim penyelamat menemukan dua korban di lokasi tanah longsor.

Lokasi penemuan jenazah ini tak jauh dari sebuah bukit yang mengalami longsor pada Sabtu 31 Desember 2022.

Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 200 orang -- beranggotakan polisi, petugas pemadam kebakaran, dan Pasukan Pengamanan Jepang -- melakukan pencarian sepanjang waktu, menurut kantor Kota Tsuruoka.

Sekitar 10 bangunan rusak berat dan sepasang lansia, yaitu seorang wanita berusia 70-an dan suaminya berusia 80-an, dilaporkan hilang.

Polisi mengatakan, mereka mencoba untuk memastikan apakah kedua jenazah yang ditemukan adalah pasangan yang hilang tersebut.

Tanah Longsor Terjang Malaysia

Belum lama ini, longsor juga melanda negara tetangga Indonesia, Malaysia. 

Sedikitnya delapan orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah tanah longsor melanda lokasi perkemahan di negara bagian Selangor Malaysia, kata para pejabat, dikutip dari BBC News, pada Desember 2022.

Tanah longsor terjadi sekitar pukul 03:00 waktu setempat, tepat di luar Dataran Tinggi Genting yang berbukit, di utara ibu kota Kuala Lumpur.

Pihak berwenang masi berusaha untuk menyelamatkan orang-orang yang mungkin terkubur di lumpur.

Lebih dari 90 orang berkemah di lokasi pertanian di pinggir jalan itu.

 

2 dari 4 halaman

Puluhan Orang Diselamatkan Usai Longsor di Malaysia

Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mengatakan sejauh ini telah menyelamatkan 53 orang, tetapi puluhan lainnya masih hilang.

"Saya berdoa agar korban yang hilang dapat segera ditemukan dengan selamat," kata menteri lingkungan dan sumber daya alam Malaysia Nik Nazmi bin Nik Ahmad di Twitter.

Dia mencatat, tim penyelamat telah bekerja sejak dini hari. Dia dan pejabat pemerintah lainnya akan mengunjungi lokasi bencana hari ini.

Longsor melanda daerah pertanian di Kota Batang Kali, 50 km utara ibukota.

Pusat longsoran terletak sekitar 30m (100 kaki) lebih tinggi dari tempat perkemahan dan mempengaruhi sekitar satu hektar tanah di sekitarnya.

Gambar yang diunggah secara online oleh badan penyelamat Malaysia menunjukkan para kru penyelamat berhelm memanjat tanah yang tidak rata, melewati pohon tumbang, dan puing-puing lainnya.

Tidak jelas apa yang memicu tanah longsor - media lokal mengatakan tidak ada hujan lebat atau gempa bumi menjelang itu.

3 dari 4 halaman

Banjir Terjang Malaysia Jelang Pemilu, Ribuan Warga Dievakuasi

Sebelum longsor melanda Desember 2022, Malaysia juga diterjang bencana lain, yaitu banjir. Ribuan orang di seluruh Malaysia dievakuasi ke tempat penampungan sementara selama akhir pekan, kata para pejabat saat hujan lebat musiman yang memicu kekhawatiran atas pemogokan pemilih dan keamanan pemilu mendatang.

"Perdana menteri dapat mempertaruhkan keselamatan para pemilih dengan mengadakan pemilihan selama musim hujan, dan dengan perubahan iklim. Saya benar-benar takut akan hujan yang lebih lebat di seluruh Malaysia," kata Mahfuz Omar, seorang anggota parlemen oposisi dari negara bagian Kedah utara, dikutip dari laman Today Online.

Departemen meteorologi Malaysia memperkirakan badai petir dan hujan akan berlangsung terus-menerus hingga saat 21 juta pemilih memberikan suara mereka pada Sabtu (19 November). Bahkan diperkirakan ada lebih banyak banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, bahwa enam negara bagian di semenanjung Malaysia telah mengalami banjir bandang.

 

 

4 dari 4 halaman

Ribuan Orang Cari Perlindungan Akibat Banjir Malaysia

"Sebanyak 2.388 orang telah mencari perlindungan di 25 pusat bantuan," katanya.

"Saya khawatir pemilih tidak dapat memberikan suara mereka jika rumah mereka terendam banjir dan jalan tidak dapat dilalui," kata Mahfuz.

Mahfuz dan pemimpin oposisi lainnya menuduh Perdana Menteri Ismail Sabri melakukan perebutan kekuasaan dengan mengadakan pemungutan suara hampir setahun lebih cepat dari jadwal sementara kekuatan oposisi sedang kacau.

Para pemimpin United Malays National Organisation (UMNO) yang berkuasa yakin pemilihan awal akan menghasilkan mandat yang lebih kuat.

Di sisi lain, para kritikus mengatakan pemilihan dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari penenangan efek hujan monsun lebat yang biasanya terjadi di akhir tahun dan membawa banjir mematikan ke pantai timur negara itu.

Tahun lalu, negara di Asia Tenggara itu telah dilanda banjir terburuknya dalam sejarah. Lebih dari 50 orang tewas dan ribuan mengungsi pada Desember 2021.