Liputan6.com, Kyiv - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ringan AMX-10 RC buatan negara itu untuk membantu upaya pertahanan Ukraina. Hal ini disampaikan Macron kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy via telepon pada Rabu (4/1/2023).
"Ini adalah kali pertama kendaraan lapis baja buatan Barat dikirimkan untuk mendukung tentara Ukraina," terang seorang pejabat Prancis seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga
Tidak dijelaskan lebih lanjut terkat volume atau waktu pengiriman, tetapi pejabat yang sama mengungkap potensi dukungan kendaraan militer lainnya.
Advertisement
Amerika Serikat (AS) juga tengah mempertimbangkan pengiriman kendaraan tempur Bradley ke Ukraina. Hal ini terungkap saat Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan.
"Ya," ungkap Biden ketika ditanya apakah AS mempertimbangkan untuk mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina.
Bradley adalah kendaraan pengintai yang dapat juga berfungsi sebagai pengangkut pasukan. AS sendiri memiliki ribuan Bradley, yang bisa membantu Ukraina memiliki lebih banyak daya tembak di medan perang dan memperkuat kemampuan negara itu dalam perang parit.
Presiden Ukraina: Agresi Rusia Harus Diakhiri Tahun Ini
Melalui twit dan video, Zelenskyy berterima kasih atas komitmen Presiden Macron. Dia mengatakan, hal itu menunjukkan pentingnya bagi sekutu Ukraina lainnya untuk mendukung persenjataan berat dalam upaya memerangi Rusia.
"Ini mengirimkan sinyal yang jelas ke semua mitra kami. Tidak ada alasan rasional mengapa Ukraina belum dipasok dengan tank-tank Barat," kata Zelenskyy.
"Kita harus mengakhiri agresi Rusia tahun ini," ungkap dia seraya menambahkan bahwa kendaraan lapis baja modern dan tank-tank Barat adalah aset utama yang dibutuhkan Ukraina.
Di Twitter, Zelenskyy mentwit, "Terima kasih teman! Kepemimpinan Anda mendekatkan kemenangan kami."
Tank AMX-10 RC buatan Prancis ringan dan beroda enam. Mereka dirancang untuk misi pengintaian dan telah dikerahkan dalam operasi militer luar negeri terbaru Prancis di wilayah Sahel Afrika Barat dan Afghanistan.
"Mereka sangat mobile… mungkin tua tapi memiliki performa tinggi," ungkap seorang pejabat Prancis.
Advertisement
Ukraina Minta Tank Abrams dan Leopard
Pentagon sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 2.000 kendaraan tempurnya untuk mendukung Ukraina melawan Rusia, termasuk di antaranya 477 kendaraan tempur lapis baja Mine Resistant Ambush Protected (MRAP) dan lebih dari 1.200 Humvee. Meski demikian, Ukraina menilai bantuan belum cukup.
Ukraina dilaporkan telah berulang kali meminta dikirimkan tank Abrams buatan AS dan tank Leopard buatan Jerman. Penasihat Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, pada awal Desember bahkan terang-terangan mentwit permintaan tersebut.
"Wishlist kado natal saya: 1. Leopards 2. Marders 3. Abrams 4. Patriots 5. ATACMS," twit Podolyak.
Pemerintahan Biden dilaporkan telah menolak mengirimkan rudal jarak jauh ATACMS atas kekhawatiran tentang risiko eskalasi. Sementara itu, pengiriman tank AS kabarnya ditolak karena alasan operasional.
Rusia Tidak Berniat Menghentikan Perang?
Seorang pejabat dari bagian intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina Andriy Cherniak mengatakan pada Rabu, serangan terhadap Rusia akan terus berlanjut meski banyak korban jiwa
“Menurut perkiraan intelijen militer Ukraina, dalam empat-lima bulan ke depan tentara Rusia akan kehilangan hingga 70.000 orang," kata Cherniak. "Para pemimpin Rusia memahami bahwa mereka akan kalah tetapi mereka tidak berencana untuk mengakhiri perang."
Dalam sebuah sinyal ke Barat bahwa Rusia tidak akan mundur atas Ukraina, Presiden Vladimir Putin pada Rabu mengumumkan pengiriman fregat yang dipersenjatai rudal jelajah hipersonik generasi baru ke Samudra Atlantik.
Â
Advertisement