Liputan6.com, Washington DC - Salah seorang mata-mata paling terkenal pada era Perang Dingin yang ditangkap Amerika Serikat (AS), Ana Montes, dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa tahanan lebih dari 20 tahun. Perempuan usia 65 tahun itu menghabiskan hampir dua dekade bekerja sebagai mata-mata Kuba sembari bertugas sebagai analis di Badan Intelijen Pertahanan AS.
Pejabat AS mengatakan bahwa Ana membocorkan hampir seluruh operasi intelijen AS di Kuba. Seorang pejabat menyebutkan bahwa Ana merupakan salah satu agen rahasia paling merusak yang ditangkap AS. Demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (9/1/2023).
Baca Juga
Kepala kontra-intelijen di bawah Presiden George W Bush, Michelle Van Cleave, pada 2012 mengungkapkan kepada Kongres bahwa Ana telah mengkompromikan nyaris semuanya terkait pengetahuan intelijen dan cara AS beroperasi di Kuba.
Advertisement
"Jadi, otoritas Kuba sangat menyadari semua yang kami ketahui tentang mereka dan dapat menggunakannya untuk keuntungan mereka. Selain itu, dia dapat memengaruhi perkiraan tentang Kuba dalam percakapan dengan mitranya dan dia juga mengambil kesempatan memberikan informasi yang diperolehnya kepada kekuatan lain," kata Van Cleave.
Setelah penangkapannnya, Ana dituduh memberikan identitas empat agen rahasia AS dan lautan materi rahasia. Dia diganjar 25 tahun penjara, di mana hakim mendakwanya dengan tuduhan membahayakan bangsa secara keseluruhan.
Alasan Ideologi
Tidak seperti mata-mata terkenal lainnya yang tertangkap selama Perang Dingin, Ana dilaporkan termotivasi oleh ideologi, bukan keuntungan pribadi. Ia disebut setuju bekerja untuk intelijen Kuba karena menentang aktivitas pemerintahan Presiden Ronald Reagan di Amerika Latin.
Laporan dari Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan AS menemukan bahwa Ana diyakini menentang keras dukungan AS terhadap Contras di Nikaragua, kelompok pemberontak sayap kanan yang diduga melakukan kejahatan perang dan kekejaman lainnya di negara itu.
"Pada awalnya ia didekati oleh seorang mahasiswa di Johns Hopkins University pada tahun 1984 setelah ia mengungkapkan kemarahannya atas tindakan AS di Nikaragua. Kemudian ia diperkenalkan dengan seorang agen intelijen Kuba dan dalam sebuah makan malam di New York dia tanpa ragu setuju bekerja melalui Kuba untuk 'membantu' Nikaragua," sebut laporan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan AS.
Advertisement
Ditangkap Tahun 2001
Setelah melakukan perjalanan ke Havana untuk pelatihan, Ana bergabung dengan Badan Intelijen Pertahanan AS, di mana ia menjadi analis senior organisasi tersebut.
Selama hampir dua dekade dia bertemu dengan penangan Kuba setiap beberapa minggu di sejumlah restoran di Washington dan mengirim pesan kode yang berisi informasi rahasia kepada mereka melalui pager. Dia menerima perintahnya lewat transmisi yang dikirim melalui radio gelombang pendek.
Ana akhirnya ditahan pada September 2001 setelah pejabat intelijen AS menerima petunjuk bahwa seorang pegawai pemerintah menjadi mata-mata Kuba. Salah satu agen FBI yang menangkapnya mengatakan dia tidak melawan saat ditangkap.
Penggunaan Internet Dipantau
Setelah bebas, Ana akan tetap di bawah pengawasan selama lima tahun dan penggunaan internetnya akan dipantau. Dia juga dilarang bekerja untuk pemerintah atau menghubungi agen asing tanpa izin.
Pete Lapp, salah satu agen FBI yang menangkap Ana, mengatakan kepada CBS News bahwa menurutnya tidak mungkin Ana akan mencoba menjalin kembali kontak dengan agen Kuba.
"Bagian hidupnya itu sudah berakhir," kata Lapp. "Dia sudah menyelesaikan apa yang harus dia selesaikan untuk mereka. Saya tidak bisa membayangkan dia mempertaruhkan kebebasannya."
Advertisement