Liputan6.com, London - Pangeran Harry mengklaim tak ada niat merusak keluarga Kerajaan Inggris dengan peluncuran otobiografinya.
Pada situasi ini, ia menyebut rekonsiliasi bersama keluarga hampir mustahil, dikutip dari NST.com.my, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga
"Saya ingin ayah saya kembali. Saya ingin saudara laki-laki saya kembali," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran Inggris ITV sebelum penerbitan memoarnya, Spare, pada Selasa (10/1).
Advertisement
Dalam memoar tersebut, Harry mengakui masa remajanya diwarnai dengan narkoba dan alkohol, serta keputusannya untuk menyiarkan rahasia keluarga di depan umum.
Banyak juga kalimat yang seakan-akan menyerang ayahnya, Raja Charles III, saudara laki-laki William dan ibu tiri Camilla dan saudara iparnya, Kate Middleton.
Charles dijadwalkan dinobatkan sebagai raja pada 6 Mei 2023.
"Saya benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana proses rekonsiliasi dengan keluarga bisa terjadi," kata Pauline Maclaran, seorang profesor di Universitas Royal Holloway London dan penulis buku tentang monarki, kepada AFP.
"Dia mengungkapkan banyak hal yang jelas menyinggung anggota keluarganya, detail pribadi yang menurut banyak orang tidak perlu dia ungkapkan," katanya.
"Jika dia memiliki empati, atau memang belas kasih, yang seharusnya menjadi akar dari yayasan Archewell, maka itu tak perlu terjadi," tambahnya.
Harry menceritakan bagaimana ayahnya tidak memeluknya saat menyampaikan kabar kematian Diana.
Kala itu Harry masih berusia 12 tahun dan malah ditinggalkan sendirian di kamar.
"Raja tidak cocok menjadi orang tua tunggal," kata Harry.
Â
Pangeran William Jadi Sasaran
Namun demikian, sebagian besar sentimen negatif ia arahkan kepada saudara laki-lakinya, yaitu Pangeran William.
William digambarkan sebagai pemarah dan Harry mengklaim sang kakak tidak pernah memberi kesempatan kepada istrinya, Meghan.
Segalanya memuncak selama pertengkaran tahun 2019 di mana Harry mengklaim William membantingnya ke lantai.
Harry juga menggambarkan persaingan seumur hidup antara William "pewaris" dan dirinya sendiri "cadangan".
Mantan anggota kerajaan itu juga menuduh ibu mertuanya, Camilla, telah memainkan peran buruk demi mendapat posisi di istana.
Advertisement
Kerajaan Inggris Diam-diam Bereaksi Atas Serangan Pangeran Harry
Istana Buckingham sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait autobiografi Pangeran Harry dan sejumlah wawancara yang dilakukan putra bungsu Raja Charles III itu. Namun, sebenarnya istana bereaksi.
Kuasa hukum Istana Buckingham dilaporkan telah meminta ABC dan CBS untuk membagikan rekaman utuh wawancara Pangeran Harry sebelum mempertimbangkan apakah akan mengomentari berbagai klaimnya yang menyudutkan keluarga Kerajaan Inggris. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh kedua media.
Menyusul peluncuran resmi autobiografinya, Spare, Pangeran Harry memang melakukan wawancara dengan sejumlah media. Salah duanya, ABC melalui program Good Morning America dan CBS lewat program 60 Minutes. Demikian dikutip dari People, Selasa (10/1/2023).
"Kami mendapat tanggapan dari firma hukum yang mewakili Istana Buckingham... Istana perlu mempertimbangkan dengan tepat apa yang disampaikan dalam wawancara... dan meminta kami memberikan salinan seluruh wawancara, yang mana itu tidak bisa kami lakukan sebagai sebuah kantor berita karena menyangkut dengan isu kebijakan kami," ungkap Michael Strahan yang mewawancarai Pangeran Harry dalam program Good Morning America.
Sementara itu, dalam wawancara terbarunya dengan CNN, Pangeran Harry mengungkapkan alasan di balik langkahnya mempublikasikan hal-hal yang bersifat pribadi.
"Salah satu kritik yang Anda terima adalah tidak apa-apa bila ingin pindah ke California, tidak apa-apa bila ingin mundur dari peran institusional... tapi kenapa semua begitu terekspos? Kenapa mempublikasikan percakapan dengan ayah dan kakak Anda? Padahal Anda mengatakan akan melakukannya secara pribadi," tanya Anderson Cooper sebagai pewawancara.
Pangeran Harry menjawab, "Setiap kali saya mencoba melakukannya secara pribadi, selalu ada instruksi dan bocoran cerita untuk melawan saya dan istri. Anda tahu kan, moto keluarga itu adalah 'jangan pernah mengeluh, jangan pernah menjelaskan'. Tapi itu hanya moto. Tidak benar-benar berlaku."
Respons Istana pada 2021
Istana Buckingham tidak melulu bungkam. Pada tahun 2021, mereka merespons secara terbuka wawancara yang dilakukan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey.
Dalam wawancara bersama Oprah Winfrey, Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat sejumlah klaim kontroversial, termasuk tuduhan bahwa kerajaan menolak membantu Meghan menangani kesehatan mentalnya dan dugaan tindakan rasis terhadap putra mereka.
"Seluruh keluarga bersedih mengetahui betapa menantangnya beberapa tahun terakhir bagi Harry dan Meghan. Masalah yang diangkat, terutama isu ras, memprihatinkan. Meskipun sejumlah ingatan mungkin berbeda, tapi akan direspons dengan sangat serius dan ditangani oleh keluarga secara pribadi," demikian bunyi pernyataan dari Istana Buckingham atas nama Ratu Elizabeth II.
Pernyataan tersebut ditutup dengan kalimat, "Harry, Meghan, dan Archie akan selalu menjadi bagian dari anggota keluarga yang sangat dicintai."
Advertisement