Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang tahu pasti mengapa Jumat tanggal 13 begitu dianggap mengerikan. Tapi takhayul Friday the 13th mungkin sudah terlanjur menjadi bagian dari budaya populer.
Buku, film-film makin melestarikan ketakutan terhadap hari Jumat yang kebetulan jatuh pada tanggal 13. Masih ingat film horor Friday the 13th yang tenar pada tahun 1980-an? Itu salah satunya.
Berikut ini tujuh kisah di balik horor Friday the 13th, yang mungkin dianggap makin melestarikan momok ngeri momen tersebut, dikutip dari sejumlah sumber, Jumat (13/1/2023):
Advertisement
1. Pertempuran 13 Dewa
Ada yang menyebut, mitos tersebut berawal dari acara makan-makan Dewa Norse di Valhalla yang berujung pertempuran. Sebanyak 13 dewa saling memukulkan palu, membuat Bumi jatuh ke dalam kegelapan dan mengalami musim dingin pertamanya.
2. Yesus Disalib
Kemudian terkait Perjamuan Terakhir saat Yudas Iskariot, murid yang mengkhianati Yesus, adalah orang ke-13 yang duduk di meja. Sementara Yesus disalibkan pada hari Jumat.
3. Buah Terlarang Adam dan Hawa
Juga, konon, di hari Jumat Hawa menggoda Adam dengan 'buah terlarang'.
4. Kutukan Ksatria Templar
Atau menurut versi buku Da Vinci Code karya Dan Brown yang menyebut, pada Jumat 13 Oktober 1307, terjadi perburuan dan pembantaian terhadap para Ksatria Templar.
Salah satu tetua (Grand Master) Kesatria Templar, Jacques de Molay, menyatakan kutukan ketika dirinya hendak dihukum bakar di depan Katedral Notre Dame terbukti.
"Tuhan tahu siapa yang salah dan telah berbuat dosa. Segera akan terjadi malapetaka bagi mereka yang telah menyiksa kami hingga mati," ujarnya mengutuk.
Menurut cerita dari mulut ke mulut di tengah masyarakat Prancis, bahwa setiap Jumat berikutnya di tanggal 13, nasib buruk akan menimpa mereka yang tidak mempercayai apa yang telah dibela oleh para Kesatria Templar.
Konon, kutukan itu terbukti juga ke keturunan Phillip IV, Louis XVI yang dihukum penggal pada 21 Januari 1793 pukul 05.00.
"Aku mati dalam keadaan tak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan padaku. Aku memaafkan mereka yang telah menyebabkan kematianku; dan berdoa pada Tuhan semoga darah yang akan kalian tumpahkan tak akan menodai Prancis," demikian seruan Louis XVI, berdasarkan kesaksian rohaniwan Henry Essex Edgeworth yang mendampinginya sebelum eksekusi, seperti dikutip dari situs eyewitnesstohistory.com.
Louis XVI kembali membuka mulutnya, namun kata-kata yang terlontar kemudian diredam gemuruh suara drum. Ia lalu diantar ke guillotine yang berada di dekatnya.
Dan pada pukul 10.22, dengan satu hentakan pisau besar, kepalanya terpisah dari raga.
Salah satu petugas mengambil kepala Louis XVI, menunjukkannya ke kerumunan orang. Suara pekikan ribuan orang menyusul gaduh. "Vive la Nation! Vive la Republique!," begitu teriak mereka.
Di tengah hiruk pikuk itu, konon, seorang laki-laki tak dikenal mencelupkan tangannya ke genangan darah Louis XVI di bawah pisau guillotine, mengibaskannya ke arah kerumunan orang, dan berteriak, "Jacques de Molay, tu es vengé!" -- Jacques de Molay, dendammu telah terbalaskan.
Â
Â
5. Kecelakaan pada Friday the 13th Lebih Tinggi dari Hari Jumat Biasa
Seperti dimuat Herald Sun, edisi 13 September 2013, salah satu kajian terkemuka terkait hal ini pernah dipublikasikan dalam British Medical Journal pada 1993. Studi tersebut menemukan risiko kecelakaan pada Friday the 13th lebih tinggi dari hari Jumat biasa.
6. Wanita Berisiko Meninggal Jumat Tanggal 13
Studi serupa yang dilakukan Profesor Simo Nayha dari University of Oulu, Finlandia pada 2004 menemukan, wanita, khususnya, lebih berisiko meninggal dalam kecelakaan di tanggal itu, dibanding Jumat lainnya.
Kesimpulannya, "Friday the 13th mungkin berbahaya bagi perempuan, lebih karena rasa cemas yang ditimbulkan takhayul tersebut," kata Profesor Simo Nayha.
Profesor Nayha mengatakan, takhayul dapat mengganggu perilaku, "Dengan cara yang dapat merusak fungsi psikis dan psikomotorik, terutama dalam situasi yang menuntut konsentrasi."
7. Tersambar Petir Jumat Tanggal 13
Sementara itu, seorang remaja Inggris tersambar petir pada Jumat 13 Agustus 2010 tepat pukul 13.13. Dan boleh percaya boleh tidak, ia saat itu berumur 13 tahun!
Korban dihajar kilat saat menonton Festival Udara Lowestoft Seafront di Inggris. Namun, ia hanya menderita luka ringan. Dalam kasus ini, Friday the 13th menjadi keberuntungan.
Â
Advertisement
Semua Berawal dari Pikiran
Apapun asal-usulnya, akhir Abad Pertengahan Jumat dan angka 13 dianggap pembawa sial. Dan kombinasi dari keduanya, Friday the 13th, dianggap bukan hari pembawa keberuntungan.
Jika Anda tak punya alasan untuk mengira sesuatu yang buruk akan terjadi hari ini, Jumat tanggal 13, atau hari lainnya, Anda mungkin akan beruntung. Semua berawal dari pikiran.
Di Amerika ada sekitar 20 juta orang yang mengalami kecemasan berlebih tiap Jumat tanggal 13. Sementara, pihak layanan darurat Australia justru mengatakan, tak ada istimewa dengan hari ini. "Bagi kami seperti hari-hari biasa," kata juru bicara Ambulance Service, New South Wales, Australia.
Jumlah penumpang pesawat pun tak lantas berkurang. "Jumat tanggal 13 tidak mempengaruhi booking Qantas sama sekali," kata juru bicara maskapai itu.
Â
Fobia Paraskevidekatriaphobia
Meski dianggap irasional, namun ketakutan terhadap legenda keramat Jumat tanggal 13 telah menjadi salah satu pembahasan serius di ranah psikologi, di mana gejalanya disebut dengan istilah paraskevidekatriaphobia.
Menariknya, ketakutan terhadap asosiasi hari dan tanggal tersebut mengalami sedikit perbedaan untuk beberapa wilayah di dunia.
Negara-negara berbahasa Spanyol dan Yunani menyebut Selasa tanggal 13 sebagai hari buruk. Sedangkan di Italia, anggapan serupa justru menyasar hari Jumat tanggal 17.
Advertisement