Sukses

Evaluasi Kejiwaan Normal, Tetsuya Yamagami Pembunuh Eks PM Shinzo Abe Akan Disidang

Hasil evaluasi kejiwaan terhadap Tetsuya Yamagami, penembak mantan Jepang PM Shinzo Abe sudah keluar.

Liputan6.com, Tokyo - Hasil evaluasi kejiwaan terhadap penembak mantan Jepang PM Shinzo Abe sudah keluar. "Para jaksa Jepang resmi mendakwa tersangka dalam kasus pembunuhan mantan PM Shinzo Abe," lapor media Jepang pada Jumat 13 Januari 2023.

Tetsuya Yamagami ditangkap segera setelah dituduh menembak Abe dengan senjata rakitan sewaktu mantan pemimpin itu sedang berpidato dalam kampanye Juli lalu di luar stasiun kereta di Nara, Jepang Barat.

Akhir bulan itu, Yamagami dipindahkan ke pusat penahanan Osaka untuk dievaluasi selama hampir enam bulan, yang berakhir pada Selasa 10 Januari lalu. Yamagami kini kembali berada dalam tahanan polisi di Nara.

Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (14/1/2023), jaksa mengatakan hasil evaluasi kejiwaannya menunjukkan ia sehat untuk menghadapi persidangan. Selain pembunuhan, Yamagami juga didakwa melanggar UU pengendalian senjata.

Polisi telah mengatakan, Yamagami memberitahu mereka bahwa ia membunuh Abe, salah seorang politikus paling berpengaruh dan memecah belah di Jepang, karena hubungan Abe dengan sebuah kelompok agama yang ia benci.

Dalam pernyataannya dan di posting media sosial yang terkait dengannya, Yamagami mengatakan perasaan dendamnya muncul karena ibunya memberikan donasi besar-besaran untuk Gereja Unifikasi yang membuat keluarganya bangkrut dan menghancurkan hidupnya.

Sebelumnya, tersangka pembunuh Shinzo Abe itu disebutkan media Jepang akan menjalani evaluasi kejiwaan hingga akhir tahun 2022.

"Evaluasi akan berlangsung hingga 29 November," lapor media Nikkei.

Setelah proses evaluasi kejiwaan tersebut, Tetsuya Yamagami baru akan ditentukan apakah ia akan didakwa atas penembakan tersebut atau tidak.

Kendati demikian hasilnya baru keluar pekan ini.

Tetsuya Yamagami, seorang pengangguran berusia 41 tahun, telah diidentifikasi oleh polisi sebagai tersangka yang mendekati ShinzoAbe pada pidato kampanye di sudut jalan pada 8 Juli dan melepaskan tembakan dengan senjata rakitan.

Sebuah pengadilan di Nara, Jepang barat, tempat tersangka tinggal dan penembakan terjadi, mengabulkan permintaan jaksa agar Yamagami ditahan untuk pemeriksaan psikiatri, Nikkei dan media lainnya melaporkan.

 

2 dari 4 halaman

Simpati untuk Yamagami

Sebagian warga Jepang menyatakan bersimpati kepada Yamagami, terutama mereka yang juga menderita sebagai anak-anak pengikut Gereja Unifikasi yang berbasis di Korea Selatan itu, yang dikenal menekan pengikutnya untuk memberikan donasi besar dan dianggap sebagai aliran sesat di Jepang.

Ribuan orang telah menandatangani petisi yang meminta keringanan bagi Yamagami, dan yang lainnya mengirimkan paket bantuan untuk kerabatnya atau ke pusat penahanan.

Penyelidikan terhadap kasus ini telah mengungkapkan hubungan nyaman selama bertahun-tahun antara Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di bawah pimpinan Abe dan gereja itu sejak kakek Abe, mantan PM Nobusuke Kishi, membantu gereja itu berakar di Jepang pada tahun 1960-an karena kesamaan kepentingan dalam isu-isu konservatif dan antikomunis.

Popularitas perdana menteri yang sekarang, Fumio Kishida, telah merosot karena penanganannya terhadap kontroversi gereja ini dan karena bersikeras mengadakan upacara pemakaman kenegaraan yang langka dan kontroversial untuk Abe.

3 dari 4 halaman

Sekilas Tetsuya Yamagami

Tetsuya Yamagami penembak Shinzo Abe adalah seorang warga Nara berusia 40-an, ditangkap sehubungan dengan insiden penembakan tersebut.

Foto-foto dari acara tersebut menunjukkan tersangka berdiri di dekat Abe beberapa saat sebelum dia ditembak.

Saksi mata menggambarkan melihat seorang pria membawa senjata besar bergerak dalam jarak beberapa meter dari Abe dan menembak dua kali. Mantan perdana menteri itu jatuh ke tanah ketika orang-orang berteriak kaget dan tidak percaya.

Petugas keamanan kemudian menyergap pria bersenjata yang terlihat tidak berusaha melarikan diri. Kemudian menyita senjata yang digunakan.

Menurut sumber di pemerintahan, ia merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang. Mantan Marinir Angkatan Laut dan pasukan bela diri Jepang hingga 2005. 

Tetsuya Yamagami ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian, dikutip dari Kyodo, Jumat 8 Juli.

Yamagami pernah bekerja di sebuah pabrik manufaktur di wilayah Kansai di Jepang barat dari sekitar musim gugur 2020 hingga Mei tahun ini, Kyodo mengutip sebuah agen tenaga kerja.

 

4 dari 4 halaman

Benang Merah Pembunuhan Shinzo Abe: Gereja Unifikasi hingga Dugaan Cuci Otak

Selain itu, motif dari pelaku penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe semakin terkuak. Benang merah muncul antara Gereja Unifikasi, masalah ekonomi keluarga, dan Shinzo Abe. 

Dilaporkan Kyodo, Jumat 15 Juli 2022, pihak keluarga menduga ibunda dari pelaku Tetsuya Yamagami mengalami cuci otak. Total donasi yang diberikan wanita itu mencapai 100 juta yen (Rp 10 miliar).

Donasi itu berasal dari penjualan lahan dan rumah keluarga. Meski wanita itu bangkrut di tahun 2022, ia terus memberikan sumbangan dalam jumlah kecil.

"Saya percaya ia merupakan pengikut yang sangat penting dari gereja itu. Ia berada di bawah kendali pikiran," ujar paman dari Tetsuya Yamagami.

Paman dari Tetsuya Yamagami bercerita wanita itu bergabung ke Gereja Unifikasi pada 1991 setelah ayahandanya bunuh diri. Nama lengkap dari gereja itu adalah Federasi Keluarga untuk Kedamaian Dunia dan Unifikasi.

Pihak gereja mengklaim telah mengembalikan 50 juta yen kepada wanita itu, namun tidak mencatat jumlah donasi yang ia berikan ke organisasi tersebut. Paman dari Tetsuya Yamagami mengkritik respons dari gereja yang dinilai tak bertanggung jawab.

Pihak keluarga Yamagami disebut jatuh miskin karena gereja tersebut. Pelaku bahkan tidak bisa kuliah karena kekurangan uang.

"Ia (Tetsuya Yamagami) sangatlah cerdas seperti ayahnya," ujar paman pelaku. "Ia juga pekerja keras dan saya hanya punya memori yang baik tentangnya."

  Â