Sukses

Dikecam Karena Sering Blunder, Menhan Jerman Christine Lambrecht Pilih Mundur

Keputusan Christine Lambrecht untuk mundur diambil di tengah tekanan yang meningkat terhadap Jerman untuk mengirimkan peralatan tempur ke Ukraina.

Liputan6.com, Berlin - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengundurkan diri menyusul serangkaian blunder. Keputusan Lambrecht diambil di tengah tekanan yang meningkat terhadap Berlin untuk mengirimkan peralatan tempur ke Ukraina.

Salah satu yang membuat Lambrecht diolok-olok adalah pengumumannya bahwa Jerman menawarkan Ukraina bantuan 5.000 helm militer. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (16/1/2023).

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menolak tawaran Lambrecht tersebut, menyebutnya sebagai lelucon. Kepada surat kabar Jerman, Bild, Klitschko bahkan mengisyaratkan dia tidak bisa berkata-kata untuk merespons pernyataan Lambrecht.

Selain itu, Lambrecht juga dikritik secara luas karena dianggap gagal meningkatkan perlengkapan angkatan bersenjata Jerman. Sorotan lain terhadap perempuan usia 57 tahun tersebut adalah saat ia membawa serta putranya dalam perjalanan dengan helikopter militer.

"Fokus media selama berbulan-bulan pada pribadi saya hampir tidak memungkinkan pelaporan dan diskusi objektif tentang tentara, angkatan bersenjata, dan arah kebijakan keamanan bagi kepentingan warga Jerman," ungkap Lambrecht dalam pengumuman pengunduran dirinya seperti dikutip dari CNBC.

"Pekerjaan yang penting oleh para prajurit dan banyak orang dalam industri ini harus menjadi yang terdepan. Karena itu saya memutuskan untuk mundur," tambahnya. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang melibatkan diri mereka demi keamanan kita setiap hari dan dengan tulus mendoakan yang terbaik untuk mereka di masa depan."

2 dari 3 halaman

Video Tahun Baru yang Heboh

Kontroversi terkait Lambrecht tidak berhenti sampai di situ saja. Belum lama ini, politikus senior Partai Demokrat Sosial Jerman itu dikritik habis-habisan menyusul video tahun barunya.

Dalam video itu, ia bicara soal Perang Ukraina, namun dengan latar belakang pesta kembang api. Suaranya bahkan sulit didengar jelas. Oposisi mengecam video tersebut, mencapnya tidak pantas dalam konteks perang.

Belum jelas siapa yang akan menggantikan Lambrecht.

Pengunduran diri Lambrecht terjadi beberapa hari sebelum rekannya sesama menteri pertahanan dari sekutu Barat Ukraina bertemu di pangkalan militer Amerika Serikat di Ramstein pada Jumat untuk membahas dukungan lebih lanjut bagi Kyiv.

3 dari 3 halaman

Desakan untuk Membantu Ukraina

Pada Sabtu (14/1), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan agar sekutu Barat mengirimkan lebih banyak persenjataan berat. Dia menegaskan bahwa teror Rusia hanya bisa dihentikan di medan perang.

"Lantas apa yang dibutuhkan? Senjata-senjata yang ada di gudang sekutu kami," kata Zelensky.

Zelensky menyampaikan hal tersebut tidak lama setelah Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji akan mengirimkannya tank Challenger 2.

Polandia dan Finlandia juga telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk membantu Ukraina dengan mengirimkan tank Leopard 2 pabrikan Jerman.

Di lain sisi, komitmen negara-negara tersebut meningkatkan tekanan pada Kanselir Jerman Olaf Scholz dan pemerintahan koalisinya untuk mengirim tank Leopard 2.