Liputan6.com, Kyiv - Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych menyatakan mundur setelah pernyataannya terkait serangan Rusia menuai kontroversi.
Beberapa jam setelah serangan rudal Rusia pada Sabtu (7/1/2023), menghantam sebuah apartemen di Dnipro, Arestovych mengatakan bahwa rudal Rusia jatuh di gedung tersebut setelah ditembak oleh pertahanan udara Ukraina. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga
Adapun Ukraina mengatakan bahwa gedung apartemen itu dihantam oleh rudal Kh-22, yang ternyata tidak memiliki kemampuan untuk ditembak jatuh.
Advertisement
Pernyataan Arestovych dilaporkan telah menyebabkan kemarahan yang meluas di negaranya dan dimanfaatkan oleh pejabat Rusia untuk menyalahkan Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin menyampaikan 100 hari setelah invasi Rusia ke negaranya masih menujukan tidak ada tanda-tanda bahwa perang akan berakhir.
Memperkuat Propaganda Rusia
Warga Ukraina bereaksi marah atas pernyataan Arestovych. Beberapa menuduh Arestovych memperkuat propaganda Rusia.
Sementara itu, sejumlah anggota parlemen Ukraina menandatangani petisi yang meminta Arestovych segera diberhentikan. Tidak lama, Arestovych mengunggah surat pengunduran dirinya dan mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan mendasar.
"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para korban dan kerabat mereka, penduduk Dnipro, serta semua orang yang sangat terluka oleh (pernyataan) versi saya yang keliru," tulis Arestovych dalam unggahannya di Telegram.
Advertisement
Dimanfaatkan Rusia
Sebelum mengumumkan mundur, pernyataan Arestovych telah dimanfaatkan oleh pejabat Rusia untuk menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa serangan Rusia tidak menargetkan bangunan tempat tinggal dan menyebut peristiwa yang terjadi pada Sabtu itu disebabkan oleh pertahanan udara Ukraina.
Para pejabat Ukraina sejauh ini mengatakan bahwa sedikitnya 44 orang tewas dalam serangan tersebut dan sejumlah orang lainnya masih hilang.
Kyiv, Kharkiv,dan Odesa juga mendapat serangan Rusia pada Sabtu. Serangan dilaporkan menargetkan infrastruktur militer dan energi.
Familier bagi Publik Ukraina
Arestovych dinilai pejabat Ukraina yang cukup populer. Ia menggunakan channel Youtube-nyauntuk mengadakan diskusi harian tentang invasi Rusia.
Channel Youtube Arestovych diketahui memiliki lebih dari 1,6 juta pelanggan dan videonya seringkali ditonton lebih dari 200.000 kali.
Tidak seperti pejabat Ukraina kebanyakan, Arestovych berbicara dalam bahasa Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejauh ini belum mengomentari keputusan Arestovych untuk mundur.
Advertisement