Liputan6.com, Jakarta - Kata 'mafia' diidentikan dengan jaringan kejahatan, terutama berkembang di Italia. Meski ada juga di sejumlah negara, namun kehadirannya paling tersohor disebut-sebut dari negara tersebut.
Banyak pula berkembang cerita tentang kemasyhuran sosok mafia, yang karena kekejamannya dalam memimpin kelompok tersiar ke mana-mana. Pun tak sedikit akibat kelihaian menghindari aparat yang hendak menjebloskan mereka ke balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan jahat mereka.
Baca Juga
Baru-baru ini, bos mafia Sisilia yang jadi buron 30 tahun, Matteo Messina Denaro tertangkap. Penangkapannya pun jadi sorotan.
Advertisement
Kisah-kisah para mafia yang 'licin' dari cengkeraman aparat pun tak ayal menjadi inspirasi cerita sejumlah film yang kemudian melejit penayangannya. Sebut saja The Godfather Trilogy (1972, 1974, dan 1990), The Irishman (2019) dan 3. Gotti (2018).
Drama Korea pun tak luput menyasar jalan cerita mafia melalui film bertajuk Vincenzo yang dibintangi Song Joong Ki.
Dari mana sebenarnya asal mula mafia?
Mengutip History.com, mafia disebutkan sebagai jaringan kelompok kejahatan terorganisir yang berbasis di Italia dan Amerika, berkembang selama berabad-abad di Sisilia, sebuah pulau yang lama diperintah hingga pertengahan abad ke-19 oleh orang-orang asing.
Warga Sisilia kemudian bersatu dalam kelompok untuk melindungi diri dan menjalankan hukum mereka sendiri.
Di Sisilia, istilah "mafioso", atau anggota mafia, awalnya tidak memiliki konotasi kriminal dan digunakan untuk menyebut seseorang yang curiga terhadap otoritas pusat.
Pada abad ke-19, beberapa kelompok ini muncul sebagai tentara swasta, atau "mafie", yang memeras uang perlindungan dari pemilik tanah dan akhirnya menjadi organisasi kriminal kekerasan yang sekarang dikenal sebagai Mafia Sisilia.
Mafia Amerika, yang berkuasa pada tahun 1920-an, adalah entitas yang terpisah dari mafia di Italia, meskipun mereka berbagi tradisi seperti omerta, kode etik dan kesetiaan.
Konfederasi mafia ini kerap kali terlibat dalam kegiatan perjudian, penipuan, perdagangan manusia, dan narkoba, serta pencucian uang atau penggelapan dana.
Awal Mula Sebutan Mafia Sisilia
Selama berabad-abad, Sisilia yang merupakan sebuah pulau di Laut Mediteranisa antara Afrika Utara dan daratan Italia. Kepulauan ini dikuasai oleh orang-orang asing, termasuk bangsa Fenisia, Romawi, Arab, Prancis, dan Spanyol.
Penduduk di pulau kecil ini kemudian membentuk kelompok untuk melindungi diri dari pasukan pendudukan yang sering bermusuhan, serta dari kelompok daerah Sisilia lainnya.
Kelompok-kelompok inilah kemudian dikenal sebagai klan atau keluarga. Kelompok ini mengembangkan sistem hukum atau keadilan dan pembalasan mereka sendiri, tanpa aturan. Kemudian mereka melakukan Tindakan pembalasan secara rahasia.
Pada abad ke-19, kelompok kecil tentara swasta yang dikenal sebagai "mafie" mengambil keuntungan dari kondisi yang sering terjadi, seperti kekerasan dan kekacauan di Sisilia dan memeras uang perlindungan dari pemilik tanah.
Nah, dari sejarah inilah Mafia Sisilia muncul sebagai kumpulan klan atau keluarga kriminal.
Mafia Sisilia adalah salah satu dari empat jaringan kriminal utama yang saat ini berbasis di Italia. Tiga lainnya adalah Camorra of Naples, the Ndrangheta of Calabria, dan Sacra Corona Unita of Puglia.
Meskipun asal tempatnya tidak diketahui, namun ternyata istilah mafia berasal dari ungkapan slang Sisilia-Arab yang berarti "bertindak sebagai pelindung melawan organisasi yang berkuasa", menurut Selwyn Rabb, penulis :Five Families: The Rise, Decline, and Resurgence of America’s.
Rabb mencatat bahwa hingga abad ke-19. Kata "Mafioso tidak mengacu pada seseorang yang merupakan penjahat, melainkan orang yang curiga terhadap otoritas pusat.
Pada tahun 1860-an, sebuah drama berjudul "I Mafiusu della vicarial” yang berkisah tentang sekelompok narapidana di penjara Sisilia yang mempertahankan hirarki dan ritual mereka sendiri, dimainkan di Italia dan membantu mempopulerkan istilah mafia dalam Bahasa Italia.
Advertisement
Meningkatnya Mafia di Italia
Pada tahun 1861, Sisilia menjadi provinsi Italia yang baru bersatu. Namun, kekacauan dan kejahatan pada masa itu merajalela di mana-mana hingga seluruh pulau saat pemerintah Italia yang masih muda membangun negara tersebut.
Pada tahun 1870-an, pejabat romawi bahkan meminta klan mafia Sisilia untuk membantu mereka mengejar kelompok kriminal independen yang berbahaya. Sebagai gantinya, pemerintah akan menutup mata saat mafia mengambil upeti dari pemilik tanah.
Pemerintahan pada saat itu juga percaya pengaturan ini akan bersifat sementara, berlangsung cukup lama bagi Roma untuk mendapatkan kendali atas status mafia.
Sebaliknya, ternyata klan mafia memperluas aktivitas kriminal mereka dan semakin mengakar dalam politik dan ekonomi di Sisilia. Mereka juga menjadi mahir korupsi politik dan mengintimidasi orang untuk memilih kandidat tertentu, hingga pada akhirnya kandidat tersebut terikat pada mafia.
Bahkan Gereja Katolik terlibat dengan klan mafia selama periode ini, menurut Raab, yang mencatat bahwa gereja mengandalkan mafiosi untuk memantau kepemilikan propertinya yang sangat besar di Sisilia dan menjaga agar petani penyewa tetap sejalan.
Untuk lebih memperkuat ikatan mafia, klan Sisilia mulai melakukan upacara inisial. Di mana anggota baru mengucapkan sumpah setia secara rahasia.
Yang terpenting bagi klan ini adalah omerta dan kode etik. Kedua elemen ini sangat penting bagi klan mafia karena mencerminkan kepercayaan Sisilia kuno. Di mana setiap orang tidak boleh pergi ke otoritas pemerintahan untuk mencari keadilan atas kejahatan dan tidak pernah bekerja sama dengan pihak berwenang yang menyelidiki kesalahan apapun.
Mafia pada Abad ke-20 dan Seterusnya
Pengaruh mafia di Sisilia tumbuh hingga tahun 1920-an, Ketika perdana Menteri Benito Mussolini berkuasa. Dia melancarkan tindakan brutal kepada mafia, yang dia pandang sebagai ancaman terhadap rezim fasisnya.
Namun, pada 1950-an, mafia bangkit kembali ketika perusahaan konstruksi yang didukung massa mendominasi pendudukan gedung pasca perang dunia II di Sisilia.
Selama beberapa dekade berikutnya, mafia Sisilia berkembang pesat lagi, dan memperluas relasi kriminalnya. Pada tahun 1970-an, mafia menjadi pemain utama dalam perdagangan narkotika internasional.
Perbedaan Mafia Italia dan Amerika
Mafia Amerika, ternyata entitasnya terpisah dari mafia di Sisilia, dan berkuasa di era Larangan tahun 1920-an. Keberhasilan mafia Amerika terlihat di bisnis minuman keras bajakan yang sedang booming pada saat itu.
Tahun 1950-an mafia Amerika dikenal sebagai Cosa Nostra, Bahasa Itala yang berarti our thing (milik kami).
Cosa Nostra telah menajdi jaringan kejahatan terorganisir yang terkemuka di Amerika Serikat dan terlibat dalam berbagai aktivitas dunia bawah (prostitusi). Mafia ini juga menyusup ke serikat pekerja dan industri resmi seperti konstruksi dan industri garmen New York.
Seperti mafia Sisilia, keluarga Mafia amerika mampu mempertahankan kerahasiaan dan kesuksesan mereka. Karena, kode omerta mereka, dan kemampuan mereka menyuap serta bisa mengintimidasi pejabat publik, pemimpin bisnis, saksi, dan juri.
Untuk alasan ini, lembaga penegakan hukum, sebagian besar tidak efektif menghentikan mafia selama paruh pertama abad ke-20.
Kendati demikian selama tahun 1980-an, dan 1990-an jaksa penuntut di Amerika dan Italia mulai berhasil menggunakan undang-undang anti pemerasan yang keras. Mereka menghukum mafia papan atas, selain itu beberapa mafioso menghindari hukuman penjara yang lama. Mereka juga mulai melanggar kode omerta yang dulunya sakral dan bersaksi melawan anggota massa.
Pada awal abad ke-21, setelah ratusan orang terkenal ditangkap selama beberapa dekade, mafia tampaknya melemah di kedua negara tersebut. Namun, mereka tidak hilang sama sekali dan tetap dalam bisnis hingga hari ini.
Advertisement