Sukses

Beda dari yang Lain, 2 Negara Ini Tak Merayakan Hari Valentine pada 14 Februari

Mayoritas merayakan Hari Valentine pada 14 Februari, namun ternyata ada dua negara yang punya cerita berbeda.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Valentine pada awalnya dikenal sebagai Hari Saint Valentine atau Pesta Saint Valentine, dirayakan sebagian besar oleh umat Katolik untuk menghormati martir Romawi Saint Valentine.

Seiring waktu, Hari Valentine telah berkembang menjadi perayaan cinta universal, diperingati oleh orang-orang dari berbagai latar agama dan negara setiap tahun pada 14 Februari dengan menghabiskan waktu bersama yang terkasih atau menghadiahkan cokelat, bunga, boneka, dan lainnya.

Dilansir gmanetwork, Kamis (19/1/2023), ternyata ada dua negara di dunia yang memiliki Hari Valentine versinya sendiri alias bukan pada 14 Februari.

Perayaan Valentine di Brasil disebut Dia dos Namorados (Hari Kekasih). Itu dirayakan pada 12 Juni, yang bertepatan dengan malam Hari Santo Antonius de Padua. Di negara-negara seperti Portugal, Spanyol, dan Brasil, Santo Antonius de Padua dikenal sebagai santo pernikahan dan rekonsiliasi pasangan. 

Karena itulah sudah sepantasnya orang merayakan cinta pada malam hari rayanya. Dia dos Namorados dirayakan di Brasil dengan perayaan seperti parade, pernikahan, dan ritual yang disebut simpatias yang dilakukan wanita lajang untuk menemukan pacar atau suami.

2 dari 4 halaman

Perayaan di China

Selain Brasil, China juga memiliki Hari Valentine sendiri yang disebut Festival Qixi, yang dirayakan pada hari ketujuh bulan ketujuh kalender lunar. 

Festival Qixi diyakini berasal dari kisah cinta romantis namun tragis peri cantik Zhinu dan Niulang, seorang penggembala sapi muda. 

Dalam perayaan festival Qixi, para gadis melakukan ritual dan pergi ke kuil setempat untuk berdoa kepada Zhinu memohon kebijaksanaan dan harapan menikah dengan suami yang baik.

 

3 dari 4 halaman

Tradisi Unik

Sementara itu, tradisi unik juga dimiliki oleh setiap negara. 

Misalnya saja, Denmark. 

Alih-alih mawar, teman dan kekasih di Denmark saling bertukar bunga putih yang disebut tetesan salju pada perayaan Valentine. Tradisi lainnya yang juga populer di Denmark adalah pertukaran "kartu kekasih", yaitu kartu transparan yang menunjukkan gambar pemberi kartu yang sedang memberikan hadiah kepada kekasihnya.

Namun, belakangan istilah "kartu kekasih" identik dengan kartu apa pun yang dipertukarkan pada Hari Valentine.

Pada 14 Februari, pria di Denmark juga memberi pasangannya gaekkebrev, yaitu sebuah "surat canda" yang terdiri dari puisi atau sajak lucu yang ditulis di atas kertas yang dipotong rumit dan ditandatangani hanya dengan titik anonim. Jika penerima dapat menebak pengirimnya dengan benar maka nantinya dia akan mendapatkan telur Paskah.

Valentine merupakan hari libur yang relatif baru di Denmark. Kementerian Luar Negeri Denmark mengungkapkan bahwa perayaan Valentine sebagai hari libur dimulai sejak awal 1990-an.

4 dari 4 halaman

Perayaan di Korea Selatan

Hari Valentine adalah hari libur populer bagi pasangan muda di Korea Selatan. Namun, ada hari libur lainnya yang juga terkait dengan percintaan.

Bertepatan pada 14 Februari, para wanita akan merayu pasangan mereka dengan cokelat, permen, dan bunga. Kemudian pada 14 Maret, tepatnya pada hari libur yang dikenal sebagai Hari Putih, para pria tidak hanya menghujani kekasih mereka dengan cokelat dan bunga, tetapi juga hadiah lain.

Dan bagi mereka yang tidak memiliki banyak hal untuk dirayakan di Hari Valentine atau Hari Putih, ada hari libur ketiga, yaitu Hari Hitam.

Pada Hari Hitam yang jatuh pada 14 April, para lajang akan meratapi status kesendirian mereka dengan makan semangkuk jajangmyeon atau mi pasta kacang hitam.