Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern tengah jadi sorotan setelah mengumumkan mundur dari jabatannya.
Pengumuman mengejutkan tersebut diungkap perempuan cantik yang menempuh pendidikan di University of Waikato, dalam pertemuan tahunan Partai Buruh, di mana dia mengatakan sudah tidak lagi memiliki cukup tenaga untuk melakukan pekerjaannya.
2017 lalu ia terpilih sebagai perdana menteri Selandia Baru ke-40 dengan masa jabatan hingga 2020. Saat itu Ardern tercatat sebagai wanita ketiga yang menjabat sebagai PM Selandia Baru.
Advertisement
Ardern yang kala itu berusia 37 tahun juga tercatat sebagai pemimpin wanita termuda di dunia.
Wanita kelahiran Hamilton itu kemudian terpilih kembali sebagai PM Selandia Baru periode kedua pada 2020. Masa jabatannya seharusnya berakhir 2023, namun ia memutuskan mundur sebelum waktunya. Masa jabatan Jacinda sebagai PM Selandia Baru akan berakhir paling lambat 7 Februari.
Selama menjadi Perdana Menteri, Jacinda Ardern telah membawa Selandia Baru melalui masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melalui periode itu, dia dikenal sebagai sosok yang memimpin dengan kebaikan, kasih sayang, dan penuh kekuatan, sambil menjaga kesejahteraan warga Negeri Kiwi sebagai inti dari pendekatannya kepada rakyat.
Mantan DJ dan eks pengikut mormon ini juga juga kerap jadi sorotan selama masa-masa itu, salah satunya adalah ketika dirinya membawa bayi di sidang PBB.
Berikut ini 6 aksi Jacinda Ardern yang jadi sorotan, dikutip dari labour.org.nz, Kamis (19/1/2023):
1. Cetak Sejarah di Majelis Umum PBB, Bawa Bayi Saat Sidang
Because everyone on twitter's been asking to see Neve's UN id, staff here whipped one up. I wish I could have captured the startled look on a Japanese delegation inside UN yesterday who walked into a meeting room in the middle of a nappy change.Great yarn for her 21st. pic.twitter.com/838BI96VYX
— Clarke Gayford (@NZClarke) September 24, 2018
Jacinda menjadi berita utama pada tahun 2018 dengan menjadi pemimpin dunia pertama yang membawa bayinya ke pertemuan Majelis Umum PBB, selang beberapa bulan setelah Neve lahir.
Neve bahkan membuat kartu identitas resmi PBB untuk kunjungannya.
"Karena semua orang di Twitter meminta untuk melihat ID PBB Neve, staf di sini menyiapkannya. Andai saja saya bisa menangkap ekspresi kaget delegasi Jepang di dalam sidang PBB kemarin yang masuk ke ruang rapat di tengah-tengah mengganti popok," tulis pasangan Jacinda Ardern, Clarke Gayford di Twitter.
2. PM Pertama Ikut Pride Parade
Jacinda Ardern menjadi PM pertama yang ikut dalam Pride parade ketika dia menghadiri acara tahun 2018 bersama Menteri Keuangan Grant Robertson.
Pride parade adalah pawai yang menselebrasikan budaya dan kebanggaan kaum lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI).
Dia berkata saat itu: "Mari kita semua berkomitmen kembali untuk terus melakukan pekerjaan yang diperlukan dan memastikan bahwa kita menunjukkan solidaritas internasional sehingga setiap orang dapat merayakan siapa mereka, di mana pun mereka tinggal."
Selama dua periode terakhir, pemerintah telah menerapkan serangkaian kebijakan untuk mendukung Rainbow New Zealanders (Komunitas LGBT+ di Selandia Baru), mulai dari melarang terapi konversi hingga meluncurkan lebih banyak dana untuk layanan kesehatan mental khusus.
Advertisement
3. Penggagas Hari Libur Matariki
Di bawah kepemimpinan Jacinda Ardern, Pemerintah Selandia Baru mewujudkan komitmen untuk menetapkan hari libur nasional untuk merayakan Matariki, awal Tahun Baru Māori.
Ini merupakan langkah maju lainnya untuk Selandia Baru, dan langkah yang dibanggakan karena Selandia Baru terus menjalin budaya yang berbeda untuk menciptakan identitas nasional yang unik.
4. Respons COVID-19 Diakui Secara Global
Kepemimpinan Jacinda selama respons COVID-19 Selandia Baru telah diakui secara global.
Seruan keras yang dia buat untuk melindungi kesehatan negara, membuat Selandia Baru menghindari kehancuran yang terlihat di luar negeri, dan mengatur ekonomi Negeri Kiwi untuk pulih lebih cepat daripada hampir semua negara lain di dunia.
5. Bicara Pentingnya Demokrasi dan Kebaikan di Harvard
Pada Mei 2022, Jacinda Ardern menyampaikan pidato pembukaan yang kuat kepada lebih dari 30.000 orang di Universitas Harvard. Mengenakan jubah kakahu dan wisuda, Jacinda berbicara tentang tantangan disinformasi, dan pentingnya demokrasi dan kebaikan.
Jacinda mengakhiri pidatonya dengan mengatakan: "Kita menjadi lebih kaya karena perbedaan, dan lebih miskin karena perpecahan. Melalui debat dan dialog yang tulus, pembangunan kembali kepercayaan pada informasi dan satu sama lain, empati – mari kita merebut kembali ruang di antaranya. Lagipula, ada beberapa hal dalam hidup yang membuat dunia terasa kecil dan terhubung, biarkan kebaikan menjadi salah satunya."
5. Upaya Hapus Terorisme Online Setelah Serangan Masjid Christchurch
Pada 15 Maret 2019, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke dua masjid di Christchurch, menewaskan 51 orang. Jacinda Ardern dengan cepat mengecam pria bersenjata itu dan tindakannya, menyatakan dalam konferensi pers: "Anda mungkin telah memilih kami, tetapi kami benar-benar menolak dan mengutuk Anda."
Jacinda juga bergerak cepat untuk memperketat undang-undang senjata Selandia Baru, melarang senjata api semi-otomatis gaya militer hanya enam hari setelah serangan, dan menarik lebih dari 62.000 senjata api terlarang dari peredaran melalui skema pembelian kembali senjata.
Selain itu, pada Mei 2019, Jacinda bergabung dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memimpin Christchurch Call to Action (Seruan Aksi Christchurch), dengan tujuan menghapus konten teroris dan ekstremis kekerasan secara online.
6. Upaya Pamer Bisnis Selandia Baru di Panggung Dunia
Dia memamerkan bisnis Negeri Kiwi di panggung dunia. Memberi tahu dunia bahwa Selandia Baru sekali lagi terbuka untuk bisnis.
Jacinda Ardern melakukan serangkaian perjalanan perdagangan dan pariwisata, termasuk ke Amerika Serikat pada Mei 2022.
Selama perjalanan ke Amerika Serikat, Jacinda muncul di program Late Show bersama Stephen Colbert – memberi tahu audiens internasional bahwa produk makanan dan serat Kiwi tidak hanya yang terbaik di dunia, tetapi juga yang terbaik untuk dunia.
Untuk mendukung bisnis lokal dan industri pariwisata Selandia Baru, dia juga mendorong orang untuk datang dan merasakan manakitanga (kebaikan, kemurahan hati) Selandia Baru.
Advertisement