Liputan6.com, Basra - Irak menang Arabian Gulf Cup 2023 usai pertandingan yang sengit melawan Oman. Kemenangan berhasil diraih Irak setelah mengakhiri pertandingan dengan skor 3-2.
Sukacita tentu dirasakan fans bola di Irak, akan tetapi empat orang dinyatakan meninggal akibat kerusuhan di area stadion sebelum pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan Al Jazeera, Jumat (20/1/2023), jumlah korban meninggal awalnya dilaporkan ada dua orang akibat membludaknya fans yang ingin menonton final Arabian Gulf Cup di Kota Basra. Sekitar 80 orang lainnya terluka dan masih ada yang kritis.
Stadion itu dilaporkan memiliki kapasitas 65 ribu orang. Namun, ada ribuan orang yang dilaporkan datang meski tanpa tiket, walaupun sudah diingatkan agar tidak datang.
Meski demikian, ternyata pemerintah menyediakan zona fans agar orang-orang bisa menonton di pusat kota. Hal itu dilakukan untuk meredakan kemarahan para fans yang tidak bisa mendapatkan tiket.
Sebelumnya jurnalis Al Jazeera menyorot bahwa pemerintah tidak siap menghadapi kedatangan puluhan ribu fans dari berbagai daerah Irak, termasuk dari luar negeri, fasilitas Basra pun dianggap kurang memadai.
Video yang beredar di Twitter menunjukkan lautan manusia yang memenuhi jalanan dan terlihat pula aksi saling dorong.
Ini adalah pertama kalinya Irak menjadi tuan rumah Arabian Gulf Cup sejak 1979.
Menurut laporan Al-Monitor, menjadi tuan rumah Arabian Gulf Cup adalah hal penting bagi Irak untuk menunjukkan bahwa Irak adalah negara yang aman. Sebelum melawan Oman, timnas Irak juga berhasil mengalahkan timnas favorit Arab Saudi.
Penonton Tanpa Tiket Ikut Mendatangi Lokasi Pertandingan
Sebelumnya dilaporkan, pertandingan final Arabian Gulf Cup di Irak diwarnai dengan insiden kerusuhan. Insiden terjadi beberapa jam sebelum pertandingan pada pukul 19.00 di Palm Trunk Stadium, Kota Basra.
Pertandingan tetap dilanjutkan meski ada kerusuhan dan ada opsi penundaan.
Lautan manusia menyerbu stadion di Basra tersebut. Walhasil, terjadi aksi injak-injak.
Menurut laporan Al Jazeera, Kamis (19/1), kementerian dalam negeri sudah memperingatkan agar orang yang tak punya tiket supaya jangan ikut-ikutan datang. Namun, ribuan orang tanpa tiket disebut meramaikan area stadion.
Pihak pemerintah Irak ingin menghindari insiden sesak karena jumlah penonton yang terlalu banyak, serta kehadiran jumlah massa dalam jumlah besar dikhawatirkan menambah beban kepada pasukan keamanan.
Mayjen Saad Maan dari militer juga meminta para fans untuk mengikuti regulasi dan arahan pasukan keamanan.
Gerbang Palm Trunk Stadium dilaporkan telah ditutup karena kapasitasnya sudah penuh. Pemerintah mengaku siap mengambil keputusan untuk menunda pertandingan sebagai opsi terakhir.
Kementerian Olahraga Irak berkata para fans harus mundur dari lokasi sekitar stadion jika ingin pertandingan dilanjutkan. Pertandingan disebut tak bisa digelar apabila massa terus berkumpul.
Kapasitas Palm Trunk Stadium adalah 65 ribu orang, dan puluhan ribu orang lantas mendatangi lokasi. Jumlah penonton dari luar negeri juga mencapai puluhan ribu untuk menonton pertandingan antara Irak melawan Oman.
Salah seorang penonton sepak bola yang datang dari Diwaniyah mengaku menyesal karena terjadinya insiden ini.
"Jika saya tahu bahwa ini akan terjadi, saya tidak akan datang," ujar Sajjad Ahmed yang berusia 17 tahun.
Advertisement