Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek akan dirayakan sebentar lagi, tepatnya pada 22 Januari 2023.Â
Masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek tentu akan saling mengirim ucapan selamat kepada saudara dan kerabat.
Dalam mengucapkan Tahun Baru Imlek, ada dua ucapan yang ternyata memiliki makna berbeda, yakni "Chinese New Year" dan "Lunar New Year".
Advertisement
Dilansir China Highlights, Jumat (20/1/2023), perbedaan pertama adalah "Chinese New Year" memiliki makna lebih spesifik sementara "Lunar New Year" memiki makna yang lebih umum. Jika merujuk secara khusus pada acara tahun baru ketika tradisi dan budaya Tionghoa dirayakan, Anda dapat menyebutnya sebagai "Chinese New Year".
Sementara "Lunar New Year"Â adalah istilah yang lebih umum dan mencakup semua perayaan yang menandai tahun baru menurut kalender lunar.
Dalam konteks di luar Tiongkok, menyebut Tahun Baru Imlek sebagai "Chinese New Year" dan sebaliknya dapat dianggap tidak peka dan menyinggung karena mengabaikan budaya lain, yang semuanya memiliki tradisi, kepercayaan, dan perayaannya sendiri yang unik.
Selain itu, setiap negara juga merayakannya dengan cara dan tradisi yang berbeda.Â
"Lunar New Year"Â dirayakan di banyak negara Asia, termasuk China, Vietnam, Korea, Singapura, dan Malaysia. Meskipun sebagian besar tradisinya sama, tetapi setiap negara tetap memiliki ciri khas dalam merayakannya.Â
Di Tiongkok, Tahun Baru Imlek disebut Chūnjié, yaitu "Festival Musim Semi" atau "Chinese New Year". Perayaan ini terkenal karena memulai tanda baru dalam siklus 12 tahun zodiak hewan Tiongkok. Tradisi yang paling populer termasuk memasang lentera dan bait Festival Musim Semi, makan malam yang penuh dengan makanan keberuntungan, menyalakan petasan dan kembang api, dan memberikan amplop merah.
Perayaan di Negara Lain
Di Vietnam, Tahun Baru Imlek dikenal sebagai "Tết" atau "Tahun Baru Vietnam". Orang Vietnam memiliki kue tradisionalnya sendiri (bánh chưng) dan mereka menghiasi rumahnya dengan hoađà o (pohon bunga persik) atau hoamai (bunga Mai kuning, sejenis pohon dengan bunga kuning).
Di Korea Selatan, Tahun Baru Imlek disebut Seollal.
Selama festival, banyak warga Korea Selatan mengenakan pakaian tradisional yang disebut hanbok, melakukan upacara untuk menghormati leluhur, dan makan makanan tradisional seperti tteokguk (sup dengan irisan kue beras) dan jeon (panekuk).
Advertisement
Chinese New Year dan Lunar New Year Kemungkinan Memiliki Tanggal Berbeda
Ada negara-negara yang sama-sama menafsirkan penanggalan Tionghoa, seperti Korea, Jepang, dan Vietnam, sehingga merayakan Tahun Baru Imlek pada waktu yang sama (atau hampir bersamaan).
Namun, ada banyak negara atau budaya lain yang menggunakan kalender lunar mereka sendiri, dengan tahun baru jatuh pada waktu yang berbeda.
Kalender lunar Mongolia, serta kalender Islam dan Yahudi, misalnya, semuanya memiliki bulan dan siklus yang berbeda, oleh karena itu merayakan Tahun Baru Imlek pada tanggal yang berbeda.
Muncul Perdebatan
Dalam beberapa tahun terakhir, penyebutan "Chinese New Year" dan "Lunar New Year" telah menimbulkan kontroversi.
Beberapa mengklaim bahwa menyebut perayaan tersebut sebagai "Chinese New Year" mungkin tidak peka, karena ada beberapa budaya lain yang merayakan festival yang sama dengan nama yang berbeda pada tanggal ini, sehingga tidak sepenuhnya hanya untuk 'Tionghoa'.
Di sisi lain, menyebutnya sebagai "Lunar New Year" secara tidak sengaja mengabaikan ekspresi budaya lain tentang tahun baru Imlek, yang bahkan mungkin jatuh pada tanggal yang berbeda dan merupakan perayaan yang sepenuhnya berbeda.
Advertisement