Liputan6.com, Makkah - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) jemaah umrah terjerat kasus pelecehan seksual kepada warga asing dari Lebanon.
"Benar seorang WNI dengan inisial MS telah ditangkap aparat keamanan di Makkah karena tuduhan melakukan pelecehan seksual," ujar Konjen RI untuk Jeddah, Eko Hartono membenarkan, melalui pernyataan tertulis kepada Liputan6.com, Sabtu (22/1/2023).
Baca Juga
Konjen Eko menuturkan, WNI asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu juga telah diberi sanksi dari pihak Arab Saudi.
Advertisement
"MS telah menjalani proses persidangan. Selama proses persidangan, yang bersangkutan terbukti melakukan pelecehan seksual melalui bukti saksi mata dan pengakuan langsung dari MS," paparnya.
"Yang bersangkutan kemudian dijatuhkan vonis hukuman penjara selama 2 tahun dan denda SAR 50.000 (sekitar Rp 200 juta)," imbuhnya.
Sejauh ini KJRI Jeddah telah melakukan pendampingan, termasuk kunjungan ke penjara tanggal 2 Januari 2023. "Yang bersangkutan dalam kondisi baik dan sehat," jelas Konjen Eko.
Kronologi Singkat
Menurut informasi, tindakan pelecehan seksual WNI asal Sulsel tersebut dilakukan saat sedang melakukan tawaf di Masjidil Haram pada 14 November 2022.
Persidangan digelar 22 Desember 2022 lalu.
Konjen Eko mengatakan, kemudian tersangka mengakui melakukan pelecehan seksual saat melakukan tawaf. "Pada saat persidangan yang bersangkutan mengaku," jelasnya.
Sidang terhadap pelaku digelar 22 Desember 2022. Lalu diketahui jemaah umrah asal Sulsel itu divonis pada 2 Januari 2023.
Konjen Eko juga mengatakan bahwa proses pendampingan dan bantuan terhadap WNI asal Sulsel itu telah dilakukan oleh KJRI Jeddah.
Layanan Penerbangan Carter Khusus Jemaah Umrah Asal Indonesia
Bicara soal umrah, Dream Tour melebarkan sayap dengan mengembangkan unit usaha baru, yaitu Dream Aviation, yang berfokus pada penerbangan carter khusus jemaah umrah. Layanan itu secara resmi diluncurkan pada Rabu, 14 Desember 2022.
Di penerbangan carter itu, pihaknya melayani rute Saudi Arabia, Jeddah, dan Madinah yang diberangkatkan dari beberapa kota besar di Indonesia. Ini termasuk Medan, Jakarta, Pekanbaru, Solo, Makasar, dan Surabaya.
CEO Dream Aviation, Muhammad Umar Bakadam, menyebut bahwa Dream Aviation memudahkan "rekan-rekan agen perjalanan dalam mendapatkan tiket untuk jamaah umrah di seluruh wilayah di Indonesia." Tahun ini, mereka mengklaim berhasil memberangkatkan 322.380 jemaah dari seluruh Indonesia.
Dalam seminggu, pihaknya bisa melayani 36 kali penerbangan hingga penjualan tiket mencapai 60 ribu. Lalu dalam satu bulan, lanjut dia, "terdapat 150 pesawat yang kami carter." Terkait hal ini, Kasubdit Perizinan Umrah, Akreditas, dan Bina PPIU Kementerian Agama, Rudi Nurudin Ambari, mengatakan bahwa kemudahan yang ditawarkan Dream Aviation sejalan dengan kebijakan pihaknya, yaitu meminimalisir terlantarnya jemaah umrah.
Dream Aviation juga telah meneken kontrak dengan Lion Air dan Batik Air selama setahun. Saat ini, pihaknya juga menguasai penjualan tiket carter umrah maskapai Lion Air sebesar 65 persen, sedangkan pada maskapai Batik Air sebanyak 100 persen.
Lebih lanjut, Umar mengatakan bahwa strategi blusukan ke daerah-daerah merupakan salah satu opsi untuk menggaet para agen perjalanan umrah di seluruh Indonesia.
Layanan penerbangan carter khusus jemaah umrah ini dibanderol mulai dari Rp12,9 juta hingga Rp15,7 juta dengan program mulai dari sembilan hingga 13 hari. Dream Aviation juga menyediakan tiga jenis promo untuk menggaet agen perjalanan umrah di Indonesia.
Pertama, early bird deposit yang menawarkan pemesanan tiket mulai dari seribu kursi hingga 20 ribu kursi. Pembukuan ini dihargai senilai Rp 3 juta per kursi.
End season jadi promo kedua. Para agen perjalanan umrah bisa mendapatkan hadiah setelah mengakumulasi jumlah kursi yang dipesan. Periode ini berlaku setelah bulan Syawal.
Terakhir, promo flight charter. Di penawaran ini, agen perjalanan umrah yang memesan satu pesawat Lion Air dan Batik Air akan mendapatkan hadiah langsung setelah tiga hari pelunasan teken kontrak.
Promo-promo yang ditawarkan juga memungkinkan pihak agen perjalanan umrah mendapatkan hadiah langsung. Pilihannya mulai dari emas senilai 25 gram, mobil listrik keluaran terbaru, hingga apartemen dua kamar.
Advertisement
Arab Saudi Akan Bolehkan Pemegang Visa Turis Beribadah Umrah
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan bahwa pengunjung yang telah memperoleh visa turis dan komersial sekarang akan diizinkan untuk melakukan umrah selama mereka tinggal di Arab Sausi, menurut seorang pejabat kerajaan.
“Ini menjadi mungkin bagi siapa saja yang datang ke Arab Saudi dengan jenis visa apa pun, baik itu untuk pariwisata atau untuk tujuan lain seperti pekerjaan atau bisnis guna melakukan umrah,” pejabat itu menegaskan.
Dikutip dari laman english.alaraby.co.uk, Senin (15/8/2022) perubahan peraturan sekarang akan memungkinkan calon peziarah dari 49 negara untuk melakukan ziarah, menurut pernyataan itu.
Visa dapat diperoleh melalui portal Visit Saudi Arabia atau pada saat kedatangan di bandara Saudi mana pun.
Mereka yang memenuhi syarat untuk haji umrah akan mencakup pemegang visa AS, Inggris dan Schengen, yang semuanya sebelumnya dibuat untuk mengajukan izin melalui aplikasi khusus bernama Eatmarna.
Pengunjung yang memenuhi syarat bisa mengunjungi kota dan wilayah di seluruh kerajaan Teluk, sementara visa akan berlaku untuk jangka waktu hingga 12 bulan, menurut The Khaleej Times.
Langkah ini bertujuan untuk memenuhi Visi Saudi 2030 untuk menarik 30 juta jemaah umrah per tahun.
Rencana pembangunan ambisius dilakukan guna memindahkan Riyadh dari ketergantungan ekonomi pada ekspor minyak dan memperluas ekonominya.
Keputusan itu bertepatan dengan dimulainya musim umrah, yang dimulai akhir bulan lalu, menyusul berakhirnya ibadah haji yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha setiap tahun.
Umrah, tidak seperti haji, adalah ziarah opsional kecil yang dapat dilakukan oleh jamaah setiap saat sepanjang tahun.
2 WNI Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Bus Rombongan Umrah di Makkah
Beberapa waktu sebelumnya, rombongan jemaah umrah di Makkah mengalami musibah. Pasalnya, bus yang ditumpangi sejumlah WNI di Makkah mengalami kecelakaan hingga menyebabkan dua orang WNI meninggal dunia.
Judha Nugraha, selaku Dijen Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/10/2022). Insiden tersebut merupakan kecelakaan tunggal.
"Kecelakaan bus jemaah umrah di wilayah Mekkah. Pada tanggal 25 Oktober 2022 telah terjadi kecelakaan tunggal pada bus yang membawa jemaah WNI yang ada di wilayah Mekkah. Kejadiannya tanggal 25 Oktober, pukul 11.30 malam," ungkap Judha dalam press briefing kemlu di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Menurut keterangannya, dua WNI yang meninggal adalah seorang pengemudi bus dan muthawif.
Pasca kejadian, KJRI Jeddah pun mengirimkan tim pelindungan WNI ke wilayah Makkah.
"Ketika mendapatkan informasi ini KJRI Jeddah segera mengirimkan tim perlindungan WNI ke wilayah Makkah, untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat diperoleh informasi bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang tidak melibatkan pihak lain. Kecelakaan ini menewaskan dua warga negara Indonesia yaitu driver pengemudi dan juga muthawif," ujarnya.
Selain korban meninggal, terdapat 6 jemaah yang mengalami luka-luka. Beberapa dari korban dibawa ke Rumah Sakit King Abdul Aziz Makkah, sementara beberapa lainnya melanjutkan perjalanan umrahnya.
"Sedangkan tercatat 6 jemaah umrah yang mengalami luka-luka. Saat ini untuk yang luka-luka dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz Makkah dan 5 di antaranya telah dapat melanjutkan perjalanan umrah. Satu masih dalam perawatan," tambah Judha.
Kemlu RI pun menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut, sementara KJRI Jeddah turut memberikan bantuan kepada jemaah dan WNI terdampak.
Advertisement