Sukses

Setelah Donald Trump dan Joe Biden, Kini Giliran Mantan Wapres AS Mike Pence Tersandung Skandal Dokumen Rahasia

Pengungkapan temuan dokumen rahasia di kediaman mantan Wapres Mike Pence ini terjadi di tengah penyelidikan oleh Kementerian Kehakiman menyusul temuan serupa di bekas kantor dan kediaman pribadi Joe Biden dan Donald Trump.

Liputan6.com, Washington - Dokumen-dokumen pemerintah dengan tanda rahasia ditemukan di kediaman mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Indiana pekan lalu. Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian temuan dokumen rahasia dari rumah mantan atau pejabat tinggi AS, setelah Donald Trump dan Joe Biden.

"Sejumlah kecil dokumen diserahkan ke FBI Kamis lalu, secara tidak sengaja dikemas dan diangkut ke rumah mantan wakil presiden pada akhir masa pemerintahan," ungkap pengacara Pence, Greg Jacob, dalam surat tertanggal 22 Januari 2023 kepada Arsip Nasional seperti dikutip dari AP, Rabu (25/1/2023).

Jacob mengatakan bahwa Pence tidak mengetahui keberadaan dokumen sensitif atau rahasia di kediaman pribadinya hingga penggeledahan pekan lalu. Menurut Jacob, Pence memahami pentingnya melindungi informasi sensitif dan rahasia serta siap untuk bekerja sama dengan penyelidikan.

Pengungkapan ini terjadi di tengah penyelidikan oleh Kementerian Kehakiman menyusul temuan dokumen rahasia di bekas kantor dan kediaman pribadi Presiden Biden dan Trump.

Biden dikabarkan telah mengindikasikan akan mencalonkan diri kembali dalam Pilpres AS 2024, sementara Trump sudah mengumumkan pencalonannya dalam bursa capres Partai Republik, dan Pence disebut tengah menjajaki kemungkinan bersaing dengan Trump.

Penemuan terbaru di kediaman Pence, yang sebelumnya bersikeras mengikuti protokol ketat terkait dokumen rahasia, mendorong publik membuka perdebatan tentang penanganan materi dokumen oleh pejabat yang pernah bertugas di jajaran tertinggi pemerintahan.

2 dari 4 halaman

Melibatkan Penasihat Luar

Jacob dalam suratnya juga menjelaskan bahwa Pence telah melibatkan penasihat luar, yang memiliki pengalaman dalam menangani dokumen rahasia, untuk meninjau materi-materi tersebut pada 16 Januari. Langkah itu diambil sebagai bentuk kehati-hatian di tengah skandal serupa yang menimpa Biden.

Dokumen-dokumen rahasia yang ditemukan di rumah Pence segera diamankan di brankas terkunci dan pada 19 Januari malam pukul 21.30, FBI datang untuk mengamankannya. Pence dilaporkan tengah berada di Washington saat itu.

Total terdapat empat kotak berisi salinan surat-surat -dua di antaranya berisi materi rahasia dan dua lainnya berisi salinan surat-surat wakil presiden- yang ditemukan. Pengaturan dibuat untuk mengirimkan kotak-kotak itu ke Arsip Nasional pada Senin.

Kotak-kotak itu, menurut ajudan Pence, tidak disimpan di lokasi yang aman, melainkan ditutup dengan selotip dan diyakini tidak dibuka sejak dikemas. Sebuah sumber anonim menyebutkan bahwa staf Pence juga menggeledah kantornya di Washington pekan lalu dan tidak menemukan dokumen tambahan.

Pada Agustus 2022, Pence mengatakan kepada AP bahwa ia tidak membawa materi rahasia apapun ketika tidak lagi menjabat.

"Tidak, tidak sepengetahuan saya," ujarnya ketika ditanya apakah dia menyimpan informasi semacam itu.

Para pemimpin kongres segera diberitahu tentang penemuan tersebut oleh tim Pence.

3 dari 4 halaman

Penyelidikan Terhadap Trump dan Biden

Trump saat ini sedang dalam penyelidikan kriminal setelah sekitar 300 dokumen dengan tanda rahasia, termasuk sangat rahasia, ditemukan di kediamannya di Mar-a-Lago. Otoritas terkait sedang mencoba menentukan apakah Trump atau orang lain harus didakwa dengan kepemilikan ilegal atas catatan-catatan itu atau dengan mencoba menghalangi penyelidikan kriminal selama berbulan-bulan.

Biden sendiri sudah menyatakan tunduk pada penyelidikan penasihat khusus setelah dokumen rahasia dari masanya sebagai senator dan wakil presiden ditemukan di dua propertinya.

Merespons temuan di kediaman Pence, Trump melalui sosial medianya menulis, "Mike Pence adalah orang yang tidak bersalah. Dia tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak jujur dalam hidupnya. Tinggalkan dia sendiri!!!."

4 dari 4 halaman

Republikan Desak Penggeledahan di Properti Obama

Sementara itu, sejumlah Republikan mendesak pencarian materi rahasia pemerintah di properti mantan Presiden Barack Obama.

Terkait hal itu, seorang juru bicara Obama merujuk pada pernyataan tahun 2022 dari Arsip Nasional yang mengatakan bahwa badan tersebut telah mengambil kendali atas semua catatannya setelah dia meninggalkan jabatannya dan tidak mengetahui adanya catatan presiden yang hilang dari pemerintahan Obama.

Perwakilan mantan presiden George W. Bush dan Bill Clinton serta mantan Wakil Presiden Dick Cheney mengatakan semua catatan rahasia mereka telah diserahkan ke Arsip Nasional setelah meninggalkan Gedung Putih.