Liputan6.com, Jakarta - Heatwave atau gelombang panas yang mencekik melanda sebagian Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir. Delapan orang dilaporkan tewas selama beberapa hari, kata pemerintah setempat pada Selasa 24 Januari 2023.
Menurut kementerian tenaga kerja Setempat, korban tewas sebagian besar adalah pekerja pertanian di Provinsi Northern Cape yang berpenduduk jarang dan sebagian besar wilayah semi-kering yang berbatasan dengan Namibia dan Botswana.
Baca Juga
"Kami prihatin dengan dampak cuaca panas yang dialami Afrika Selatan," kata juru bicara pemerintah Michael Currin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Africa News, Kamis (26/1/2023).
Advertisement
"Kami sangat sedih mendengar tentang meninggalnya delapan orang yang meninggal karena serangan panas di Northern Cape setelah gelombang panas melanda provinsi itu selama seminggu," tambahnya.
Beberapa bagian Afrika Selatan telah hangus oleh gelombang panas musim panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius pada beberapa hari.
Layanan pemantauan iklim Uni Eropa mengatakan awal bulan ini bahwa delapan tahun terakhir adalah rekor terpanas secara global.
Mengenal Gelombang Panas
Gelombang panas adalah serangan cuaca panas ekstrem yang bisa berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu.
Melansir dari USA Today, gelombang panas adalah periode waktu ketika suhu jauh di atas rata-rata dan jauh lebih hangat dari biasanya untuk di suatu area dan waktu.
Suhu panas tersebut merupakan periode panas berdasarkan kondisi klimatologi suatu wilayah dengan kondisi panas yang tercatat di atas ambang batas yang telah ditetapkan.
World Meteorological Organization (WMO) menyarankan beberapa hal untuk menggambarkan kuantitas gelombang panas, yakni magnitudo atau ukuran besarnya suhu dari gelombang panas, durasi gelombang panas, seberapa parah gelombang panas yang diukur berdasarkan perpaduan magnitudo dan persistensinya, dan luasan yang terdampak gelombang panas.
Gelombang panas dapat bervariasi panjang dan intensitasnya. Namun, untuk diklasifikasikan sebagai gelombang panas, suhu tinggi harus berlangsung setidaknya dua hari, kata Bianca Feldkircher, kepala ahli meteorologi di Layanan Cuaca Nasional di Phoenix, Amerika Serikat (AS).
Menurut Bianca pula, gelombang panas biasanya disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang luar biasa kuat.
Udara dari tingkat atas atmosfer ditarik ke bawah dan kemudian dikompresi, menyebabkan kenaikan suhu. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini bertahan, semakin panas area tersebut.
Ketika sistem tekanan tinggi ini berlama-lama di suatu area untuk jangka waktu tertentu, itu kemudian diklasifikasikan sebagai gelombang panas, jelas Bianca.
Apa Dampak Gelombang Panas pada Manusia?
Selama suhu ekstrem atau gelombang panas, orang mungkin mengalami dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan dalam kasus yang paling ekstrem, heat stroke atau serangan panas
Menurut Centers for Disease Control and Prevention yang berbasis di Georgia, AS, serangan panas dianggap sebagai penyakit terkait panas yang paling serius.
Gejala dari serangan panas yakni meliputi perubahan status mental, bicara cadel, penurunan kesadaran, merasa kepanasan terus-menerus, kulit kering atau banyak berkeringat, kejang, suhu tubuh yang sangat tinggi.
Serangan panas bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik.
Bianca juga mengatakan bahwa mereka yang paling berisiko selama gelombang panas adalah orang tua, anak-anak, mereka yang hamil, dan tunawisma.
Terdapat berbagai cara untuk tetap aman selama gelombang panas.
Bianca mengingatkan bahwa penting untuk membatasi segala jenis aktivitas di luar ruangan selama hari-hari terpanas. Jika kamu bisa menghindari keluar rumah pada waktu-waktu tersebut, usahakan untuk menunda aktivitas hingga pagi hari atau setelah matahari terbenam.
Ia juga menyarankan untuk terus terhidrasi. Pasalnya, rata-rata seseorang harus minum sekitar 3/4 galon cairan per hari.
Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan air tinggi seperti buah dan sayur, juga bisa membuat kamu tetap terhidrasi.
Advertisement
UNICEF: Hampir Semua Anak Menderita pada 2050 karena Gelombang Panas
Gelombang panas pun membuktikan dirinya sebagai sesuatu yang harus diwaspadai dan bisa menjadi risiko kesehatan bagi banyak negara.
Bahkan, data oleh United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) menunjukkan bahwa hampir setiap anak akan mendapat dampak buruk dari gelombang panas pada 2050.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pula setidaknya setengah miliar anak sudah merasakan efek buruk dari gelombang panas dalam jumlah besar karena perubahan iklim.
Pada pertengahan abad ini, diperkirakan bahwa lebih dari 2 miliar anak-anak akan terkena gelombang panas "lebih sering, lebih lama, dan lebih parah".
"Krisis iklim berdampak pada hak-hak anak dan itu sudah memakan korban yang menghancurkan kehidupan dan masa depan anak-anak," ucap Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
Kebakaran hutan dan gelombang panas tahun ini yang melanda India, Eropa, dan Amerika Utara adalah "contoh serius dari dampak perubahan iklim pada anak-anak", kata Catherine.
Salah Satu Kasus Akibat Gelombang Panas
Kebakaran hutan di California Selatan, AS, pada 6 Septmeber 2022 lalu merupakan salah satu kejadian yang diakibatkan oleh gelombang panas.
Kejadian tersebut dilaporkan menewaskan dua orang dan melukai satu orang lainnya. Nyala api dilaporkan juga berkobar di lahan seluas lebih dari 971 hektare dalam waktu 24 jam.
Kebakaran hutan tersebut dimulai pada Senin 5 September 2022 sore waktu setempat di dekat Kota Hemet di Riverside County, di tengah gelombang panas ekstrem yang melanda California Selatan selama beberapa hari.
Karena parahnya kebakaran tersebut, awalnya hanya 5 persen api yang berhasil dipadamkan hingga ada perintah evakuasi serta peringatan diberlakukan oleh Departemen Pemadam Kebakaran Riverside County.
Departemen tersebut mengatakan sedikitnya 7 bangunan telah hancur dan beberapa lainnya rusak. Para pejabat memperkirakan bahwa ribuan bangunan di daerah itu masih terancam oleh kebakaran tersebut.
Setelah mempertimbangkan saran dari otoritas setempat dan perintah evakuasi, dampak transportasi, tingkat pengendalian kebakaran saat ini, dan kemungkinan pemadaman listrik dengan suhu tinggi yang telah diantisipasi, mereka merasa bahwa penutupan sekolah diperlukan untuk memastikan keselamatan para siswa, staf, dan keluarga.
Advertisement