Sukses

Tak Hanya Bali, Pemerintah Ajak Turis Korea Selatan ke Danau Toba

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menantang wisatawan Korea Selatan untuk menjelajahi alam Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak turis Korea Selatan (Korsel) agar berkunjung ke berbagai destinasi menarik di Indonesia. Selain Bali yang populer, pemerintah menawarkan sejumlah destinasi wilayah lain di berbagai daerah, termasuk Danau Toba

Ajakan itu berasal dari oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini. Ia "menantang" agar warga Korea Selatan mau menjelajah keindahan Indonesia.

"Selain Bali yang pastinya juga terkenal di Korea, kami memiliki lima prioritas destinasi: Danau Toba di Sumatera Utara. Turut termasuk destinasi prioritas Borobudur di Jawa Tengah. Lombok yang kita punya di Mandalika, sebelah Bali. Labuan Bajo yang sangat berkembang pesat saat ini. Dan juga Likupang di Sulawesi Utara," ujar Ni Made Ayu Marthini di acara Indonesia-Korea Morning Talk: Celebrating 50 Years of Friendship, Kamis (26/1/2023).

Turis Korea Selatan juga diajak main golf di Manado, kemudian menyelam di Likupang, Sulawesi Utara. 

Ni Made Ayu Marthini berkata pemerintah Indonesia telah berinvestasi secara signifikan pada daerah-daerah tersebut, sehingga ia percaya diri untuk mengajak turis Korsel untuk datang ke Indonesia. 

Berdasarkan data kementeriannya, turis Korea Selatan masih belum masuk top 5 dari segi kedatangan ke Indonesia. Oleh sebab itu dalam 50 tahun hubungan persahabatan, Ni Made Ayu Marthini ingin orang Korea Selatan agar lebih banyak lagi yang ke Indonesia.

"Kalian harus menjadi top 5. Saya menantang kalian, ayo datang dan kunjungi Indonesia, dan jelajahi Indonesia, karena kami memiliki banyak destinasi dan juga acara-acara seru," ujarnya.

Pada 2022, Malaysia tercatat sebagai pengunjung terbanyak ke Indonesia. Berikut data kedatangan traveler luar negeri ke Indonesia pada tahun lalu:

 

2 dari 4 halaman

Angka Traveler 2022

Berikut data kedatangan luar negerii pada 2022, serta perbandingan dari tahun 2021.

1. Malaysia: 876.115 orang (naik dari 480.773 orang)

2. Timor Leste: 583.730 orang (turun dari 870.338 orang)

3. Australia: 552.215 orang (naik dari 3.286 orang) 

4. Singapura: 486.295 orang (naik dari 18.704 orang) 

5. India: 218.417 orang (naik dari 6.670 orang) 

6. China: 115.063 orang (naik dari 57.145 orang) 

7. Korea Selatan: 99.185 orang (naik dari 9.497 orang) 

8. Jepang: 60.401 orang (naik dari 5.952 orang) 

9. Amerika Serikat: 22.536 orang (naik dari 21.962 orang) 

10. Taiwan: 19.103 orang (naik dari 1.398 orang)

3 dari 4 halaman

Turis China di Bali Berminat Lanjutkan Perjalanan ke Sulawesi Utara

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik kunjungan kembali wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok atau China pasca keputusan pemerintah negara itu mencabut pembatasan perjalanan ketat internasional pada 8 Januari 2023. Sebanyak 210 wisatawan Tiongkok mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Minggu, 22 Januari 2023.

Mereka mendarat setelah menempuh perjalanan hampir lima jam dari Bandara Internasional Bao'an Shenzhen, Guangdong, China. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama stakeholder pariwisata di Bali secara resmi menyambut kedatangan kembali turis China. 

Kedatangan kembali turis China membuat Menparekraf Sandiaga Uno optimis target 7,4 juta kunjungan wisman ke Indonesia pada 2023 bisa tercapai. "Mudah-mudahan kita bisa melampaui target 7,4 juta wisman. Kita sekarang bisa mengandalkan wisman dari Tiongkok yang datang ke lima destinasi super prioritas," ungkap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Selasa (24/1).

Kedatangan 210 wisatawan dari China tiba perdana di Bali bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2023. Penyambutan dilakukan dengan pengalungan bunga dan pemberian souvenir kepada seluruh penumpang serta dimeriahkan tari tradisional khas Bali dan penampilan atraksi barongsai di terminal kedatangan internasional.

Mereka juga disambut oleh Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace. "Kedatangan wisman ke Tiongkok yang langsung ke (Bandara) Ngurah Rai Bali sangat luar biasa, mendapatkan laporan yang baik," kata Cok Ace.

Lebih lanjut, kata Cok Ace, China dan Bali punya hubungan yang sangat baik sejak dulu. Hal tersebut jadi salah satu alasan utama mengapa para wisman Tiongkok selalu ingin kembali dan memilih Pulau Dewata sebagai destinasi wisata unggulannya di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Pemulihan Sektor Wisata

Cok Ace menyebut bahwa wisatawan Tiongkok sangat antusias dengan pantai-pantai serta destinasi-destinasi wisata lainnya di Bali yang jadi daya tarik karena indah dan memesona. "Mereka sangat mencintai Bali dan berharap kembali lagi ke Bali," tuturnya.

Menurut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, ada tiga faktor utama kenapa para turis dari China memilih Bali sebagai destinasi utama.“Mereka suka dengan alam dan budaya Bali, seperti pantai-pantainya yang indah dan ikonik seperti Nusa Penida. Selain itu, mereka juga senang dengan masyarakat Bali yang sangat hangat dan terbuka pada wisman, makanya mereka sangat suka berwisata ke Bali,” jelas Ni Made.

Ia menambahkan, selain ke Bali, para wisman Tiongkok juga berminat ke beberapa daerah di Sulawesi Utara, seperti Manado, Likupang dan Bunaken. Kemenparekraf memproyeksi wisman asal Tiongkok atau China yang datang ke Indonesia pada 2023 bisa mencapai 120 ribu hingga 255 ribu kunjungan.

Menurut Sandiaga, Tiongkok merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia. Meski begitu, protokol kesehatan tetap harus diterapkan. "Kita juga tetap terapkan protokol kesehatan yang sudah diberikan oleh Satgas Covid dan Kemenkes dalam kedatangan wisman Tiongkok. Dan per hari ini tidak diperlukan tambahan pengecekan bagi wisatawan dari Tiongkok, semua mengikuti standar yang sudah ada," kata pria yang akrab disapa Sandi ini.

"Kami menggelar karpet merah bagi mereka karena ekonomi kita terus menggeliat. Kita harapkan kedatangan wisman Tiongkok semakin mempercepat pemulihan sektor ini dan semakin banyak lapangan kerja dibuka,” lanjutnya.