Liputan6.com, Jakarta - Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap tanggal 28 Januari setiap tahunnya.
Dilansir National Today, Sabtu (28/1/2023), karena CO2 merupakan kontributor besar terhadap perubahan iklim, acara ini bermaksud untuk mengubah cara negara-negara di dunia dalam menjalankan kehidupan. Seiring waktu, peringatan ini berupaya membantu transisi dunia ke lingkungan yang lebih bersih.
Kesadaran akan perlunya mengurangi emisi gas rumah kaca atau CO2 telah menjadi perhatian para ilmuwan selama lebih dari 100 tahun.
Advertisement
Pada tahun 1896, seorang ilmuwan dari Swedia, Svante Arrhenius, pertama kali meramalkan bahwa perubahan kadar karbon dioksida di atmosfer berpotensi mengubah suhu permukaan bumi dengan efek rumah kaca.
Pada tahun 1938, seorang ilmuwan bernama Guy Callendar menghubungkan bahwa peningkatan emisi CO2 terkait dengan pemanasan global dan perubahan iklim.
Faktanya, ini juga terkait dengan penelitian yang telah dilakukan jauh-jauh hari pada tahun 1824 ketika Joseph Fourier menghitung bahwa sebuah planet seukuran Bumi dalam hubungan posisinya dengan matahari seharusnya jauh lebih dingin daripada saat itu. Ini menunjukkan bahwa pasti ada semacam penyekat atau “selimut” yang membuat Bumi lebih hangat.
Upaya Kurangi Gas Rumah Kaca
Ketika para ilmuwan terus mempelajari dampak efek rumah kaca dan hilangnya lapisan ozon di planet ini, semakin banyak bukti terungkap tentang pemanasan global, termasuk naiknya permukaan laut, meningkatnya kekeringan, kebakaran hutan yang parah, berkurangnya pasokan air, dan banyak lagi.
Ketika Protokol Kyoto ditandatangani pada tahun 1997, itu adalah tanda gerakan ke arah yang benar menuju pengurangan gas rumah kaca dari negara-negara industri. Namun, itu belum cukup untuk memperlambat laju dengan cukup cepat.
Advertisement
Upaya Meningkatkan Kesadaran
Kemudian, ketika Perjanjian Paris diadopsi pada tahun 2015, secara hukum mengikat 196 negara yang berbeda dalam komitmen untuk membatasi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tujuannya adalah untuk mencapai planet netral iklim pada pertengahan abad ke-21.
Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional hadir untuk meningkatkan kesadaran tentang dan mendorong orang di seluruh dunia untuk melakukan bagian mereka dalam menjaga lingkungan dan planet ini dengan mengurangi jejak karbon mereka.