Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyerukan Israel dan Palestina tenang dan de-eskalasi konflik. Pada saat bersamaan, AS menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap Israel.
"Penting bagi pemerintah dan rakyat Israel untuk mengetahui komitmen AS terhadap keamanan mereka tetap kuat," tegas Blinken seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (31/1/2023), dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Senin (30/1). "Komitmen itu nyata melalui hampir 75 tahun dukungan AS. Komitmen AS tidak pernah goyah, dan itu tidak akan pernah terjadi."
Baca Juga
Blinken juga menekankan kembali bahwa AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden akan mendorong upaya normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab untuk mengintegrasikan Israel ke kawasan.
Advertisement
Dalam kunjungan perdananya sejak Netanyahu kembali menjabat akhir tahun lalu, Blinken juga memuji aliansi AS-Israel, memberikan penghormatan kepada para korban dari pihak Israel tanpa menyebut orang Palestina yang dibunuh Israel, dan menyatakan dukungan lisan AS bagi solusi dua negara. Namun, ia tidak secara eksplisit mengkritik kebijakan Israel yang memperluas pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
"Apa pun yang menjauhkan kita dari visi (solusi dua negara) itu – menurut penilaian kami – merugikan keamanan jangka panjang Israel dan identitas jangka panjangnya sebagai negara Yahudi dan demokratis," ungkap Blinken. "Itulah mengapa kami mendorong semua pihak sekarang mengambil langkah-langkah mendesak memulihkan ketenangan, mengurangi ketegangan."
Lawatan Blinken ke Timur Tengah dilakukan di tengah eskalasi kekerasan antara Israel dan Palestina, di mana militer Israel melakukan serangan mematikan hampir setiap hari di Tepi Barat yang diduduki.
Pekan lalu, pasukan Israel menewaskan 10 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk sembilan orang di kamp pengungsi Jenin. Sehari kemudian, seorang pria bersenjata Palestina menembak mati tujuh warga Israel di sebuah pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki.
Dukungan Terhadap Status Quo
Dalam kesempatan yang sama, Blinken turut menekankan dukungan AS untuk status quo Kompleks Masjid Al Aqsa atau Temple Mount atau Haram al-Sharif.
"Kami juga tetap berkomitmen untuk mendukung koeksistensi dan keragaman agama, termasuk di Yerusalem," ungkap Blinken. "Kami terus mendukung penegakan status quo di tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Temple Mount, Haram al-Sharif. Kami berterima kasih kepada perdana menteri (Netanyahu) atas pernyataannya yang berulang kali untuk posisi itu."
Ketegangan antara Israel dan Palestina melonjak awal bulan ini setelah seorang menteri ultranasionalis dalam kabinet Netanyahu, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi Kompleks Masjid Al Aqsa, langkah yang dikutuk oleh para pemimpin Palestina dan Arab sebagai bentuk provokasi.
Terlepas dari kecenderungan pemerintah Israel yang berhaluan kanan, pemerintahan Biden telah menekankan bahwa dukungannya untuk Israel akan tetap tanpa syarat.
Israel, yang dituduh oleh kelompok hak asasi manusia terkemuka memaksakan sistem apartheid terhadap warga Palestina, menerima setidaknya US$ 3,8 miliar bantuan militer AS setiap tahun.
Advertisement
Netanyahu Bicara Soal Iran
Berdiri di samping Blinken, Netanyahu malah fokus pada isu Iran dibanding meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina.
Netanyahu adalah penentang keras kesepakatan nuklir Iran yang membuat Teheran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap ekonominya.
Pemerintahan Biden mengatakan berkomitmen untuk memulihkan perjanjian, yang dibatalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, tetapi pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington terhenti di tengah protes antipemerintah di Iran.
"Kebijakan saya adalah melakukan segala daya Israel untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan sarana untuk mengirimkannya dan itu akan tetap demikian," kata Netanyahu. "Tapi, jelas fakta bahwa kami dan AS bekerja sama adalah sesuatu yang penting untuk tujuan bersama ini juga."
Iran telah membantah mengejar senjata nuklir dan balik menunjuk ke persenjataan nuklir rahasia Israel.
Israel adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang tidak terikat dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
"Kami setuju bahwa Iran tidak boleh diizinkan untuk memperoleh senjata nuklir," kata Blinken. "Dan kami membahas upaya memperdalam kerja sama untuk menghadapi dan melawan aktivitas de-stabilisasi Iran di kawasan dan sekitarnya."