Liputan6.com, Ankara - Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan, sedikitnya 76 orang tewas dan 440 lainya terluka akibat gempa magnitudo 7,4 yang menggoyang negara itu pada Senin (6/2/2023), pukul 4.17 waktu setempat. Lindu berpusat di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras pada kedalaman 7 kilometer.
Informasi awal menyebutkan, 76 orang tewas di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, dan Malatya. Sementara 440 lainnya terluka di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis.
Gempa Turki terasa hingga sejumlah negara tetangga termasuk Lebanon dan Suriah.
Advertisement
"Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan, AFAD, gubernur, dan seluruh institusi lainnya memulai pekerjaan mereka dengan segera... Kita harapkan kita dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit," ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dikutip dari Anadolu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menuturkan bahwa terdapat enam gempa dengan magnitudo di atas 6 pada Senin pagi. Soylu menambahkan bahwa pemerintah mengeluarkan peringatan level 4, yang mencakup seruan untuk bantuan internasional.
"Setelah diskusi dengan Kementerian Luar Negeri, bantuan internasional dibutuhkan untuk pencarian dan penyelamatan melalui ERCC (Pusat Koordinasi Tanggap Darurat)," ungkap pernyataan AFAD.
Di negara tetangga Suriah, media pemerintah yang dilansir BBC menyebutkan lebih dari 230 orang tewas di Provinsi Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus. Adapun CNN melaporkan lebih dari 500 orang terluka.
Jumlah korban tewas baik di Turki dan Suriah diperkirakan masih akan meningkat mengingat tim penyelamat terus bekerja menyisir reruntuhan bangunan.
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan bahwa pihaknya memobilisasi hampir 1.000 sukarelawan pencarian dan penyelamatan dari wilayahnya.
Gempa Terkuat Sejak 1939
Versi Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang melanda Turki bermagnitudo 7,8. Itu diyakini sebagai yang terkuat yang melanda Turki sejak 1939, ketika gempa dengan kekuatan serupa menewaskan 30.000 orang.
Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer di Georgia Tech University mengatakan kepada CNN bahwa daerah yang dilanda gempa pada Senin rentan terhadap aktivitas seismik.
"Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya," kata Lang.
Advertisement