Sukses

Serangan Musim Semi Rusia ke Ukraina Targetkan Bakhmut hingga Kharkiv?

Serangan musim semi merujuk pada saat pasukan mencari momentum setelah memanfaatkan musim dingin yang buruk untuk menyegarkan kondisi kembali.

Liputan6.com, Kyiv - Pada hari-hari belakangan, istilah serangan musim semi semakin sering didengar dalam informasi seputar perang Ukraina. Istilah tersebut merujuk pada saat pasukan mencari momentum setelah memanfaatkan musim dingin yang buruk untuk menyegarkan kondisi kembali.

Pertempuran lazimnya lebih statis selama musim dingin.

Sejumlah pertanda, seperti mobilisasi ratusan ribu orang serta peningkatan produksi senjata dan amunisinya, dinilai mengarah pada serangan musim semi.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa Rusia tengah mempersiapkan serangan besar yang bisa dimulai paling cepat pada 24 Februari, bertepatan dengan satu tahun peringatan invasi Ukraina.

Jadi, jika Rusia melancarkan serangan, kota-kota mana saja yang akan menjadi sasaran? Berikut ulasan yang dikutip dari BBC, Selasa (7/2/2023)

2 dari 5 halaman

1. Bakhmut

Kota Bakhmut yang terletak di Donetskiy Bassein (Donbas) telah menjadi berita utama menyusul klaim yang tidak ada habisnya tentang siapa yang mengendalikannya. Kyiv tidak mengisyaratkan mundur, sementara mengklaim Rusia menderita sekitar 500 korban per hari saat mereka melakukan serangan tanpa henti.

Ukraina sendiri mengaku kerugiannya tidak setinggi Rusia.

Pasukan reguler Rusia diduga telah digantikan oleh tentara bayaran dari kelompok Wagner saat mereka terus mengepung Bakhmut. Di lain sisi, pasukan Ukraina disebut terus menahannya.

Jika atau bila Bakhmut jatuh, pasukah Rusia diperkirakan akan bergerak menuju Kota Slovyansk dan Kramatorsk, memungkinkan mereka merebut seluruh wilayah Donetsk timur yang disebut merupakan salah satu tujuan utamanya.

3 dari 5 halaman

2. Vuhledar

Setelah mencoba dan gagal November lalu, pasukan Rusia mulai melancarkan serangan ke kota kecil Vuhledar, yang juga terletak di wilayah Donbas.

Vuhledar terletak di kurva tenggara dari medan perang saat ini dan penting bagi Moskow karena dua alasan.

Pertama, dekat dengan satu-satunya jalur rel yang menghubungkan semenanjung Krimea yang dicaplok dan wilayah yang dikuasai Rusia di timur. Dari Vuhledar itulah pasukan Ukraina menembakkan artileri ke kereta yang mengangkut pasokan Rusia.

Selain merebut seluruh Donbas (wilayah Luhansk dan Donetsk), Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan ingin memperluas koridor tanah yang telah direbutnya antara Krimea dan Rusia.

4 dari 5 halaman

3. Zaporozhzhia

Jauh dari front timur, garis konflik di selatan Kota Zaporizhzhia adalah kekhawatiran lain Kyiv.

Mereka khawatir pasukan Rusia dapat bergerak ke utara menuju Kota Orikhiv dan Pokrovsk (yang terakhir berada di wilayah Donetsk). Jika itu terjadi maka akan mendorong mundur posisi tembak rudal jarak jauh Ukraina yang dapat menyerang jauh ke dalam koridor darat yang dikontrol Rusia.

Mengingat bahwa HIMARS pabrikan Amerika Serikat mampu menempuh jarak 80-120 km maka Kota Melitopol dan Tokmak yang diduduki dengan nyaman berada dalam jangkauan Ukraina.

Moskow juga mewaspadai kemajuan Ukraina di sini menuju Melitopol. Kyiv telah berbicara tentang pentingnya kota itu sebelumnya, dengan mengatakan, penguasaannya akan memungkinkan Ukraina memutus rute pasokan Rusia ke Krimea.

Namun, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyy mengakui pasukannya tidak memiliki sejumlah peralatan untuk serangan semacam itu.

5 dari 5 halaman

4. Kharkiv

Meski berjarak kurang dari 25 mil dari perbatasan dengan Rusia, kota terbesar kedua Ukraina di timur laut ini tidak pernah jatuh ke dalam kendali Moskow.

Seperti banyak daerah lainnya, sebagian besar telah tercabik-cabik dalam upaya Rusia untuk merebutnya dari kendali Kyiv. Penduduk Kharkiv telah mengalami serangan rudal yang hampir konstan dan mengakibatkan pemadaman listrik sepanjang musim dingin ini.

Pihak berwenang mengatakan sementara belum ada peningkatan pasukan musuh di dekatnya, Rusia lebih sering menembaki daerah sipil.

Beberapa perwira militer lokal mengatakan mereka "tidak akan terkejut" jika Rusia melancarkan serangan lagi.

Meskipun tidak ada jaminan Rusia dapat merebut kota yang gagal ditembusnya selama setahun terakhir, penguasaannya akan membawa keuntungan strategis yang signifikan, yakni pasukan Rusia dapat mencegah pasukan Ukraina yang saat ini berada di selatan Kharkiv mundur ke ibu kota.

 

Â