Liputan6.com, Ankara - Gempa Turki 6 Februari 2023 berguncang dengan dahsyat, banyak bangunan runtuh juga di Suriah selain di negara pusat lindu.
Bocah kembar menjadi salah satu korban yang tertimpa puing bangunan roboh akibat gempa Turki. Kendati demikian mereka selamat bertahan hidup melewati masa melelahkan selama 40 jam, di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Gaziantep, Turki. Mereka dalam kondisi hidup saat diselamatkan oleh polisi pada Selasa, 7 Februari.
Baca Juga
Menurut Anadolu Agency (AA) yang dikutip Rabu (8/2/2023), beredar rekaman yang dirilis oleh Kepolisian Turki menunjukkan kedua anak itu dibawa keluar dari reruntuhan sebuah bangunan.
Advertisement
"Anak kembar itu diselamatkan sekitar 40 jam setelah reruntuhan bangunan yang runtuh di Gaziantep," kata polisi, menambahkan bahwa keduanya adalah "kembar ajaib".
Korban tewas akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan banyak gempa susulan mendekati 6.000 di Turki pada Rabu pagi, menurut media pemerintah Anadolu Agency.
Korban Gempa Turki Bikin Video di Bawah Reruntuhan, Minta Tolong Lewat Media Sosial
Sementara itu, sejumlah korban gempa Turki yang masih terperangkap di antara reruntuhan dilaporkan memanfaatkan media sosial untuk meminta pertolongan dengan menunjukkan lokasi mereka kepada tim penyelamat.
Firat Yayla, YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.
Dikutip dari Al Jazeera, Firat Yayla mengunggah sebuah video di Instagram Stories pada Selasa 7 Februari pagi. Melalui video itu ia mengatakan, dirinya terjebak di bawah reruntuhan di Distrik Antakya, Provinsi Hatay.
Ia memohon kepada para followers-nya untuk membantu menyelamatkannya.
"Teman-teman, kita terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa," katanya dalam video tersebut.
"Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!," tambahnya sebelum mengakhiri video dengan memberi tahu alamat rumahnya.
Ia kemudian melakukan update di Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah reruntuhan.
Minta Bantuan Lewat Video
Seorang remaja laki-laki lainnya juga melakukan langkah serupa. Dalam video yang menunjukkan dirinya terjebak di antara puing-puing di Distrik Iskenderun di Hatay, pria itu turut membagikan alamatnya dan mengatakan, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."
Video itu pun dibagikan secara luas di Twitter.
Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terdampak gempa.
Pasca gempa, bandaranya rusak dan ditutup. Ini kemudian mempersulit tim bantuan dan penyelamat untuk mencapai kota yang sudah luluh lantak tersebut.
Advertisement
Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah 6 Februari 2023 Mencapai 7.826 Jiwa
Korban tewas akibat gempa Turki magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) mencapai 7.826 jiwa. Angka tersebut merupakan gabungan dari 5.894 kematian yang terjadi di Turki dan 1.932 kematian yang dilaporkan di Suriah. Demikian dikutip dari The Guardian, Rabu (8/2).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat korban gempa Turki dan Suriah bisa melampaui 20.000 jiwa.
"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat peningkatan delapan kali lipat dari jumlah awal," ungkap petugas darurat senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood.
Melihat skala kehancuran yang terjadi sejak gempa utama hingga gempa susulan, otoritas Turki telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.
Upaya pencarian dan penyelamatan para korban gempa saat ini dilaporkan terhambat oleh beberapa situasi, termasuk cuaca dingin.
Di Suriah utara, negara yang sudah menderita akibat perang saudara, tim sukarelawan mengatakan mereka kekurangan bahan bakar dan sejumlah perbekalan paling dasar yang diperlukan untuk mengevakuasi korban yang masih terperangkap di reruntuhan.
Seorang Bayi Baru Lahir Berhasil Diselamatkan
Sementara itu, seorang bayi perempuan yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan di sebuah rumah di Suriah utara pasca gempa Turki 6 Februari 2023. Bayi yang masih terikat dengan tali pusar ibunya yang sudah meninggal itu ditemukan oleh salah seorang kerabatnya, Khalil al-Suwadi.
Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat ketika gempa bermagnitudo 7,8 meratakan bangunan yang dihuni keluarganya di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.
"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP, Selasa (7/2), seperti dikutip dari The Guardian.
"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."
Bayi perempuan tersebut saat ini menerima perawatan di rumah saki anak di Kota Afrin. Dokter anak Hani Maarouf mengatakan kepada AFP bahwa kondisi bayi tersebut stabil tetapi terdapat memar, luka robek, dan hipotermia.
Suwadi menuturkan bahwa keluarga bayi tersebut tinggal di gedung apartemen lima lantai.
Advertisement