Sukses

10 Gempa Terkuat dalam Sejarah, Indonesia Masuk Dua Kali dalam Daftar

Gempa yang mengguncang Sumatera pada 2004 dan 2012 masuk dalam daftar 10 gempa terkuat yang tercatat sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa Turki dan Suriah magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi, telah menewaskan lebih dari 7.500 orang dan memicu kerusakan yang meluas.

Melihat kehancuran yang terjadi pada gempa Turki dan Suriah, bencana ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar yang pernah terjadi. Namun, secara skala, terdapat gempa lain yang jauh lebih besar.  

Dilansir dari Geology Science, Rabu (8/2), berikut adalah 10 gempa paling parah yang pernah terjadi dalam sejarah berdasarkan skala:

1. Gempa Valdivia 1960, Magnitudo 9,5

Dikenal juga sebagai gempa Chile Besar, gempa ini merupakan yang terkuat yang pernah tercatat. Lindu mengguncang pada 22 Mei 1960 pukul 15.11 waktu setempat.

Gempa berlangsung sekitar 10 menit dan memicu tsunami dengan tinggi gelombang 25 meter. Tsunami utama menghantam pantai Chile dengan parah dan memicu kehancuran di Hilo, Hawaii.

Korban tewas akibat gempa Valdivia diperkirakan antara 1.000 dan 6.000. Sementara itu, sekitar 3.000 orang terluka.

2 dari 9 halaman

2. Gempa Besar Alaska 1964, Magnitudo 9,2

Gempa Great Alaska 1964 atau juga dikenal sebagai gempa Jumat Agung terjadi bertepatan dengan Jumat Agung 27 Maret 1964 pukul 17.36 di wilayah Prince William Sound, Alaska. Gempa berlangsung sekitar 4,5 menit dan tercatat sebagai yang paling kuat dalam sejarah Amerika Serikat.

Lindu memicu tsunami setinggi 8,2 meter yang menghancurkan Desa Chenega, menewaskan 23 dari 68 orang yang tinggal di sana. Korban selamat akibat mendaki ke dataran tinggi.

Gempa turut menyebabkan tanah longsor bawah laut yang masif. Pelabuhan dan dermaga kota Port Valdez runtuh, memicu 30 orang tewas.

Sebanyak 139 orang diyakini tewas, di mana 15 akibat gempa itu sendiri, 106 akibat tsunami susulan di Alaska, lima akibat tsunami di Oregon, dan 13 akibat tsunami di California

3 dari 9 halaman

3. Gempa Sumatera 2004, Magnitudo 9,1

Gempa Sumatera pada 24 Desember 2004 pukul 07.58 WIB tercatat sebagai salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah. Gempa ini juga dikenal sebagai gempa Samudera Hindia. Pusat gempa berada di lepas pantai barat Sumatera.

Gempa tersebut mengakibatkan pecahnya patahan terbesar dari setiap gempa yang pernah terjadi, memicu tsunami dengan gelombang setinggi 30 meter. Angka kematian diperkirakan mencapai lebih dari 220 ribu jiwa.

Tsunami yang dipicu gempa memiliki berbagai nama, yakni tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami Asia Selatan, tsunami Indonesia, tsunami Natal (karena ada ratusan ribu turis Kristen di daerah yang terkena tsunami), dan tsunami Boxing Day.

4 dari 9 halaman

4. Gempa Tohoku 2011, Magnitudo 9,1

Pada 11 Maret 2011 pukul 14.46 waktu setempat, terjadi gempa besar bawah laut di lepas pantai Jepang. Gempa tersebut memicu tsunami besar dengan gelombang setinggi 40,5 meter. 

Gempa ini juga menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan parah di wilayah timur laut Jepang. Bandara, jalan raya dan rel kereta api hancur, 127.290 bangunan roboh total, 272.788 bangunan setengah roboh, dan 747.989 bangunan lainnya rusak sebagian. 

Pasca gempa, korban tewas dilaporkan sebanyak 15.894 orang, luka-luka 6.152 orang, dan hilang sebanyak 2.562 orang.

5 dari 9 halaman

5. Gempa Kamchatka Rusia 1952, Magnitudo 9,0

Pada 4 November 1952 pukul 04.58 waktu setempat, gempa besar terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, di timur Rusia.

Gempa mengakibatkan tsunami dengan gelombang hingga 15 meter, menyebabkan kerusakan parah di Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril.

Bencana ini juga menyebabkan sekitar 10.000 hingga 15.000 orang tewas.

Selain di Rusia, kerusakan akibat gempa juga terjadi hingga Kepulauan Hawaii dan gelombang menyebar hingga ke Peru, Chile, dan Selandia Baru. Di Alaska, Kepulauan Aleutian dan California, gelombang tsunami terdeteksi hingga 1,4 meter.

6 dari 9 halaman

6. Gempa Maule Chile 2010, Magnitudo 8,8

Gempa Maule pada 2010, yang juga dikenal sebagai gempa Chile 2010 terjadi di lepas pantai Chile pada Sabtu, 27 Februari pukul 03.34 waktu setempat.

Gempa ini terjadi sekitar 3 km (1,9 mil), di lepas pantai komune Pelluhue di Wilayah Maule, Chile. Guncangan hebat berlangsung sekitar tiga menit. 

Beberapa kota pesisir di wilayah selatan dan tengah Chile hancur akibat tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut. Tsunami turut merusak pelabuhan di Talcahuano.

Selain itu, bangunan-bangunan pun runtuh di banyak kota, termasuk di ibu kota, Santiago hingga menyebabkan banyak kematian. 

Pihak berwenang mengumumkan korban tewas mencapai 525 jiwa, sementara 25 orang hilang.

7 dari 9 halaman

7. Gempa Ekuador-Kolombia 1906, Magnitudo 8,8

Gempa Ekuador dan Kolombia terjadi pada 31 Januari 1906 di lepas pantai Ekuador, dekat Esmeraldas, kota pesisir di barat laut negara itu. Gempa juga menghasilkan tsunami dengan gelombang mencapai 5 meter. 

8. Gempa di Kepulauan Rat 1965, Magnitudo 8,7

Gempa di Kepulauan Rat yang terjadi pada 4 Februari 1965 memicu tsunami lebih dari 10 meter di Pulau Shemya, Alaska. Bencana ini hanya menyebabkan sedikit kerusakan. 

8 dari 9 halaman

9. Gempa Assam Tibet 1950, Magnitudo 8,6

Pada 15 Agustus 1950, gempa mengguncang wilayah perbatasan Xizang-India. Pusat gempanya terletak di dekat Rima, Tibet. Akibat gempa tersebut banyak bangunan yang hancur. Sementara itu, korban tewas mencapai 1.500 hingga 3.000 orang tewas.

Pasca gempa, tanah longsor besar memblokir Sungai Subansiri. Bendungan alam ini pecah delapan hari kemudian, hingga menimbulkan gelombang setinggi tujuh meter, yang mengenangi beberapa desa dan menewaskan 536 orang.

Gempa juga menyebabkan sekitar lima juta orang kehilangan tempat tinggal.

9 dari 9 halaman

10. Gempa Sumatera 2012, Magnitudo 8,6

Gempa Sumatera atau gempa Aceh 2012 adalah rentetan gempa bumi di lepas pantai barat Sumatera yang mulai terjadi pada 11 April 2012 pukul 15.38 WIB dengan kekuatan magnitudo 8,6.

Lindu terjadi pada kedalaman 22.9 km dengan pusat gempa berada 500 km dari kota Banda Aceh, Aceh. Gempa ini menyebabkan lima orang tewas yang disebabkan shock dan serangan jantung, sementara itu beberapa lainnya mengalami luka-luka.