Liputan6.com, Jakarta - Gempa Turki dan Suriah telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang. Banyaknya korban jiwa kemudian menyadarkan kita betapa pentingnya pengetahuan tentang mitigasi bencana.
Pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa gempa di Turki dan Suriah adalah, kita harus selalu waspada terhadap gempa di Indonesia. Mengingat Tanah Air kita berada di Jalur Cincin Api Pasifik.
Baca Juga
Namun apakah negeri kita sejatinya sudah siap dengan bencana tersebut, meski mengetahui fakta lokasi Indonesia yang rawan lindu?
Advertisement
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai bahwa Indonesia masih belum siap jika menghadapi bencana gempa seperti yang terjadi di Turki saat ini. Hal ini lantaran minimnya persiapan mitigasi bencana alam.
Trubus menilai bahwa pemerintah Indonesia hanya melakukan penanganan pada saat kejadian. Sementara pada saat sebelum dan sesudah bencana, upaya yang dilakukan masih kurang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam menghadapi bencana sendiri, ada tiga tahapan yang harus diperhatikan.
Pertama, upaya preventif sebelum bencana terjadi. Dalam hal ini, penting untuk dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, hingga jalur evakuasi yang harus ditempuh.
"Tapi, untuk daerah tertentu yang sering mengalami bencana seperti Lumajang, ketika Semeru kerap erupsi, masyarakat sudah tau cara menghindari bencana sementara kalau di Cianjur, tidak ada persiapan sehingga berakibat banyaknya korban," jelasnya.
Maka dari itu, ia menilai bahwa masyarakat perlu diedukasi soal cara melindungi diri ketika terjadi bencana. Ini termasuk semua lapisan masyarakat seperti anak-anak hingga lansia.
Berikut ini sejumlah cara melindungi diri saat terjadi gempa, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (10/2/2023):
1. Jika Berada di Dalam Ruangan
Jika Anda menerima peringatan gempa ketika sedang berada di dalam gedung, Anda harus bergegas meninggalkan gedung secepat mungkin dan menuju ke area terbuka. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Anda harus menggunakan tangga dan jangan pernah menggunakan lift di tengah peringatan gempa.
Ketika Anda sudah berada di luar ruangan, perhatikan kondisi sekitar. Pastikan Anda tidak berada dekat aliran listrik, gedung tinggi atau saluran bahan bakar dan gas.
Namun, cara tersebut dinilai tidak mungkin, Anda bisa segera berlindung di bawah perabotan seperti meja yang berbobot berat, kemudian melindungi kepala dengan tangan.
Advertisement
2. Jika Berada di Dalam Mobil atau Kendaraan
Jika Anda menerima peringatan gempa ketika sedang berada di dalam kendaraan yang sedang bergerak, segera menepi ke pinggir jalan dan menunggu di dalam kendaraan hingga gempa reda.
Kendaraan tersebut akan berfungsi sebagai alat perlindungan dan Anda harus tetap berada di dalam sampai situasinya lebih aman.
Jika Anda mengendarai kendaraan sendiri, jangan pernah berhenti di dekat gedung atau jembatan karena khawatir akan runtuh.
3. Jika Berada di atau dekat Pantai
Jika Anda menerima peringatan gempa saat sedang berada di atau dekat pantai, segera mundur sejauh mungkin dari pantai karena gempa bisa memicu tsunami hingga banjir. Setelah itu, ikuti rute evakuasi yang sesuai arahan hingga Anda berada di titik kumpul yang telah ditentukan.
Jika tidak memungkinkan untuk menjauh dari pantai, cari bangunan terdekat dan naik ke lantai tertinggi dari bangunan tersebut.
Advertisement