Liputan6.com, Ankara - Akses menggunakan Twitter telah dipulihkan di Turki, menurut perusahaan pemantauan internet Netblocks.
"Pemulihan dilakukan setelah pihak berwenang mengadakan pertemuan dengan Twitter untuk mengingatkan Twitter tentang kewajibannya pada penghapusan konten dan disinformasi," cuit perusahaan tersebut.
Baca Juga
Sebelumnya pada Rabu kemarin NetBlocks mengatakan, pemfilteran penggunaan telah diterapkan di tingkat penyedia layanan internet dan mencegah pengguna Twitter mengakses situs media sosial tersebut.
Advertisement
Laporan tersebut bertepatan dengan klaim pengguna bahwa Twitter tidak dapat diakses di negara yang masih belum pulih dari gempa dahsyat.
Kepolisian Turki mengatakan bahwa mereka telah menangkap lima orang dan menahan 18 orang setelah membagikan “postingan provokatif.”
Pengguna media sosial sebelumnya mengecam pembatasan tersebut.
“Sementara semua tim penyelamat berkomunikasi dengan Twitter, sebaiknya matikan Twitter untuk membungkam perbedaan pendapat,” tulis jurnalis terkemuka Turki Fatih Altayli di akun Twitter-nya.
Aktor dan komedian Turki Cem Yilmaz men-tweet: “Apakah ada penjelasan untuk pembatasan di Twitter yang mungkin berguna untuk menyelamatkan nyawa? Sementara banyak manfaat yang jelas dirasakan tiga hari. Jika begini terus, saya menyerah."
Beberapa pengguna Twitter meminta bantuan kepada CEO Twitter Elon Musk.
Musk kemudian mentweet: "Twitter telah diberitahu oleh pemerintah Turki bahwa akses akan segera diaktifkan kembali."
Korban Meninggal Gempa Turki dan Suriah Tembus 15.000 Jiwa
Jumlah korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 15 ribu jiwa. Mengutip AlJazeera, setidaknya 12.391 korban gempa di Turki meninggal dunia seperti disebutkan oleh pemerintah setempat. Sementara itu, korban meninggal akibat gempa yang sama di Suriah tercatat setidaknya 2.992 jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memperingatkan bahwa jumlah korban gabungan di dua negara tersebut diperkirakan bisa mencapai 20.000 orang. Sementara 23 juta orang dapat terkena dampak bencana gempa tersebut.
Lebih dari 44.000 orang juga dilaporkan terluka sejauh ini, menurut data dari pemerintah Turki, media pemerintah Suriah, dan organisasi kemanusiaan White Helmets, dikutip Time.
Ismail Al Abdullah, seorang sukarelawan White Helmets yang berkontribusi dalam upaya penyelamatan korban gempa Turki di dekat perbatasan Suriah-Turki, mengatakan kepada Time bahwa akibat dari gempa bumi ini sangat “memilukan”. Di desa Sarmadā, Suriah, di mana dia bermarkas, setidaknya lima bangunan telah runtuh, membuat banyak keluarga terperangkap di bawah reruntuhan.
“Kami mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan mereka,” kata Al Abdullah. “Tapi kami tidak bisa. Kami tidak bisa.”
Hampir 300.000 orang telah mengungsi di Suriah akibat gempa Turki tersebut, lapor media pemerintah Suriah.
Sementara skala penuh kerusakan infrastruktur di Suriah dan Turki belum sepenuhnya diketahui, Direktur Jenderal Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD) Orhan Tatar, mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menerima 11.342 laporan bangunan yang runtuh—5.775 bangunan telah dikonfirmasi.
Advertisement
Jalan ke 3 Kota Ditutup
Dalam sebuah pernyataan, AFAD menyebut hampir 100 ribu relawan tanggap bencana Turki ikut serta membantu di daerah terdampak.
Pada Selasa kemarin, Oktay mengatakan bahwa 380 ribu orang yang selamat dari gempa Turki dan Suriah berlindung di asrama atau hotel milik pemerintah.
Saat ini pemerintah Turki menutup lalu lintas untuk semua kendaraan ke kota Hatay, Kahramanmaras, dan Adiyaman yang paling parah terdampak. Pengecualian terhadap aturan itu ditujukan bagi kendaraan yang membantu upaya pencarian dan penyelamatan di tengah tantangan logistik yang berat pasca gempa.
Cuaca Buruk
Kondisi cuaca buruk, termasuk suhu yang berada di kisaran titik beku juga menghambat upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki dan Suriah.
Beberapa waktu kemarin, Presiden Erdogan pun telah mengumumkan masa berkabung nasional selama sepekan. Selain itu, Erdogan juga mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi.
Melansir National News, 7 Februari 2023, setidaknya ada 10 wilayah Turki yang terdampak cukup besar. Wilayah tersebut adalah Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kahramanmara, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Pada hari Rabu, Erdogan melakukan perjalanan ke daerah yang paling parah dilanda gempa di Kahramanmaras dan Hatay serta Pazarcik. Perjalanan itu dilakukan di tengah meningkatnya kritik terhadap penanganan krisis oleh pemerintah.
Advertisement