Liputan6.com, Aleppo - Gempa di Turki dan Suriah mengguncang pada Senin 6 Februari 2023 waktu setempat.
KBRI Ankara telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan keselamatan WNI di Turki, pun demikian KBRI Damaskus berupaya yang terbaik untuk membantu warga Indonesia di Suriah.
Baca Juga
Melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023), KBRI Damaskus mencatat terdapat 836 orang WNI yang memiliki izin tinggal di Suriah. Para WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa tercatat sejumlah 116 orang.
Advertisement
"Hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban (gempa Turki dan Suriah)," ungkap KBRI Damaskus.
KBRI Damaskus juga menyatakan telah mengirimkan Tim Peninjau ke beberapa titik yang terdampak gempa cukup parah, antara lain Hama dan Aleppo.
Selain itu, pihak KBRI Damaskus juga mengaktifkan narahubung di wilayah Aleppo dan Latakia untuk memeriksa kondisi WNI di wilayah tersebut. Merekajuga melakukan proses identifikasi korban WNI dengan meninjau Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan di wilayah terdampak gempa.
"Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan pengiriman bantuan ke Suriah," ucap pihak KBRI Damaskus.
Menurut pihak KBRI Damaskus, korban gempa Turki dan Suriah masih terus bertambah.
"Setidaknya terdapat 5 titik wilayah di Suriah terdampak gempa, yaitu Provinsi Hama, Aleppo, Latakia, Idlib, dan Tartus. KBRI melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan mitigasi pasca gempa dan mekanisme penyaluran bantuan bagi korban terdampak,"
Adapun Hotline KBRI Damaskus adalah (+963) 9544 44810.
Gempa Turki, Polri Kirim Personel Bantuan
Polri mengirimkan personel bantuan dalam rangka operasi kemanusiaan untuk membantu masyarakat korban gempa bumi bermagnitudo 7,8 di Turki.
"Rencana Bapak Kapolri untuk mengirim pasukan SAR Polri dalam operasi kemanusiaan di Turki," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dilansir dari Antara, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Rencananya, pengiriman personel Polri ke Turki dilepas secara resmi oleh Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Kadivhubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti, dan Kapusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana di Lapangan Baharkam, Mabes Polri, Kamis, pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dalam operasi kemanusiaan bantuan gempa Turki tersebut, Polri mengirimkan tiga tim di bawah koordinasi Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam), yaitu tim kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis dan perawat; tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri; serta tim K-9 (anjing pelacak).
Seluruh tim akan dilepas keberangkatannya ke Turki guna memperkuat tim bantuan operasi kemanusiaan Pemerintah Indonesia di bawah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Advertisement
Bantuan RI ke Turki
Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Turki untuk membantu korban gempa di negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut.
Berdasarkan informasi Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, bantuan kemanusiaan tahap satu sudah disalurkan pada Senin 6 Februari 2023.
Paket bantuan itu berupa satu kontainer bahan makanan dan diserahkan tim KBRI Ankara ke Gaziantep yang berlokasi sekitar enam jam perjalanan darat dari Ankara. Iqbal mengatakan, bantuan bahan makanan itu merupakan makanan instan yang disertai dengan kompor gas portable beserta tabung gas.
Selain makanan, tim KBRI Ankara juga telah menyiapkan sekitar 300 selimut untuk warga negara Indonesia (WNI) terdampak gempa dan memilih tetap tinggal di rumah penampungan.
Ribuan orang dilaporkan tewas dan puluhan ribu lainnya luka-luka di 10 provinsi di Turki akibat dua gempa besar yang mengguncang wilayah selatan negara itu, Senin 6 Februari 2023.
Total Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Melampaui 12 Ribu Orang
Jumlah orang yang tewas akibat gempa Turki dan Suriah magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), meningkat menjadi 12.049.
Dikutip dari The Guardian pada Kamis (9/2), Kelompok Pertahanan Sipil Suriah mengatakan sedikitnya 2.992 orang tewas di Suriah barat laut. Sementara itu, ada lebih dari 2.850 orang terluka.
Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi 9.057.
Presiden Erdogan mengutuk kritik terhadap pemerintah yang dinilai lamban dan tidak memadai dalam melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki.
"Ini adalah waktu untuk bersatu, solidaritas. Dalam periode seperti ini, saya tidak dapat membiarkan orang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa siapapun tidak mungkin siap menghadapi bencana dengan skala seperti itu.
Advertisement