Sukses

Apa Itu Mental Illness? Kenali Gejala dan Cara Menanganinya

Jika tidak ditangani secara baik, mental illness akan berdampak pada kemampuan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang mulai melek akan pentingnya kesehatan mental, yang sama pentingnya juga dengan kesehatan tubuh secara fisik. 

Masalahnya adalah banyak orang menganggap bahwa kesehatan mental hanyalah suatu hal yang dibuat-buat bahkan tak jarang orang yang mengaitkannya dengan agama. Akhirnya, berbagai stigma pun kemudian muncul ketika orang hendak melakukan pengecekan terhadap kesehatan mentalnya. 

Sebaliknya, ketika banyak yang mulai menyuarakan soal pentingnya kesehatan mental, sejumlah orang malah menjadi berani untuk menganalisis kondisinya sendiri. Maka dari itu, hal yang paling tepat adalah menyadari perubahan yang terjadi pada diri Anda kemudian segera mencari pertolongan dari para ahli. 

Karenanya, penting bagi setiap orang untuk memahami soal apa itu penyakit mental atau mental illness dan apa saja gejalanya. 

Dikutip dari Psychiatry, Kamis (9/2/2022), penyakit mental adalah kondisi kesehatan yang melibatkan perubahan emosi, pemikiran atau perilaku (atau kombinasi dari semuanya). Penyakit mental dapat dikaitkan dengan tekanan atau masalah dalam lingkungan sosial, pekerjaan, atau keluarga.

Dilansir laman Mayo Clinic, contoh penyakit mental termasuk depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif.

Banyak orang memiliki masalah kesehatan mental dari waktu ke waktu. Tetapi masalah kesehatan mental menjadi penyakit mental ketika tanda dan gejala yang berkelanjutan sering menyebabkan stres dan memengaruhi kemampuan Anda untuk berfungsi.

2 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Mental

Tanda dan gejala penyakit mental bisa bermacam-macam, tergantung gangguan, keadaan dan faktor lainnya. Gejala penyakit mental dapat memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku.

Berikut adalah sejumlah tanda dan gejala dari penyakit mental seperti dikutip dari laman Mayo Clinic:

  • Merasa sedih atau down
  • Bingung berpikir atau berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrim
  • Perubahan suasana hati yang ekstrem
  • Menarik diri dari teman dan aktivitas
  • Kelelahan yang signifikan, energi rendah atau masalah tidur
  • Berkhayal dari kenyataan (delusi), paranoia atau halusinasi
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah sehari-hari atau stres
  • Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang
  • Masalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba
  • Perubahan besar dalam kebiasaan makan
  • Perubahan dorongan seksual
  • Kemarahan, rasa permusuhan atau kekerasan yang berlebihan
  • Pemikiran bunuh diri

Terkadang gejala mental illness muncul sebagai masalah fisik, seperti sakit perut, sakit punggung, sakit kepala, atau sakit dan nyeri lain yang tidak dapat dijelaskan.

3 dari 4 halaman

Bisa Terjadi pada Siapa Saja

Banyak orang yang memiliki penyakit mental tidak mau secara terbuka membicarakannya. Padahal yang perlu digaris bawahi adalah penyakit mental bukan hal yang memalukan dan dapat diobati. 

Mental illness dapat memengaruhi siapapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, geografi, pendapatan, status sosial, ras, etnis, agama/spiritualitas, orientasi seksual, latar belakang, atau aspek lain dari identitas budaya seseorang. Bahkan, tiga perempat dari kasus penyakit mental dimulai pada usia 24 tahun.

Sebagian besar penyakit mental tidak membaik dengan sendirinya untuk itu perlu diobati oleh ahli atau jika tidak dapat menyebabkan masalah serius.

4 dari 4 halaman

Perawatan Kesehatan Mental

Kebutuhan akan pengobatan penyakit mental akan mempertimbangkan seberapa parah gejalanya, seberapa banyak gejala yang menyebabkan penderitaan dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, risiko dan manfaat dari pengobatan, serta faktor lainnya (misalnya, gejala kejiwaan yang memengaruhi penyakit lain).

Perawatan kesehatan mental didasarkan pada rencana seseorang untuk melakukan pengobatan dengan melibatkan psikiater. Ini mungkin termasuk psikoterapi (terapi bicara), pengobatan atau perawatan lainnya. 

Self-help dan dukungan dari orang sekitar sangat penting dalam masa pemulihan dan mencapai ketenangan diri. Perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang cukup, olahraga, dan pola tidur yang baik dapat mendukung kesehatan mental seseorang.