Liputan6.com, Damaskus - Berbagai kisah pilu datang dari para korban gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 lalu.
Kali ini, seorang pria Suriah bernama Ahmad Idris (40) bercerita bagaimana ia kehilangan 25 anggota keluarganya dalam gempa tersebut.
Baca Juga
Idris merupakan salah satu warga yang melarikan diri dari perang saudara yang telah lama terjadi di Suriah, tapi kini ia justru kehilangan anggota keluarga yang mencari kehidupan baru bersama.
Advertisement
"Kami melarikan diri dari perang. Lihatlah ketidakadilan yang mengejar kita, dan apa yang terjadi pada kita. Kami datang ke sini untuk menemukan tempat berlindung yang aman bagi kami dan anak-anak kami. Tapi pada akhirnya, lihat bagaimana takdir mengejar kita di sini? Kemuliaan bagi Tuhan," ujarnya pilu, seperti terekam dalam video yang dibagikan AP News Sabtu (11/2/2023).
Idris kini hanya tinggal bersama istrinya. Ia kehilangan 25 anggota keluarganya termasuk anak, cucu hingga mertuanya.
Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial, ia dan istrinya terlihat duduk dan meratapi jasad yang berada di samping mereka. Ia pun masih berusaha memanggil-manggil nama kerabatnya ketika sedang berada di ruangan jenazah di Kota Saraqib, Suriah.
Sambil menggendong jasad cucunya yang terbungkus selimut, Idris berkata, "Dengan semua yang telah terjadi, hati saya sangat sakit."
Seorang Pria Saksikan Runtuhnya Rumah Sakit dan Anaknya di Dalamnya
Kisah memilukan lain datang dari seorang pria bernama Ismael Alrij yang melihat sebuah rumah sakit runtuh, ketika putranya yang masih berusia 6 tahun, Mustafa berada di dalamnya.
Melihat bangunan mulai runtuh, Ismael hanya bisa takut pada yang terburuk.
"Kemudian gempa semakin kuat," kata Ismael, seperti dikutip dari BBC.
"Listrik padam dan pintu masuk rumah sakit, yang terbuat dari kaca, mulai pecah. Itu seperti skenario kiamat," katanya. Ketika itu, ia hanya terpikirkan oleh anaknya. Namun tak lama, Mustafa muncul, berlari ke arahnya sambil berteriak dan menangis.
Ismael pun tak hanya membantu menyelamatkan putranya, tapi juga seorang perawat dan seorang wanita hamil yang hendal melahirkan.
Istri Ismael dan anaknya yang lain kini selamat, dan rumah mereka pun masih tak ikut rata dengan tanah.
Advertisement
Korban Gempa Turki dan Suriah
Hingga berita ini ditulis, Jumat (10/2) pukul 11.36 WIB, total korban jiwa akibat gempa Turki dan Suriah telah melampaui 21.000.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan bahwa jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi setidaknya 17.674, dan jumlah korban luka mencapai 72.879.
Menurut kelompok pertahanan sipil White Helmets, di Suriah, setidaknya 3.377 orang tewas, termasuk 2.030 di daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah barat laut. Sementara itu, 1.347 kematian dilaporkan di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah.
Jumlah orang yang terluka di Suriah di semua wilayah yang terkena dampak naik menjadi 5.245, yakni 2.295 di wilayah yang dikuasai pemerintah dan 2.950 di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Sementara itu, sedikitnya 78.124 orang di Suriah dan Turki terluka setelah gempa tersebut.
Kendati demikian, para korban selamat dari gempa tersebut masih harus tetap berjuang ketika mereka harus berhadapan dengan cuaca dingin dan salju.