Sukses

Viral Patung Kristus Penebus di Brasil Disambar Petir, Begini Penampakannya

Christ The Redeemer Statue atau patung Kristus Penebus setinggi 100 kaki atau menjulang sekitar 30 meter di Rio de Janeiro, Brasil dikabarkan disambar petir.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Christ The Redeemer Statue atau Patung Kristus Penebus setinggi 100 kaki atau menjulang sekitar 30 meter di Rio de Janeiro, Brasil dikabarkan disambar petir. 

Momen menakjubkan saat patung Kristus Penebus tersambar petir sempat terekam, ketika itu terjadi badai kilat yang melanda pantai Brasil pada Jumat 20 Februari 2023. Kilatan kilat menghantam kepala patung dan mengubah patung itu menjadi sosok bercahaya.

Adegan yang menakjubkan itu berhasil diabadikan oleh Fernando Braga, yang membagikan foto-foto sambaran petir di patung ikonik itu melalui akun Instagram miliknya yang disertai tulisan dalam bahasa Portugis yang berarti "DIVINE LIGHTNING!!! IT'S FRIDAY!!!. Rekaman diambil 10 Februari 2023 pukul 18:55 (Christ) dan 19:03 (Antenna) menggunakan NIKON D800 dengan 70-200mm f/2.8E dan 70mm f/8 13" ISO 100," tulis Braga dalam caption postingan tersebut.

Gambar-gambar yang mengejutkan itu kemudian viral di media sosial. Sementara di Instagram penampakan momen tersebut telah mengumpulkan lebih dari 63.000 likes, sedangkan di Twitter sudah dilihat lebih dari 20 juta kali.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Fernando Braga (@fsbragaphotos)

Respons Netizen

Di bagian kolom komentar, seorang pengguna menulis, "Pada titik ini Zeus atau Thor. Lelucon terpisah, ini adalah peristiwa yang cukup berulang, menjadi titik tertinggi, itu hanya keberuntungan karena seseorang melakukan fotografi pada waktu yang tepat." Yang lain berkata, "Wow! Oh, wow!"

Pengguna ketiga berkomentar, "Bidikan yang bagus! Terima kasih telah berbagi." Sementara warganet keempat dengan bercanda menambahkan, "Bu! Thor dan Yesus melakukannya lagi!"

Patung Kristus Penebus adalah penggambaran Yesus terbesar di dunia. Berdiri lebih dari 2.000 kaki (609 meter) di Rio di atas Bukit Corcovado.

Patung yang dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tahun 2007 ini terbuat dari 700 ton beton bertulang.

Menurut BBC, patung itu juga pernah disambar petir pada tahun 2014 lalu. Sambaran petir merusak ibu jari sosok ikonik tersebut, setelah itu dilakukan restorasi untuk memperbaiki kerusakannya.

2 dari 4 halaman

Bangunan Wisata di Tempat Lahir Nelson Mandela Tersambar Petir dan Terbakar

Sementara itu, sambaran petir telah menghancurkan sebuah bangunan pariwisata di sebuah desa Afrika Selatan, tempat ikon anti-apartheid Nelson Mandela lahir. Keluarganya mengumumkan insiden kebakaran yang dipicu sambaran petir itu pada Minggu 9 Januari 2022.

The Mvezo Welcome Centre yang terbakar masih dalam pembangunan dan akan berfungsi sebagai titik kontak awal bagi wisatawan, dengan meja informasi, toko, dan restoran.

"The Mvezo Welcome Centre itu pada hari Sabtu disambar petir… dan atap jeraminya terbakar yang mengakibatkan kehancuran total”, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh cucu tertua Mandela, Mandla Mandela seperti dikutip dari AFP Senin (10/1/2022).

Foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan atap jerami dilahap api.

"Ini adalah peristiwa alami dan tidak ada permainan kotor atau penyebab lain yang dicurigai," kata Mandela, seorang anggota parlemen yang juga kepala desa Mvezo, tempat kelahiran mendiang Mandela.

Mvezo berada di provinsi Eastern Cape di mana lima orang tenggelam dalam banjir akibat hujan deras pada hari Sabtu.

Mandela terpilih sebagai presiden pertama Afrika Selatan yang demokratis pada Mei 1994 dan menjabat hingga Juni 1999.

Dia meninggal pada usia 95 tahun pada 2013.

 

 

3 dari 4 halaman

Petir Menyambar Gereja di Rwanda, 16 Orang Tewas

Sambaran petir ke sebuah Gereja Advent di salah satu bagian selatan Rwanda, di tengah berlangsungnya ibadah mingguan yang diikuti oleh hampir 200 jemaat dilaporkkan menelan korban jiwa.

Sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dunia, dan lebih dari 140 orang mengalami luka, akibat tersambar petir.

Dilansir dari Time.com pada Senin (12/3/2018), sebanyak 17 orang terkena dampak langsung sambaran petir, dan segera dilarikan ke rumah sakit sesaat setelahnya.

Namun nahas, hanya nyawa satu orang yang berhasil diselamatkan, sementara sisanya meninggal dunia karena pembekuan aliran darah yang mendadak akibat sengatan listrik (pada petir) berdaya tinggi.

Dua orang di antara korban tewas, dilaporkan mengalami luka bakar serius yang membuatya kehilangan nyawa saat mendapat pertolongan pertama.

Dugaan terkini menyebut adanya material konduktor yang terekspos pada jaringan listrik terbuka, sehingga menimbulkan hantaran listrik yang mengenai area lantai gereja.

Otoritas setempat mengatakan masih menyelidiki penyebab di balik insiden gereja yang tersambar petir tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Ilmuwan Fisika Ungkap Alasan Petir Berbentuk Zig-zag Bukan Lurus

Bila diperhatikan, cahaya kilat ini tidak pernah menyambar tanah dalam posisi garis lurus, tetapi berbentuk zig-zag.

"Kita tahu semua tentang banyak hal di Bumi. Para ilmuwan dapat memprediksi gerhana (bulan dan matahari)," kata John Lowke, fisikawan di University of South Australia, dilansir dari Live Science, Senin (16/1/2023).

"Namun, masih ada misteri besar tentang petir biasa," lanjutnya.

Dalam studi Lowke di "Journal of Physics D: Applied Physics" yang terbit pada Desember 2022, ia bersama rekannya menemukan alasan di balik pola zig-zag petir.

Studi tersebut menjelaskan bahwa karakteristik pola petir zig-zag disebabkan oleh bentuk oksigen berkonduksi tinggi yang menumpuk secara tidak teratur saat bergerak menuju tanah. 

Lowke mengatakan, pola zig-zag petir bukan dihasilkan oleh sambaran petir yang terakhir.

Sambaran petir didahului oleh "Stepped Leader" di udara yang terionisasi (bermuatan listrik) dan keluar dari dasar awan petir. "Stepped Leader" pertama inilah yang membentuk pola aliran petir. 

Stepped leader merupakan istilah dalam dunia sains yang berarti lintasan yang dilalui oleh petir dari awan menuju ke tanah.

Awan petir memiliki medan listrik kuat yang mendorong elektron hingga memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan molekul oksigen menjadi delta tunggal. Molekul dan elektron ini bergabung membentuk langkah kecil berkonduksi kuat yang secara singkat memancarkan cahaya. 

Langkah-langkah tersebut akan terlihat menyala selama sepersejuta detik dan terjadi setelah jeda singkat selama penumpukan di akhir langkah. Prosedur ini terus diulang untuk bisa menghasilkan pola zig-zag.