Sukses

2 Jet Tempur F-16 Amerika Serikat Cegat 4 Pesawat Rusia

Pesawat tempur Rusia yang dicegat, termasuk pengebom TU-95 BEAR-H dan pesawat tempur SU-35.

Liputan6.com, Washington - Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim, pihaknya mengerahkan jet tempur untuk mencegat empat pesawat tempur Rusia di dekat Alaska pada Senin (13/2/2023). Pentagon menyebut peristiwa itu sebagai aktivitas rutin.

Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) mengumumkan insiden tersebut pada Selasa (14/2). Mereka menjelaskan bahwa pesawat Rusia, termasuk jet tempur dan pengebom, terbang ke zona penyangga wilayah udara internasional dekat Alaska.

"Pesawat Rusia tetap berada di wilayah udara internasional dan tidak memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika atau Kanada," demikian pernyataan NORAD seperti dikutip dari upi, Rabu (15/2).

"Aktivitas Rusia di ADIZ Amerika Utara ini terjadi secara teratur dan tidak dilihat sebagai ancaman, juga tidak dianggap sebagai aktivitas provokatif. NORAD telah mengantisipasi aktivitas Rusia ini dan sebagai hasil dari perencanaan kami, kami siap mencegatnya."

ADIZ adalah singkatan dari Alaska Air Defense Identification Zone (Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska). AS mewajibkan pesawat yang memasuki sebagian besar wilayah udara internasional, sekitar 200 mil laut lepas pantai Alaska, untuk mengidentifikasi diri demi kepentingan keamanan nasional.

2 dari 2 halaman

Tak Terkait Objek Terbang

Pesawat Rusia yang dicegat, termasuk pengebom TU-95 BEAR-H dan pesawat tempur SU-35.

NORAD mengungkapkan, mereka dengan cepat mengirimkan dua jet tempur F-16. Sementara dua pesawat tempur F-35A, satu Boeing E-3 Sentry, dan dua Boeing KC-135 Stratotanker juga dikerahkan untuk membantu.

Menurut NORAD, pihaknya telah mencegat pesawat militer Rusia di ADIZ sekitar enam hingga tujuh kali setahun sejak 2007. "Pertemuan" terakhir terjadi pada Oktober lalu ketika dua pengebom Rusia memasuki wilayah udara internasional di lepas pantai Alaska.

Dalam pernyataannya, NORAD juga mengklarifikasi bahwa aktivitas penerbangan Rusia sama sekali tidak terkait dengan fenomena objek terbang di Amerika Utara selama dua pekan terakhir.

Sejumlah objek terbang tak berawak dilaporkan melintasi wilayah udara Amerika Utara selama beberapa hari terakhir pasca temuan balon mata-mata China yang ditembak jatuh pada 4 Februari 2023.