Sukses

16 Februari 1962: 350 Orang Tewas Usai Banjir Dahsyat Melanda Hamburg

Pada 16 Februari 1962, banjir dahsyat terjadi di Hamburg, Jerman. Insiden itu menelan 350 korban jiwa.

Liputan6.com, Hamburg - Tepat hari ini di tahun 1962, banjir besar melanda Hamburg, Jerman.

Banjir diakibatkan oleh bertekanan rendah Vincinette dan menyapu pantai utara Jerman.

Bencana ini lantas mendorong sejumlah besar air ke muara Elbe, mengakibatkan gelombang banjir setinggi 5,7 meter di atas permukaan laut menuju sistem perlindungan banjir kota.

Saat tengah malam, Elbe tak mampu menampung air sehingga menerobos sistem tanggul di 60 lokasi, dikutip dari Environment & Society Portal, Kamis (16/2/2023).

Hampir seperlima wilayah kota melaporkan tanahnya terendam.

Wilayah yang paling terpengaruh adalah bagian selatan kota, termasuk Wilhelmsburg.

Selain ribuan hewan ternak dan peliharaan, banjir itu menelan 350 korban jiwa. Terdiri dari, 315 orang di Hamburg dan 35 lainnya di seluruh Jerman utara.

Banjir melanda Hamburg secara tidak terduga. Nyari seluruh infrastruktur di kota tersebut tak berfungsi. Sehingga banyak penduduk tidak dapat meninggalkan daerah banjir tanpa bantuan.

Operasi penyelamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jerman pun dikerahkan.

Selain dari tim Pemadam Kebakaran dan Palang Merah, Menteri Dalam Negeri Hamburg Helmut Schmidt merekrut angkatan bersenjata Jerman dan sukarelawan internasional untuk membantu operasi penyelamatan.  Bahkan, North Atlantic Treaty Organization (NATO) juga diminta membantu.

Sekitar 26.000 anggota penyelamat memasuki area bencana dengan perahu karet dan helikopter. Mereka berhasil mengevakuasi sekitar 10.000 penduduk dan mengevakuasi mereka ke tempat penampungan darurat.

Atas keberhasilan Mendagri Helmut Schmidt dan tentara Jerman dalam melakukan manajemen krisis, keduanya mendapat respons positif dari publik.

Bagi angkatan bersenjata Jerman, ini adalah upaya bantuan kemanusiaan pertama mereka di negara tersebut. 

Bencana banjir di Hamburg tahun 1962 ini kemudian menciptakan langkah-langkah keamanan, sehingga ada perlindungan wilayah pesisir serta kesiapsiagaan bencana oleh otoritas Jerman.

Perencanaan dan pembangunan instalasi perlindungan banjir baru pun segera ditangani serius di Jerman, penetapan rencana darurat untuk bencana pun juga dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banjir Menerjang Bondowoso

Bicara soal banjir, baru-baru ini terjadi banjir di Indonesia, yakni di Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.

Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bondowoso menyatakan penyebab banjir bandang yang melanda dua desa di Kecamatan Ijen itu karena longsor di hulu sungai, sehingga air bah dari dataran tinggi itu meluap dan menerjang permukiman penduduk.

Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso Andi Adrian Hidayat menjelaskan, sebelum banjir menerjang Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen, hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (11/2/2023) hingga Minggu (12/2/2023) dan menyebabkan terjadinya longsor pada kawasan hutan alam sekunder (HAS) jenis tanaman rimba alam.

"Berdasarkan pantauan kami menggunakan pesawat tanpa awak (drone) ada 14 titik longsor di hulu sungai yang mengalir ke permukiman penduduk Desa Sempol dan Kalisat," kata Andi.

Berawal dari adanya belasan longsoran di hulu sungai itu, kata Andi, sehingga mengakibatkan genangan air melimpah dan tidak dapat terbendung, hingga akhirnya terjadi banjir bandang akibat melubernya ke permukiman penduduk dan jalan di lereng Gunung Ijen itu.

Baca selebihnya di sini...

3 dari 4 halaman

Banjir di Makassar

Tidak hanya di Bondowoso, Makassar juga dilanda banjir.

Namun, banjir yang melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan sejak Senin (13/2/2023) hingga kini berangsur surut.

Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas lebat hingga menyebabkan air laut pasang. 

"Hal ini disebabkan karena terjadinya hujan lebat hingga sore dan menyebabkan air laut pasang," kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramhdan Pomanto.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin juga mengatakan bahwa nyaris seluruh penjuru Kota Makassar terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 1 meter. 

"Hujan lebat dan air pasang, jadi seharusnya air dialirkan ke laut tetapi karena pasang makanya terjadi banjir nyaris di seluruh kota," kata Ahmad. 

BMKG Wilayah IV memang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tentang adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan. Hal itu disebabkan adanya tekanan rendah (Low Pressure Area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi. 

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Banjir di Semarang

Banjir juga terjadi di Indonesia menjelang tahun baru 2023, tepatnya di Semarang, Jawa Tengah.

Semarang dilanda banjir usai hujan deras yang terus mengguyur sejak 30 Desember 2022.

Wilayah Semarang digenangi banjir hampir merata, termasuk sejumlah ruas jalan protokol di kawasan pusat kota.

Banjir itu membuat banyak ruas jalan protokol yang tergenang banjir, antara lain di kawasan Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Pahlawan, dan Bundaran Bubakan.

Ketinggian banjir bervariasi, seperti di kawasan Simpang Lima sekitar 40-50 sentimeter, di Jalan Gajah Mada sekitar 30-40 cm, demikian pula Jalan Mataram hingga Bundaran Bubakan.

Banjir pun juga sempat mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta api terganggu di wilayah Semarang, Kendal, dan sekitarnya.

"Kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat banjir yang terjadi wilayah Semarang, Kendal dan sekitarnya," ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko dalam keterangan resminya, Sabtu 31 Desember 2022.

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.