Liputan6.com, Bangkok - Pemerintah Thailand telah menyetujui proposal Komite Kebijakan Pariwisata Nasional untuk membebankan biaya masuk sebesar 300 baht atau setara Rp133.000 per orang bagi turis asing yang tiba di negara tersebut melalui jalur udara.
"Sementara untuk pelancong yang datang melalui darat atau laut, biayanya 150 baht atau sekitar Rp 66.000 per orang, kata wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri Traisulee Traisoranakul seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (16/2/2023).Â
Baca Juga
Aturan tentang biaya masuk ini akan berlaku per Juni 2023.
Advertisement
"Biaya yang terkumpul akan digunakan untuk mengelola dan mengembangkan pariwisata, termasuk asuransi bagi wisatawan internasional selama mereka tinggal di Thailand," jelas Traisulee.Â
Pemegang paspor diplomatik atau dinas atau izin kerja akan dibebaskan dari biaya masuk. Selain itu, penumpang transit dan anak-anak berusia dua tahun ke bawah juga pengecualian.
Pemerintah telah menginstruksikan Biro Imigrasi untuk meninjau kembali aturan, persyaratan, dan ketentuan visa serta undang-undang terkait, mengingat penerapan biaya masuk ini.
Negara Pertama
Mengutip studi Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, Traisulee mengatakan, Thailand adalah negara pertama di dunia yang memungut biaya masuk dan pada saat yang sama memberikan tunjangan kesejahteraan bagi wisatawan, termasuk asuransi kecelakaan.
Ia menambahkan bahwa uang yang dikumpulkan dari biaya masuk akan membantu mengurangi beban keuangan negara, yang menghabiskan sekitar 300 juta hingga 400 juta baht atau sekitar Rp132 miliar-176 miliar per tahun untuk menyediakan layanan kesehatan bagi wisatawan.Â
Pengeluaran lain yang dikeluarkan oleh pemerintah meliputi pelestarian tempat wisata serta lingkungan dan sumber daya alam yang terdampak kegiatan pariwisata.
Â
Advertisement
Optimistis Pasca Pembukaan Perbatasan China
Industri pariwisata Thailand yang baru pulih dari pandemi COVID-19 hanya mencatatkan sekitar 430.000 kunjungan wisatawan pada tahun 2021.Â
Lebih dari 11 juta kedatangan turis internasional tercatat antara Januari dan Desember tahun lalu, setelah Thailand secara bertahap mencabut pembatasan perjalanan terkait COVID.
Sementara itu, awal bulan ini, Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan-o-cha menyatakan keyakinannya bahwa negara itu akan menyambut lebih dari 30 juta turis internasional tahun ini, menyusul pembukaan kembali perbatasan China.