Sukses

Pria di AS Tiba-Tiba Bicara dengan Aksen Irlandia Usai Divonis Kanker Prostat

Ternyata, perubahan aksen yang tiba-tiba ini bukan kasus pertama di dunia...

Liputan6.com, Washington - Kejadian aneh sekaligus unik terjadi pada seorang pria berusia 50-an di North Carolina, Amerika Serikat (AS). Tiba-tiba saja dia memiliki aksen Irlandia usai divonis menderita kanker prostat.

Padahal, dia tidak memiliki keturunan Irlandia. Bahkan, dia juga belum pernah mengunjungi negara tersebut. 

Pria ini diketahui tinggal di Inggris ketika berusia 20 tahunan.  Dia sama sekali tidak memiliki teman dan anggota keluarga dari Irlandia. 

Para peneliti mengungkapkan, pria itu menderita Foreign Accent Syndrome (FAS) atau sindrom aksen asing. Menurut penjelasan dalam British Medical Journal, sindrom langka tersebut membuat penderitanya memiliki aksen asing hingga dia meninggal. 

Peneliti juga menambahkan bahwa sebelumnya pria itu tidak pernah berbicara dengan aksen asing.

"Aksennya tidak terkendali, selalu muncul ketika dia berbicara bahkan menjadi semakin jelas terdengar," kata para peneliti dalam laporan mereka seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/2/2023).

Mereka juga menambahkan bahwa itu pertama kali terjadi pada 20 bulan setelah perawatannya. Meski kondisinya semakin memburuk, aksennya akan tetap ada hingga kematiannya.

Rupanya, ini bukan kasus pertama. Beberapa kasus serupa telah dicatat secara global dalam beberapa tahun terakhir. Kasus ini pun dipelajari dan dilaporkan bersama oleh Duke University di North Carolina dan Carolina Urologic Research Center di South Carolina.

"Sepengetahuan kami, ini adalah kasus pertama FAS yang dijelaskan pada pasien dengan kanker prostat dan yang ketiga dijelaskan pada pasien dengan penyakit ganas," kata penulis laporan tersebut.

 

 

2 dari 3 halaman

Penyebab

Peneliti masih bekerja untuk menemukan penyebab pasti dari sindrom ini. 

"Dia tidak memiliki kelainan pemeriksaan neurologis, riwayat kejiwaan atau kelainan otak MRI pada awal gejala," sebut laporan terkait pria penderita kanker prostat itu.

"Meskipun menjalani kemoterapi, neuroendokrin-nya berkembang, sehingga menyebabkan metastasis otak multifokal dan kemungkinan kelumpuhan asenden paraneoplastik yang menyebabkan kematiannya."

Para peneliti menduga perubahan suara itu disebabkan oleh kondisi yang disebut gangguan saraf paraneoplastik (PND). PND terjadi ketika sistem kekebalan pasien kanker menyerang bagian otak, otot, saraf, dan sumsum tulang belakang.

3 dari 3 halaman

Kasus Serupa Lainnya

Orang lain yang menderita FAS telah menjelaskan kepada BBC soal perasaan gelisah yang mereka rasakan karena seperti mendengar "orang asing di rumah" setiap kali mereka berbicara.

Pada tahun 2006, wanita Inggris bernama Linda Walker menderita stroke dan menemukan bahwa aksen aslinya telah digantikan oleh suara yang terdengar seperti orang Jamaika.

Sementara itu, salah satu kasus pertama dilaporkan terjadi pada tahun 1941, ketika seorang wanita muda Norwegia memiliki aksen Jerman setelah terkena pecahan bom selama serangan udara Perang Dunia II. Peristiwa itu lantas membuatnya dijauhi penduduk setempat, yang mencurigainya mata-mata Nazi.