Liputan6.com, Kyiv - Ukraina melaporkan bahwa Rusia membombardir wilayahnya, termasuk kilang minyak terbesarnya Kremenchuk, pada Kamis (16/2/2023), waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Ukraina mentwit, "Serangan rudal besar-besaran lainnya oleh negara teroris terhadap infrastruktur sipil di Ukraina. Sebanyak 36 rudal diluncurkan. Empat belas rudal jelajah & dua rudal udara terpandu ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina. Sayangnya, beberapa rudal jelajah Kh-22 mencapai targetnya."
Baca Juga
Another massive missile attack by the terrorist state on civilian infrastructure in Ukraine. A total of 36 missiles were launched. 14 cruise missiles & 2 guided air missiles were shot down by 🇺🇦 air defense. Unfortunately, some of the Kh-22 cruise missiles reached their targets.
— Defense of Ukraine (@DefenceU) February 16, 2023
Didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan, Rusia dilaporkan telah mengintensifkan serangan darat di seluruh Ukraina selatan dan timur. Serangan besar baru diprediksi akan terjadi menjelang peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Advertisement
Fokus Rusia saat ini disebut-sebut adalah Kota Bakhmut di Donetsk, salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, pusat industri Ukraina yang sekarang sebagian ditempati oleh Rusia.
Dalam pertempuran yang dipimpin oleh kelompok tentara bayaran Wagner, Rusia telah berbulan-bulan menggempur dan berusaha mengepung Bakhmut. Sebagian besar populasi sebelum perang -sekitar 70.000 orang- telah pergi, menyisakan tentara Ukraina yang bertahan.
Perebutan Bakhmut kelak akan memberi Rusia batu loncatan untuk maju ke dua kota besar Donetsk lainnya, Kramatorsk dan Sloviansk.
Wagner: Bakhmut Akan Jatuh pada April
Dalam sebuah wawancara dengan seorang blogger militer pro-perang, pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin memperkirakan bahwa Bakhmut akan jatuh pada April, tergantung pada berapa banyak orang yang diutus Ukraina ke dalam pertempuran dan seberapa baik pasukannya disuplai.
"Untuk merebut Bakhmut, Anda harus memangkas semua jalur suplai. Ini adalah tugas yang signifikan," katanya seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (17/2/2023).
Dia menambahkan, "Kemajuan tidak berjalan secepat yang kami inginkan. Bakhmut akan direbut sebelum Tahun Baru, jika bukan karena birokrasi militer kita yang mengerikan."
Prigozhin sebelumnya menuduh militer Rusia berusaha mencuri kemenangan dari Wagner, hal yang kemudian dilihat sebagai pertanda meningkatnya pengaruh Prigozhin dan potensi keretakan yang berbahaya di Moskow.
Saat Ukraina membakar amunisi dengan cepat dan meminta senjata yang lebih berat, termasuk tank dan jet tempur, anggota NATO dilaporkan meningkatkan produksi dan menjanjikan lebih banyak bantuan selama pertemuan di Brussel pekan ini.
Ukraina telah menerima bantuan dalam jumlah besar dari sekutu Barat. Komitmen bantuan Amerika Serikat saja senilai US$ 27,4 miliar sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Rusia menyebut invasi ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" terhadap ancaman keamanannya. Sementara Kyiv dan sekutunya menyebut tindakan Rusia sebagai agresi.
Â
Advertisement