Sukses

AS Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China, Joe Biden Ogah Minta Maaf

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping terkait insiden balon mata-mata.

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak akan meminta maaf karena telah menembak jatuh balon mata-mata China pada 4 Februari 2023.

Biden menegaskan bahwa balon itu digunakan untuk pengintaian, sementara tiga objek terbang lainnya yang ditembak jatuh di Amerika Utara setelahnya kemungkinan besar tidak bertujuan untuk memata-matai.

Selain itu, dia memastikan akan segera berbicara dengan Presiden China Xi Jinping tentang insiden balon mata-mata.

"Saya harap kita akan menyelesaikan masalah ini, tetapi saya tidak meminta maaf karena telah menjatuhkan balon itu," ujar Biden di Gedung Putih pada Kamis (16/2/2023), seperti dikutip dari BBC, Jumat (16/2).

China telah membantah bahwa balon tersebut digunakan untuk spionase, mengklaimnya untuk penelitian cuaca.

"Kami tidak menginginkan perang dingin baru," tegas Biden.

2 dari 2 halaman

AS Tingkatkan Pengawasan

Lebih lanjut, Biden menuturkan bahwa AS akan meningkatkan deteksi objek terbang serupa.

"Itulah mengapa saya mengarahkan tim saya untuk membuat aturan yang lebih tajam tentang bagaimana kita akan menangani objek tak dikenal ini ke depan, membedakan antara yang cenderung menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan yang memerlukan tindakan dan yang tidak," kata dia.

Tentang apakah dia akan mengambil tindakan serupa lagi, Biden mengatakan, "Jangan salah, jika ada objek yang mengancam keselamatan dan keamanan rakyat AS, saya akan menyingkirkannya."

Biden menolak mengatakan kapan dia berencana bicara dengan Presiden Xi Jinping.

"Saya pikir hal terakhir yang diinginkan Presiden Xi adalah secara fundamental memutuskan hubungan dengan AS dan dengan saya," kata Biden.

China telah mengulang klaimnya atas balon yang ditembak jatuh pada 4 Februari. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa AS harus berusaha menghindari kesalahpahaman dan salah penilaian.