Sukses

Korea Selatan-AS Bakal Latihan Militer Bareng, Korea Utara Ancam Lakukan Perlawanan

Korea Utara menuduh Washington memicu ketegangan dengan melakukan serangkaian latihan.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengancam akan melancarkan perlawanan jika Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) jadi melakukan latihan militer yang direncanakan dalam beberapa minggu mendatang.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Utara mengeluarkan peringatan pada Jumat (18/2/2023), sebelum latihan militer tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan AS dimulai.

Korea Utara menuduh Washington memicu ketegangan dengan melakukan serangkaian latihan sebelumnya, yang terakhir mencakup pesawat tempur siluman AS dan pengebom strategis BI-B, yang dapat dilengkapi dengan senjata nuklir.

"Jika AS dan Korea Selatan melaksanakan rencana mereka yang sudah diumumkan untuk latihan militer... mereka akan menghadapi perlawanan yang kuat dan gigih, yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap kantor berita Yonhap, merujuk pada pernyataan juru bicara Kemlu Korea Utara seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (18/2/2023).

Juru bicara itu juga menegaskan kembali klaim lama Pyongyang bahwa latihan bersama antara Washington dan Seoul adalah persiapan untuk invasi ke Korea Utara.

2 dari 2 halaman

Ketegangan Semenanjung Korea Diprediksi Meningkat

Menggambarkan latihan AS-Korea Selatan sebagai upaya berbahaya mereka untuk mendapatkan keunggulan militer jangka panjang atas Korea Utara, juru bicara Kemlu Korea Utara, meramalkan bahwa situasi di Semenanjung Korea akan kembali terjun ke pusaran ketegangan yang meningkat.

"Jika itu adalah opsi AS untuk menunjukkan ototnya dan melawan semuanya dengan otot, hal yang sama berlaku untuk opsi Korea Utara," kata Kemlu Korea Utara.

Juru bicara tersebut juga mengecam Dewan Keamanan PBB karena mendedikasikan sebuah sesi untuk Korea Utara pada November, menuduhnya sebagai "alat untuk kebijakan permusuhan ilegal" oleh AS terhadap negaranya.

Sementara itu, seorang pejabat Korea Selatan pada Jumat menuturkan, "Korea Utara mengeluarkan pernyataan itu kurang dari dua jam setelah Korea Selatan mengumumkan latihan bersama dengan AS yang bertujuan untuk mengasah tanggapan Washington dan Seoul terhadap potensi penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara."

Latihan Freedom Shield musim semi dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Maret di Korea Selatan dan akan berlangsung selama 11 hari.