Sukses

Apakah Benar Tikus Penggila Berat Keju? Ini Penjelasan Sains

Apakah tikus suka makan keju, atau itu hanya mitos?

Liputan6.com, Jakarta - Jika menonton film "Tom and Jerry" hingga "The Farmer in the Dell", kedua film tersebut penuh dengan karakter tikus yang menyukai keju. Bahkan, ada maskot tikus dengan makanan atas namanya, "Chuck E. Cheese". 

Sebenarnya tidak semua tikus itu sama dan menyukai keju. Tikus terdiri dari beragam kelompok berbeda. Setiap spesies tikus terbiasa dengan habitatnya sendiri, seperti tikus kerdil gurun (Mus indutus) di Afrika bagian selatan atau tikus stepa (Mus spicilegus) dari Eropa Timur. Namun tikus yang paling dikenal orang adalah tikus rumah (Mus musculus). 

Melansir dari livescience.com, Jumat, (24/2/2023) tikus rumah mungkin berevolusi di Asia Tengah dan Selatan, kata Megan Phifer Rixey, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Drexel di Philadelphia yang mempelajari spesies tersebut.

Tetapi dengan bantuan manusia, hewan pengerat ini telah menyebar ke seluruh dunia. Dalam urusan makanan, mereka tidak terlalu pilih-pilih.

Seekor tikus rumah akan memakan apa saja yang ada di dekatnya, kata Phifer Rixey. Itu bisa termasuk biji-bijian, serangga, sampah, dan keju, jika tersedia. Tapi keju bukanlah makanan favorit tikus, katanya.

Sebaliknya, yang tampaknya sangat disukai tikus rumah adalah selai kacang. "Mereka memiliki indra penciuman yang baik, dan memiliki bau yang cukup kuat," kata Phifer Rixey. Plus, selai kacang memiliki banyak protein dan lemak, yang menurut tikus menarik, tambahnya.

Selai kacang juga direkomendasikan oleh banyak pembasmi dan spesialis pengendalian hama sebagai umpan tikus. Phifer Rixey mengatakan, dia mendengar beberapa orang mencoba menjebak tikus rumah dengan mencampurkan potongan daging asap ke dalam selai kacang, dan untuk penelitiannya, dia akan menambahkan beberapa gandum untuk mencegah perangkap menjadi terlalu lengket.

2 dari 4 halaman

Dari Manakah Cerita ini Berasal?

Jadi, jika tikus hanya bersikap ambivalen tentang keju, dari mana datangnya ide tentang tikus yang menyukai keju? Sayangnya tidak ada spesifik soal jawabanitu.

Satu teori yang tampaknya belum terbukti dan beredar di internet adalah, pada saat itu orang pernah menyimpan keju mereka di rak terbuka, berbeda dengan makanan lain yang disimpan di toples atau digantung di langit-langit. Karena keju ini ada ruang terbuka, sejumlah orang pernah melihat tikus memakan keju, yang mengarah ke kiasan modern, atau cerita tentang tikus yang suka memakan keju.

Beberapa detektif internet telah menemukan bahwa filsuf Romawi Lucius Annaeus Seneca, yang hidup pada abad pertama Masehi, tampaknya menerima begitu saja bahwa tikus menyukai keju.

"Mouse adalah suku kata," tulis sang filsuf dalam sepucuk surat kepada temannya Lucilius, menurut terjemahan karyanya oleh Richard Mott Gummere, mantan profesor bahasa latin di Haverford College di Pennsylvania. Sejak dulu filsuf klasik (Seneca) juga pernah berbicara kalau tikus menyukai keju. 

Jadi mungkin cerita tentang tikus dan keju ini telah ada selama tikus dan manusia (dan keju) hidup berdampingan, dari aula Roma kuno hingga arkade anak-anak yang terinspirasi hewan pengerat di pinggiran kota Amerika modern. 

3 dari 4 halaman

Tikus dan Kucing Bersahabat

Selain pemakan keju, ternyata tikus juga bisa dijadikan sebagai hewan peliharan. Umumnya dalam cerita-cerita yang beredar tikus dan kucing sering digambarkan sebagai hewan yang bermusuhan. Namun, ada cerita menarik antarea kucing dan tikus yang menjalin persahabtan. 

Persahabatan unik antara kucing dan tikus bisa terjalin. Melalui media sosial seorang wanita bernama Iriana Kamenskaya membagikan mengenai kisah persahabatan kedua hewan peliharaannya.

Iriana sendiri diketahui memiliki seekor kucing bernama Perseya dan seekor tikus, Filya. Dalam akun TikTok, dirinya kerap mengunggah mengenai kegiatan Perseya dan Filya. Mulai dari saling bermain, merawat hingga tidur bersama. Tentu saja kegiatan yang dilakukan oleh kucing dan tikus ini menjadi sorotan banyak netizen.

Iriana sendiri diketahui mengadupsi Perseya saat kucing tersebut berusia 2 bulan. Perseya sendiri merupakan anak kucing yang terlahir dari kucing penangkap tikus. Bahkan, keputusannya membawa pulang Perseya ke rumah pun sempat dipertanyakan teman-temannya.

“Saya mengadopsi Perseya ketika dia masih anak kucing. Terlahir dari kucing penangkap tikus, dia diajari berburu tikus karena tidak diberi makanan yang layak. Orang-orang sering mempertanyakan keputusan saya membawa pulang kucing penangkap tikus, takut dia akan mengambil semua tikusnya,” ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Awal Mula Filya Diadopsi

Saat mengadopsi Perseya, Iriana pun diketahui telah memiliki kucing lain bernama Barsa. Namun, sayang kedua kucing tersebut tidak bersahabat. Bahkan, Barsa cenderung memprovokasi Perseya hingga diselamatkan oleh Kuzya, tikus peliharaannya.

"Ketika saya membawanya pulang, dia baru berusia 2 bulan dan tinggal bersama kucing lain bernama Barsa. Barsa tidak ramah padanya, menggeram dan mendesis, tetapi Perseya diselamatkan oleh Kuzya, tikus terpintar yang pernah saya miliki. Kuzya mengambil Perseya di bawah sayapnya dan mereka segera menjadi tak terpisahkan. Sayangnya, Kuzya meninggal sebulan kemudian," lanjutnya.

Pada awal 2022 lalu, Iriana pun berinisiatif untuk mengadopsi seekor tikus berusia 1 bulan. Tikus tersebut pun ia berinama Filya. Seolah tak kenal takut, Filya bahkan sering terlihat berada di dekat Perseya seolah mengajak bermain. Hingga akhirnya keduanya kerap terlihat bersama untuk saling kejar hingga bermain mainan ikan.

“Suatu hari, saat berangkat kerja, saya lupa mengunci kandang tikus dan Filya kabur. Dia menghabiskan sepanjang hari dengan kucing-kucing itu, berlarian, memakan makanan mereka, dan minum dari mangkuk mereka. Ketika saya kembali ke rumah, saya menemukan Filya berlarian dan kucing-kucing itu sedang bersantai di tempat tidur. ” ujar Iriana.

Bahkan persahabatan antara Filya dan Perseya serta Basra kerap menjadi perhatiannya. Iriana pun memutuskan untuk mengunggah momen kebersamaan hewan peliharaannya itu di media sosial.