Sukses

Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Tewaskan 36 Orang di Brasil

Lebih dari 600mm hujan turun di beberapa daerah pada Minggu (19/2/2023), jumlah tersebut dua kali lipat dari yang diharapkan pada bulan ini.

Liputan6.com, Brasilia - Pihak berwenang di Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, mengatakan bahwa sedikitnya 36 orang tewas akibat banjir besar dan tanah longsor.

Lebih dari 600mm hujan turun di beberapa daerah pada Minggu (19/2/2023), jumlah tersebut dua kali lipat dari yang diharapkan pada bulan ini.

"Tim SAR tidak berhasil mencapai beberapa tempat, situasinya kacau balau," kata Wali Kota Sao Sebastiao Felipe Augusto, yang kotanya terdampak paling parah seperti dikutip dari BBC, Senin (20/2). "Kami belum mengukur skala kerusakannya. Kami berusaha menyelamatkan para korban."

Dia menambahkan, "Belasan orang hilang di kota dan sekitar 50 rumah runtuh dan hanyut. Situasinya sangat kritis."

Pemerintah negara bagian melaporkan sedikitnya 35 kematian di Sao Sebastiao. Adapun Wali Kota Ubatuba mengungkapkan seorang gadis muda tewas.

2 dari 2 halaman

Ratusan Orang Mengungsi

Para pejabat mengatakan, 228 orang kehilangan tempat tinggal sementara 338 lainnya dievakuasi dari daerah pesisir utara Sao Paulo.

Darurat bencana 180 hari diumumkan di enam kota di Negara Bagian Sao Paulo, yaitu Sao Sebastiao, Caraguatatuba, Ilhabela, Ubatuba, Guaruja, dan Bertioga.

Gubernur Sao Paulo Tarcisio de Freitas mengumumkan, pihaknya telah mengucurkan dana setara US$ 1,5 juta untuk membantu penanggulangan bencana.

Acara karnaval dibatalkan di sepanjang garis pantai utara, yang merupakan tujuan populer bagi turis kaya yang ingin menghindari perayaan pinggir jalan di kota-kota besar.

Karnaval biasanya berlangsung selama lima hari menjelang Prapaskah dan perayaan penuh warna identik dengan Brasil.

Pelabuhan terbesar Amerika Latin di Santos juga ditutup karena kecepatan angin melebihi 55 km/jam (34 mph) dan gelombang naik hingga lebih dari satu meter.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang menghabiskan akhir pekan dalam karnaval di negara bagian timur laut Bahia, mengatakan dia akan mengunjungi daerah yang terdampak pada Senin.

Hujan yang lebih deras diperkirakan akan terjadi di daerah tersebut, mengancam membuat kondisi menjadi lebih buruk bagi tim darurat.

Kejadian cuaca ekstrem seperti banjir diperkirakan akan semakin sering terjadi seiring dengan semakin terasanya dampak perubahan iklim. Tahun lalu, hujan deras di tenggara kota Petropolis menewaskan lebih dari 230 orang.