Liputan6.com, Ankara - Tiga orang tewas setelah gempa magnitudo 6,4 melanda Turki selatan pada Senin (20/2/2023) waktu setempat. Lebih dari 680 orang terluka di Turki dan Suriah.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan, gempa terjadi pada pukul 20.04 waktu setempat. AFAD menambahkan, ada 32 gempa susulan setelah gempa Senin, yang terbesar magnitudo 5,8.
"Mereka yang tewas akibat gempa Turki pada Senin ditemukan di Antakya, Defne, dan Samandagi," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu seraya mendesak orang-orang untuk tidak memasuki bangunan yang berpotensi berbahaya. Demikian seperti dikutip BBC, Selasa (21/2).
Advertisement
Soylu mengatakan 213 orang terluka di Turki. Gempa terbaru juga dilaporkan dirasakan hingga Mesir dan Lebanon.
Para saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa telah terjadi kerusakan lebih lanjut pada gedung-gedung di Antakya. Adapun Wali Kota Hatay mengatakan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
"Saya pikir bumi akan terbelah di bawah kaki saya," ujar Muna al-Omar, seorang penduduk setempat, kepada Reuters sambil menggendong putranya yang berusia tujuh tahun dan menangis. Muna berada di tenda di sebuah taman di pusat Antakya ketika gempa terbaru melanda.
Pihak berwenang Turki telah mencatat lebih dari 6.000 gempa susulan sejak gempa 6 Februari, tetapi laporan BBC menyebutkan bahwa getaran terbaru terasa jauh lebih kuat daripada yang sebelumnya.
Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah atau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, 470 orang terluka telah mengunjungi rumah sakit setelah gempa.