Sukses

50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan, Penguatan Kemitraan Televisi dan Penyiaran Jadi Fokus

Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki hubungan diplomatik selama 50 tahun. Indonesia dan Korea Selatan pun memiliki banyak agenda untuk mempromosikan kedua budaya melalui media.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto mendapat kunjungan dari Delegasi Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) di KBRI Seoul pada 22 Februari 2023.

Delegasi ATVSI ke Korea Selatan (Korsel) ini dipimpin oleh Vice Chairman ATVSI atau Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun, juga beranggotakan para pejabat dari Stasiun Televisi Swasta Indonesia.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul yang dikutip Rabu (22/2/2023), dengan mengusung tema Closer Friendship Stronger Partnership (Persahabatan Lebih Erat dan Kemitraan Lebih Kuat), 50 Tahun Indonesia-Korsel juga akan diarahkan pada penguatan kemitraan sektor televisi dan penyiaran kedua negara.

Dalam hal ini, KBRI Seoul memandang penting peran media sebagai mitra KBRI untuk mendiseminasi informasi berbagai kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Seoul kepada masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.

"Tahun 2023 merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Korea Selatan, di mana kedua negara memperingati 50 tahun hubungan diplomatik," kata Dubes Sulis dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

"Serangkaian kegiatan akan dilaksanakan, tidak hanya di tingkat pemerintahan dan komunitas bisnis, tetapi juga antarmasyarakat", lanjutnya.

Selain itu, KBRI Seoul juga menyiapkan beberapa kegiatan sepanjang tahun 2023, di antaranya adalah Indonesia Night yang akan diselenggarakan dalam rangkaian World Cultural Industry Forum (WCIF) pada Juni 2023.

Indonesia Night ini akan berperan sebagai ajang promosi bidang pariwisata Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah untuk mempromosikan 10 Bali Baru atau 10 New Bali.

10 New Bali ini merupakan istilah untuk memperkenalkan daerah-daerah wisata di Indonesia yang tidak kalah indah dengan Bali.

Tidak hanya itu, akan diselenggarakan kegiatan yang akan menyandingkan industri otomotif Korea Selatan dengan industri kreatif Indonesia pada Agustus 2023. Misalnya, mobil listrik Hyundai dengan pengrajin batik dari Kota Solo sebagai bentuk kolaborasi KBRI Seoul, Pemerintah Kota Solo, dan Hyundai.

Banyaknya kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ini sejalan dengan tema besar peringatan tahun ke-50 hubungan diplomatik kedua negara ini "Closer Friendship Stronger Partnership".

2 dari 4 halaman

Dubes RI untuk Korsel Resmikan Pembukaan Kembali Penerbangan Garuda Rute Seoul-Bali

Salah satu agenda kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan juga terwujud dari adanya rute baru.

Bagi warga Indonesia yang hendak berlibur ke Korea Selatan, pilihan rute untuk menuju Korea Selatan dari Bali telah kembali dibuka.

"Di Desember, warga Korea Selatan dan negara-negara di kawasan Utara akan berlibur akhir tahun. Untuk itu, kami menyambut baik penerbangan kembali dari Seoul ke Bali oleh Garuda Indonesia yang akan membuka pintu guna semakin meningkatnya wisatawan dari Korea Selatan yang berkunjung ke Indonesia", ucap Dubes Gandi saat meresmikan pembukaan kembali rute Seoul-Bali pada 4 Desember 2022.

Pengguntingan pita yang menandai pembukaan kembali dilakukan oleh Duta Besar RI di Seoul dan Ibu Susi Sulistiyanto, bersama Wakil Presiden Garuda Indonesia Bidang Kawasan Internasional, dan General Manager Garuda Indonesia Kantor Seoul.

Tampak antusiasme dari warga Korea Selatan dan asing yang akan bertolak ke Bali dengan maskapai Garuda.

Baca selebihnya di sini...

3 dari 4 halaman

Anggap Jateng Provinsi Penting untuk Investasi, Dubes Lee Sang Deok Undang Ganjar ke Korsel

Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok juga pernah menyinggung 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan.

Dubes Sang-deok menganggap bahwa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) adalah daerah yang penting untuk investasi dan diplomasi. Hal itu disampaikannya saat bertandang ke rumah dinas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Mengingat tahun ini kedua negara memperingati 50 tahun hubungan diplomatik, saya melihat Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang sangat penting untuk memajukan hubungan kedua negara," katanya di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Selasa (14/2/2023).

Dubes Sang-deok mengatakan saat ini Korea Selatan melalui perusahaan kaca terbesar di Asia Tenggara, PT KCC Glass, tertarik berinvestasi di Kawasan Industri Batang (KIB) untuk membangun proyek jetty infrastructure. Proyek tersebut sudah berjalan 50 persen yang terdiri dari dua bangunan pabrik.

"Setelah mereka sukses menjalankan pabrik pertama, akan melanjutkan terus untuk pabrik kedua dan ketiga dan ini akan menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat banyak untuk Jawa Tengah dan selain itu juga akan menjadi acuan yang sangat bagus untuk menarik lebih banyak investor dari Korea Selatan," katanya.

Baca selebihnya di sini... 

4 dari 4 halaman

Korea Selatan Akui Hak Pasangan Sesama Jenis

Dunia juga akhir-akhir ini digegerkan oleh pengumuman Pengadilan Korea Selatan yang pertama kalinya mengakui hak pasangan sesama jenis di negara tersebut.

Dalam putusan penting, Pengadilan Tinggi Seoul menyatakan bahwa perusahaan asuransi kesehatan pemerintah berutang perlindungan kepada pasangan pelanggan setelah perusahaan mencabutnya ketika mengetahui mereka gay.

Penggugat So Seong-wook mengatakan bahwa ia menyambut keputusan itu dan "pengakuan atas hak yang sangat jelas yang belum diberikan". Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/2/2023).

Seong-wook dan pasangannya telah mengadakan upacara pernikahan pada 2019. Meski demikian, pernikahan sesama jenis tidak diakui di Korea Selatan.

Aktivis mengatakan putusan itu merupakan lompatan ke depan bagi hak-hak LGBQ+ di negara tersebut. Namun, kasus Seong-wook dilaporkan masih akan berlanjut ke Mahkamah Agung.

Pada 2021, Seong-wook menggugat Layanan Asuransi Kesehatan Nasional (NHIS) setelah ditolak untuk menjamin pasangannya Kim Yong-min.

Pasangan itu awalnya diberikan perlindungan, tetapi kemudian dicabut karena NHIS mengatakan mereka telah melakukan kesalahan dengan memberikannya kepada pasangan sesama jenis.

Baca selebihnya di sini...