Liputan6.com, New Delhi - Pada Januari lalu, seorang pria India ditangkap karena membantu seorang wanita Pakistan memasuki negara itu secara ilegal dan mendapatkan kartu identitas palsu. Dan sosok wanita yang dibantu itu adalah istrinya.
Mulayam Singh Yadav (21) dari India dan Iqra Jeewani (19) dari Pakistan bertemu lalu jatuh cinta pada tahun 2020, tepatnya lewat permainan ludo online. Tapi, mereka tahu akan sulit bagi mereka untuk bersama.
Baca Juga
India dan Pakistan yang bertetangga memiliki hubungan rumit, kedua negara terlibat tiga kali perang sejak 1947. Kondisi itu disebut telah mempersulit orang di kedua negara mendapatkan visa untuk bertemu satu sama lain.
Advertisement
Jadi, September lalu, Mulayam dan Iqra bepergian ke Nepal, di mana mereka menggelar pernikahan secara Hindu setelah pihak keluarga Iqra mendesak perempuan itu segera menikah.
Usai menikah, mereka melakukan perjalanan ke Kota Bangalore, India, dan tinggal bersama. Padahal, Iqra tidak memiliki dokumen yang dibutuhkan untuk tinggal di Negeri Hindustan.
Kehidupan bahagia pasangan itu pun berubah menjadi tragis pada Januari: Iqra ditahan karena memasuki India secara ilegal, sementara Mulayam ditangkap dan didakwa melakukan penipuan, pemalsuan, dan memberikan perlindungan kepada warga negara asing tanpa dokumen yang sah.
Iqra telah dideportasi ke Pakistan pekan lalu. Adapun Mulayam masih dipenjara di Bangalore.
Hanya Sejoli yang Jatuh Cinta
Anggota keluarga Mulayam, yang tinggal di negara bagian Uttar Pradesh, India, sangat terpukul dengan penangkapan tersebut. Mereka mengatakan, kisah pasangan itu hanyalah soal cinta.
"Kami ingin mereka pulang," kata saudara Jeetlal, saudara Mulayam seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/2/2023). "Kami memahami situasi antara India dan Pakistan. Tapi yang mereka lakukan hanyalah jatuh cinta."
Bahkan oknum polisi tampaknya setuju dengan pandangan tersebut.
"Selain masuk secara ilegal dan pemalsuan, tampaknya itu hanyalah kisah cinta," kata seorang pejabat polisi senior Bangalore secara anonim.
Advertisement
Bangalore Siaga Tinggi
Pejabat polisi Bangalore mengungkapkan, mereka berada dalam siaga tinggi bulan lalu karena dua acara internasional besar dijadwalkan berlangsung di kota itu pada Februari, yaitu pertunjukan udara Aero India dan pertemuan menteri keuangan G20.
"Sampai sekarang, tidak ada pelanggaran terhadapnya (Iqra) selain masuk secara ilegal," kata Wakil Komisaris Polisi di Distrik Whitefield, Bangalore, S Girish kepada BBC. "Tapi penyelidikan sedang berlangsung."
Awal pekan ini, kantor berita PTI melaporkan bahwa ayah Iqra telah memastikan putrinya telah sampai di rumah dan mereka tidak ingin bicara tentang masalah ini.
Bagaimanapun, Ibu Yadav, Shanti Devi, berharap pemerintah kedua negara dapat membantu menyatukan kembali mereka.
"Kami tidak peduli apakah dia muslim atau Pakistan, dia adalah menantu perempuan kami. Kami akan merawatnya dengan baik," ujar Shanti Devi.