Liputan6.com, Edinburgh - Pemandangan indah yang tak biasa terlihat di langit Skotlandia pada Minggu 29 Januari sore dan Senin 30 Januari 2022 pagi waktu setempat. Ada awan berwarna pelangi muncul.
Mengutip Sky News, Sabtu (25/2/2023), ini merupakan fenomena alam yang langka dan tidak semua orang dapat melihatnya. Maka dari itu, banyak orang seringkali menyalahartikan fenomena tersebut sebagai aurora borealis. Padahal ini adalah Awan Nacreous.
Jadi Apa itu Awan Nacreous?
Advertisement
Awan Nacreous ini biasa mempunyai bentuk seperti cakram tipis yang besar, dan memantulkan warna-warna yang cerah.
Menurut Met Office, kata bahasa Inggris kuno untuk "Nacre" berartikan "ibu dari mutiara".
Seperti artinya, jenis awan ini memang dikenal dengan warnanya yang terang. "Warna-warnanya mengingatkan pada warna yang dipantulkan lapisan tipis minyak di atas air, sebuah efek yang dikenal sebagai iridescence," demikian keterangan situs Met Office.
Mengapa Awan ini Langka?
Awan Nacreous termasuk awan tertinggi paling langka di Bumi karena proses terbentuknya terletak di atas awan pada umumnya. Selain dari itu, mereka hanya bisa ditemukan didaerah dengan suhu dingin tertentu.Â
Dikenal sebagai awan stratosfer kutub, awan ini sering terbentuk dalam kondisi dingin, lapor BBC.
Bagaimana Awan Nacreous Terbentuk?
Awan pada umumnya terbentuk di lapisan troposfer, lapisan terendah atmosfer Bumi. Sedangkan awan ini terbentuk di lapisan stratosfer, terletak diatas lapisan troposfer.
Seorang antariksa dan fisikawan, Nathan Case, menyebut bahwa Awan Nacreous hanya akan terbentuk ketika suhu di stratosfer berada di bawah -78°C atau -108°F yang dingin, sehingga mengubah uap air di udara menjadi cairan atau kristal es yang sangat dingin.
Maka dari itu, Awan Nacreous cenderung muncul dalam kondisi cuaca yang sangat dingin dan kering, seperti di atas wilayah kutub saat matahari masih berada di bawah cakrawala.
Saat partikel es dari wilayah kutub akan membentuk Awan Nacreous, partikel ini jauh lebih kecil daripada partikel yang menciptakan awan biasa. Kemudian matahari akan memantulkan cahaya melalui partikel es kecil ini, yang memunculkan garis-garis mutiaranya - berhamburan menjadi berbagai warna cahaya seperti pelangi.
The Met Office menambahkan, "Karena ketinggiannya dan kelengkungan permukaan Bumi, awan ini diterangi oleh sinar matahari dari bawah cakrawala dan memantulkannya ke tanah. Bersinar terang sebelum fajar dan setelah senja."
Beberapa lokasi di mana awan tipe ini lebih sering terlihat ada di Antartika, karena temperatur nya yang sangat dingin. Selain di situ, awan tipe ini juga terkadang masih terlihat di Skotlandia, Rusia, dan Kanada.
Advertisement
Polar Stratospheric Clouds dan Jenisnya
Awan, yang dikenal sebagai polar stratospheric clouds (PSC) atau awan stratosfer kutub hanya terbentuk ketika stratosfer bawah mencapai suhu.
PSC dapat terbentuk jauh lebih tinggi dari pada awan biasanya, yaitu di ketinggian antara 9,3 dan 15,5 mil (15 hingga 25 kilometer) di atas tanah.
Ada dua jenis PSC yaitu tipe I dan tipe II. Tipe I, terbuat dari campuran kristal es dan asam nitrat, yang menghasilkan warna kurang spektakuler dan mungkin hal ini terkait dengan pembentukan ozon Bumi. Sedangkan tipe II, yang terdiri dari kristal es murni akan menghasilkan warna yang lebih hidup di langit.
Baru-baru ini hal yang terbentuk di atas Kutub Utara adalah PSC tipe II. Lebih cerah warnanya.
Awan Nacreous termasuk dalam PSC tipe II, dan awan jenis ini sangat jarang terjadi dibanding dengan awan PSC tipe I.Â
Mengukur Berat Awan, Apakah Bisa?
Ketika berpergian menggunakan pesawat, Anda pasti sering melintasi awan yang terlihat lembut dan ringan. Tetapi, jangan tertipu. Awan yang tampak lembut dan ringan itu, ternyata lebih berat daripada yang terlihat.Â
Jadi, berapa berat awan dan bagaimana caranya menimbang awan? Bisakah?
Awan sebagian besar terdiri dari udara dan jutaan tetesan air kecil yang terbentuk ketika air mengembun di sekitar partikel benih.
Ada beberapa cara untuk mengukur berat awan. Salah satunya dengan menimbang uap air penyusunnya.
"Anda perlu mengetahui sesuatu tentang dimensi awan untuk menimbangnya. Anda juga harus tahu seberapa padat tetesan air tersebut," kata seorang ahli hidrologi di University of Arizona Armin Sorooshian mengutip Live Science, Minggu (11/12/2022).Â
Beberapa tahun yang lalu, seorang ilmuwan Atmosfer Nasional di Boulder, Colorado, Margaret LeMone pernah melakukan perhitungan tentang awan. Ia mengukur ukuran bayangan awan dan memperkirakan tingginya dengan mengasumsikan bentuknya sebagai kubik.Â
Awan biasanya tidak berbentuk kubus, tetapi awan kumulus lebarnya seringkali sama dengan tingginya. Jadi, asumsi tersebut dapat memperkirakan perhitungan volume.
Lanjut membaca mengenai berat awan, langsung klik disini.
Advertisement