Sukses

Setahun Tangmo Nida Meninggal, Polisi Thailand Sebut Kecelakaan

Kematian Tangmo Nida sempat menjadi sorotan di media-media Asia Tenggara, namun polisi berkata tak ada pembunuhan.

Liputan6.com, Bangkok - Setahun yang lalu, kabar kematian model Tangmo Nida (37) dari Thailand menuai perhatian media di kawasan Asia Tenggara. Ia ditemukan meninggal usai tercebur di sungai Chao Phraya pada 24 Februari 2022. 

Foto yang diduga jenazah Tangmo viral di media sosial, sehingga netizen merasa simpati dan curiga ada tindakan kriminal. Spekulasi pun sempat beredar luas di internet. 

Akan tetapi, polisi Thailand menegaskan bahwa tidak ada pembunuhan. Berdasarkan laporan The Bangkok Post, kematian Tangmo Nida diakibatkan oleh kecelakaan dan ia jatuh ke sungai Chao Phraya. 

Bagian kaki Tangmo Nida terluka parah akibat terkena baling-baling speedboat yang ia naiki bersama sejumlah rekannya. Kepolisian menyebut tak ada bukti yang menunjukkan pembunuhan. 

Pada April, investigasi polisi menyimpulkan bahwa kematian Tangmo Nida adalah karena tindakan-tindakan ceroboh dari orang-orang yang satu kapal dengannya.

Meski begitu, ada enam orang yang dijerat dengan pasal. Mereka dianggap bertanggung jawab karena lalai sehingga menyebabkan orang meninggal, tidak langsung melapor polisi, hingga mengendarai speedboat tanpa izin yang jelas. 

Phaiboon Trikanjananun (Robert) juga dijerat karena mengendari speedboat tanpa izin. Ada juga tersangka Peam Thamtheerasri (Em) yang sebenarnya tak ada di kapal, namun menyuruh yang lainnya agar tidak langsung melapor polisi. 

Idsarin Juthasuksawat (Gatick) yang merupakan manajer Tangmo Nida juga dijerat karena tidak langsung memberikan keterangan yang sebenarnya terkait kecelakaan Tangmo Nida.

2 dari 4 halaman

Kremasi Tangmo Nida

Sebelumnya dilaporkan, tiga bulan setelah peristiwa yang merenggut nyawanya, Tangmo Nida akhirnya dikremasi. Dilansir dari media Thai PBS, proses kremasinya berlangsung pada Selasa (24/5) kemarin di Gereja Metodis Rangsit, provinsi Pathum Thani.

Sekitar pukul 11 siang waktu setempat, jenazah Tangmo Nida dibawa masuk ke kapel gereja. Tempat itu dihiasi dengan mawar putih dan pink, warna kesukaan mendiang.

Menurut daftar acara prosesi ini, pelayat yang merupakan keluarga dan sahabat dekat mendiang menyanyikan lagu-lagu rohani sekitar pukul 2 siang, dipimpin penyanyi Thailand Anchalee Chongkhadikij dan Praew Kanitkul. Setelahnya, ibunda Tangmo Nida yakni Panida Sirayootyotin, membacakan eulogi untuk sang buah hati.

Setelah kremasi dilakukan, abu mendiang bisa diambil pihak keluarga sehari setelahnya. 

3 dari 4 halaman

Dua Kali Otopsi

Proses kremasi ini sendiri mematahkan spekulasi bahwa jenazah Tangmo Nida akan diautopsi lagi. Sejauh ini, langkah tersebut sudah dua kali dilakukan kepada jenazah wanita 37 tahun ini. 

Autopsi kedua, dilakukan atas permintaan ibunda Tangmo Nida, untuk menghapus sejumlah kecurigaan yang ada. 

Dalam autopsi kedua, ditemukan bahwa ada 22 luka di kakinya. Namun, tidak ditemukan adanya gigi atau tulang yang patah, juga luka di wajah mendiang.

The Bangkok Post menyebut Dayos Detjob, saudara laki-laki Tangmo yang juga bergabung dalam operasi pencarian. Ia membenarkan bahwa jenazah itu adalah saudara perempuannya. Ia berterima kasih pada semua orang yang terlibat dalam operasi pencarian selama 38 jam tersebut.

Mengutip situs Vim Buzz, Tangmo adalah aktris, model, tokoh televisi Thailand, penyanyi, pengemudi mobil balap, dan influencer media sosial. Ia jadi terkenal karena ikut serta dalam kontes Miss Teenage Thailand pada 2002. 

Tangmo berada di kelas tujuh ketika mulai terjun ke industri hiburan. Sejumlah proyek seperti Silk Care of Love, Tears of Death, dan Blowing Leaves membuat nama perempuan kelahiran 13 September 1984 ini kian melambung.

4 dari 4 halaman

Karier Tangmo Nida

Ia lulus dari Sekolah Tinggi Inovasi Sosial Universitas Rangsit di Lak Hok, Distrik Mueang Pathum Thani, Pathum Thani, Thailand dengan gelar sarjana dalam bidang kepemimpinan dalam masyarakat, bisnis, dan politik. Perempuan kelahiran Bangkok ini kemudian berganti nama dari Pataratida Patcharaveerapong jadi Nida Patcharaveerapong, menurut Conan Daily.

Ia adalah perenang yang andal, menurut ibunya Panida Sirayootyotin, yang berusia 30 tahun ketika melahirkan Tangmo. Ia tujuh tahun lebih muda dari kakaknya Dayos Detjob. Tango juga dilaporkan memiliki satu putri angkat, yang merupakan putri kandung dari manajernya Idsarin "Gatick" Juthasuksawat.

Sebagian besar kekayaannya dihasilkan dari modeling dan akting. Kekayaan bersih Tangmo diperkirakan mencapai 4--5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp57,5 miliar--Rp71,9 miliar. Ia menikah dengan Tono Pakin Kumwilaisuk pada 2013, tapi mereka berpisah di tahun 2015. Pakin Kumwilaisuk juga seorang aktor.Â