Sukses

7 Alasan Ini Bikin Pendidikan Finlandia Salah Satu Terbaik di Dunia, Termasuk Masuk Sekolah Pukul 09.00

Berdasarkan data Global Citizens for Human Rights 2020, Finlandia menempati posisi kedua negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Finlandia menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Berdasarkan data Global Citizens for Human Rights 2020, Finlandia menempati posisi kedua, diikuti oleh negara lain termasuk Jepang, Kanada, Swedia, Jerman, Israel, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.

Adapun posisi pertama ditempati oleh Denmark. Lantas, fakto-faktor apa saja yang membuat sistem pendidikan Finlandia menjadi salah satu yang terbaik di dunia?

Dikutip dari We Forum, Rabu (1/3/2023), berikut sejumlah penjelasannya:

1. Guru di Finlandia Memiliki Standar Tinggi

Standar bagi para guru di Finlandia sangatlah tinggi. Semua guru diharuskan memiliki gelar master sebelum akhirnya bisa mengajar. Selain itu, jika seorang guru tidak memiliki kinerja baik maka itu merupakan tanggung jawab dari kepala sekolah untuk melakukan sesuatu.

2. Terapkan Kerja Sama, Bukan Kompetisi

Sementara sebagian besar masyarakat AS dan negara lain melihat sistem pendidikan sebagai ajang kompetisi besar, Finlandia melihatnya berbeda. Ini terbukti bahwa tidak ada daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik di negara tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Masuk Sekolah Jam 9 Pagi

Siswa di Finlandia umumnya mulai sekolah pada pukul 09.00 – 09.45.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jam masuk sekolah yang lebih awal menimbulkan dampak negatif terhadap kesejahteraan dan kesehatan siswa.

Jam masuk sekolah di Finlandia rata-rata lebih lambat dan biasanya berakhir pada pukul 14.00 - 14.45. Bahkan, mereka memiliki jam istirahat yang lebih lama di antaranya.

4. Lebih Sedikit Pekerjaan Rumah

Siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah paling sedikit daripada siswa lain di dunia. Siswa lebih diajarkan untuk memiliki keseimbangan antara pendidikan dengan aspek kehidupan lainnya.

Hal ini diterapkan agar siswa di sana pun dapat belajar sambil bermain sesuai dengan hobi setiap anak yang dimiliki. Secara tidak langsung, mereka juga bisa mengembangkan minat dan bakatnya di lingkungan luar sekolah.

3 dari 4 halaman

5. Instruksi yang Konsisten dari Guru yang Sama

Siswa di Finlandia lebih sering memiliki guru yang sama hingga enam tahun selama masa tempuh pendidikan. Guru di Finlandia dapat mengambil peran sebagai mentor atau bahkan anggota keluarga karena menerapkan budaya yang saling percaya dan membangun ikatan, sehingga kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.

Selain instruksi yang konsisten, guru juga diberikan kebebasan dalam merencanakan program studi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.

6. Menerapkan Sistem Belajar Sambil Bermain

Finlandia menjunjung tinggi sistem pembelajaran sambil bermain. Biasanya, sistem ini diterapkan pada saat anak-anak memasuki dunia pra-sekolah. 

4 dari 4 halaman

7. Menegaskan Dasar Pendidikan

Sistem pendidikan di Finlandia sangat peduli dengan peningkatan nilai ujian dan pemahaman dalam matematika dan sains. Namun, kebanyakan anak cenderung menghafal sehingga cepat lupa apa yang sudah diajarkan pada lingkungan belajarnya.

Program yang dibuat Finlandia berfokus pada kembali ke dasar pendidikan, bukan tentang mendominasi dengan nilai bagus atau menjadi juara kelas. Sebaliknya, mereka berupaya membuat lingkungan sekolah menjadi tempat yang lebih adil.

Sejak 1980-an, para pendidik Finlandia berfokus untuk menjadikan dasar-dasar ini sebagai prioritas:

  • Pendidikan harus menjadi instrumen untuk mengimbangi ketimpangan sosial
  • Semua siswa mendapat makanan gratis
  • Kemudahan akses pelayanan kesehatan
  • Konseling psikologi
  • Bimbingan individual

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.