Liputan6.com, Brasilia - Seorang pria Bolivia yang hilang di Hutan Amazon sendirian selama sebulan mengisahkan bagaimana perjuangannya bertahan hidup. Jika terkonfirmasi maka Jhonatan Acosta (30) akan tercatat sebagai salah satu orang yang bertahap hidup paling lama di Hutan Amazon.
"Sangat penting untuk mengetahui tentang teknik bertahan hidup, saya harus mengonsumsi serangga, minum urin, makan cacing," katanya kepada Unitel TV seperti dilansir The Guardian, Kamis (2/3/2023). "Saya diserang binatang."
Baca Juga
Acosta dilaporkan hilang oleh keluarganya pada akhir Januari. Dia sedang dalam perjalanan berburu dengan empat temannya di Hutan Amazon, tetapi terpisah dari rombongannya pada 25 Januari.
Advertisement
Tepat sebulan kemudian, Sabtu (25/2), dia ditemukan oleh tim SAR.
Minum Urine
Acosta mengungkapkan bahwa dia menggunakan sepatu bot karetnya untuk mengumpulkan air hujan sebanyak yang dia bisa, tapi itu ketika turun hujan. Saat langit cerah, dia harus minum urinenya.
"Saya meminta hujan kepada Tuhan," kata Acosta. "Jika tidak hujan, saya tidak akan selamat."
Bingung, Acosta mengatakan dia telah berjalan sekitar 40 km untuk mencari peradaban tetapi pada akhirnya dia menyadari bahwa dia berputar-putar di tempat yang sama. Dia mengaku telah kehilangan 17kg berat badannya dan pergelangan kakinya terkilir.
Saat malam hari, Acosta mengungkapkan dia digigit oleh segala macam makhluk yang berbeda. Saudara perempuannya, Miladde Acosta, mengatakan kepada Unitel TV bahwa saudara laki-lakinya harus berkelahi dengan seekor babi dan di lain waktu seekor harimau mengintai di dekatnya.
"Saya sangat senang dan berterima kasih," kata Acosta kepada Unitel TVÂ setelah dipertemukan kembali dengan keluarganya.
Advertisement
Kisah Lain Bertahan di Hutan Amazon
Dalam kasus terkenal lainnya di Bolivia, petualang Israel Yossi Ghinsberg bertahan selama tiga minggu di Amazon pada tahun 1981. Kisahnya tersebut menginspirasi sebuah film berjudul Hutan yang dibintangi oleh Daniel Radcliffe.
Di Brasil, pilot Antonio Sena bertahan selama 38 hari di Amazon setelah pendaratan darurat pada tahun 2021.
Tahun berikutnya, dua saudara laki-laki berusia tujuh dan sembilan tahun diselamatkan setelah menghabiskan 25 hari tersesat di bagian hutan hujan Brasil.