Sukses

Iran Usir 2 Diplomat Jerman sebagai Aksi Balasan

Apa yang dilakukan Iran ini merupakan balasan atas langkah serupa yang diambil Jerman.

Liputan6.com, Berlin - Iran mengusir dua diplomat Jerman sebagai pembalasan atas langkah serupa yang dilakukan Berlin pekan lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengumumkan pada Rabu (1/3/2023) bahwa dua diplomat yang tidak disebutkan namanya telah ditetapkan sebagai orang yang tidak disukai akibat dari "tindakan intervensi dan tidak bertanggung jawab" pemerintah Jerman baru-baru ini.

"Prioritas Republik Islam Iran selalu menjaga kerja sama dalam suasana saling menghormati, tetapi jika pihak lain ingin mengabaikan prinsip dasar dan tata kelola nasional negara kita maka menentukan opsi baru tidak dapat dihindari,” katanya seperti dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (2//3).

Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Jerman mengusir dua diplomat dari Kedutaan Besar Iran di Berlin sebagai reaksi atas hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Jamshid Sharmahd (67) warga negara Iran-Jerman yang juga penduduk Amerika Serikat (AS).

2 dari 2 halaman

Pemimpin Kelompok Teroris

Iran mengatakan Sharmahd adalah pemimpin kelompok teroris berbasis di AS yang bertanggung jawab atas pengeboman tahun 2008 di sebuah masjid yang menewaskan 14 orang dan melukai ratusan lainnya.

Sharmahd dan kelompok pro-monarki, yang disebut menjalankan saluran televisi di luar negeri yang mendukung kelompok oposisi Iran, juga dinyatakan bersalah oleh pengadilan Iran karena melancarkan beberapa serangan lain dan berencana melakukan lebih banyak operasi "teroris" di seluruh Iran.

Keluarga Sharmahd telah menyatakan bahwa pria itu tidak bersalah. Mereka menambahkan bahwa Sharmahd terakhir berada di Dubai sesaat sebelum muncul dalam video televisi negara Iran yang menunjukkan dia ditahan.

Jerman mengutuk hukuman atas Sharmahd, menyebutnya "tidak dapat diterima" dan menyerukan pembebasannya segera.

Iran telah beberapa kali mengutuk Jerman karena menilai negara itu ikut campur soal urusan dalam negerinya menyusul dukungan Berlin terhadap aksi protes pasca kematian Mahsa Amini serta kritik atas respons Teheran terkait demonstrasi itu.