Sukses

Bunuh Istri dan Anak, Eks Pengacara Terkenal AS Alex Murdaugh Divonis Penjara Seumur Hidup

Alex Murdaugh (54) bukan orang sembarangan. Keluarganya dikenal telah membangun dinasti hukum di South Carolina, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington - Alex Murdaugh (54), mantan pengacara yang berasal dari "dinasti hukum" di South Carolina, Amerika Serikat, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat pada Jumat (3/3/2023) karena membunuh istri dan putranya.

Maggie (52) dan Paul (22) ditembak dari jarak dekat di properti keluarga di Islandton pada 7 Juni 2021. Jaksa berpendapat, motif pembunuhan yang dilakukan Murdaugh terhadap istri dan putranya adalah untuk mengalihkan perhatian dan menunda penyelidikan atas kejahatan keuangan yang dilakukannya serta demi mendapatkan simpati.

Ayah, kakek, dan kaket buyut Murdaugh adalah jaksa di South Carolina pada rentang 1920 hingga 2006.

Hakim Clifton Newman menuturkan bahwa kasus Murdaugh merupakan salah satu yang paling meresahkan yang pernah dia lihat mengingat catatan masa lalu Murdaugh sebagai anggota komunitas hukum terkemuka.

"Anda telah mempraktikkan hukum sebelum saya dan kita telah bertemu satu sama lain di berbagai kesempatan selama bertahun-tahun," ujar Newman seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/3) seraya menambahkan bahwa sangat memilukan baginya mengetahui penangkapan dan penuntutan terhadap Murdaugh, lebih dari setahun pasca pembunuhan tersebut.

Murdaugh memimpin sebuah firma hukum yang selama beberapa dekade menduduki posisi yang kuat, jangkauan hukumnya digambarkan oleh sebagian orang sebagai "Murdaugh Country".

Mantan pengacara itu dihukum penjara seumur hidup setelah menjalani persidangan selama enam minggu.

2 dari 3 halaman

Kecanduan Obat Penghilang Rasa Sakit

Selama persidangan, penyelidik turut mengungkap bagaimana Murdaugh menipu kliennya hampir US$ 9 juta untuk membiayai kecanduannya terhadap obat penghilang rasa sakit dan gaya hidup mewahnya.

Namun, pada Jumat, Murdaugh berbicara singkat dua kali, untuk membela diri bahwa dia tidak bersalah. Dia mengakui bahwa dia tidak membunuh istri dan anaknya serta menemukan mayat keduanya setelah kembali dari kunjungan singkat ke ibunya yang sakit malam itu.

Hakim Newman kemudian dengan tajam bertanya kapan Murdaugh akan berhenti berbohong.

"Saya tahu Anda harus melihat Paul dan Maggie saat malam hari ketika Anda mencoba untuk tidur. Saya yakin mereka datang dan mengunjungi Anda," kata Newman di ruang sidang Colleton County.

Murdaugh meresposnya dengan mengatakan, "Setiap malam."

Pengacara Murdaugh mengatakan, mereka akan mengajukan banding dalam waktu 10 hari.

Sementara itu, putra Murdaugh yang masih hidup, Buster Murdaugh, mengenakan blazer sederhana berwarna biru tua, duduk diam sepanjang persidangan - bahkan saat hakim membacakan vonis terhadap ayahnya.

Hakim turut mengungkapkan bahwa pembunuhan mungkin telah dilakukan di bawah pengaruh obat-obatan.

Pembunuhnya, kata Newman kepada Murdaugh, "Mungkin bukan Anda. Mungkin itu adalah monster dalam diri Anda ketika Anda meminum 15, 20, 30, 40, 50, 60 pil opioid. Mungkin Anda menjadi orang lain. Saya pernah melihatnya sebelumnya."

Jaksa penuntut umum Creighton Waters mengatakan bukti yang memberatkan Murdaugh "luar biasa" dan menunjukkan dia sebagai pria licik dan manipulatif yang menempatkan dirinya di atas segalanya, termasuk keluarganya.

3 dari 3 halaman

Juri: Buktinya Jelas

"Membutuhkan waktu kurang dari satu jam bagi juri untuk mencapai keputusan bulat bahwa Murdaugh bersalah," papar salah satu juri persidangan, Craig Moyer, kepada ABC News seperti dilansir CNN.

"Buktinya jelas," kata Moyer, orang pertama di panel juri yang berbicara secara terbuka tentang persidangan tersebut.

Sedikit atau tidak ada bukti langsung yang mengikat Murdaugh dengan tempat kejadian, termasuk tidak ada saksi mata. Penuntutan sebagian besar mengandalkan bukti tidak langsung, termasuk sistem pelacakan telepon dan kendaraan yang menunjukkan pergerakan Murdaugh pada malam pembunuhan.

Meski demikian, jaksa penuntut umum berhasil menguak kebohongan yang memainkan peran kunci dalam kasus ini, yaitu sebuah video yang memastikan Murdaugh di tempat kejadian perkara tidak lama sebelum pembunuhan terjadi, walaupun dia berulang kali menegaskan selama penyelidikan bahwa dia tidak ada di sana.

Video, yang direkam oleh mendiang Paul di dekat kandang anjing keluarga itu, menangkap suara Murdaugh. Hampir selusin teman dan anggota keluarga bersaksi bahwa itu memang suaranya.

Murdaugh pada akhirnya mengakui itu suaranya. Dia mengklaim telah berbohong kepada penyelidik tentang keberadaannya karena paranoid, yang menurutnya dipicu oleh kecanduan opioid.

Fakta itulah yang kemudian meyakinkan juri bahwa Murdaugh bersalah.

"Murdaugh adalah pembohong yang baik," kata Moyer. "Tetapi tidak cukup baik."

"Saya tidak melihat penyesalan atau kasih sayang yang sebenarnya atau apapun," tambahnya. "Dia tidak menangis. Yang dia lakukan hanyalah menarik ingus."

Dalam kasus terpisah yang belum diadili, Murdaugh menghadapi 99 dakwaan yang berasal dari sejumlah dugaan kejahatan keuangan, termasuk menipu kliennya hingga mantan firma hukum yang dipimpinnya.

Mantan firma hukum Murdaugh –yang telah berganti nama menjadi Parker Law Group– menyebut putusan juri pada Kamis sebagai langkah menuju keadilan.

"Tindakan Alex Murdaugh mengejutkan kita semua. Putusan malam ini, yang diberikan setelah persidangan yang menyeluruh dan adil, memberikan keadilan dan penyelesaian atas masalah yang mengerikan ini," tulis firma hukum itu di Facebook. "Maggie dan Paul meninggal secara tragis dan karena alasan yang mungkin tidak pernah kami pahami sepenuhnya. Mereka sangat dicintai dan kami akan selamanya meratapi kehilangan mereka."