Liputan6.com, Plumpang - Sedikitnya 297 warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara kini dilaporkan masih bertahan di pengungsian usai insiden ledakan melanda.
Berdasarkan data yang dirilis pada Sabtu, 4 Maret 2023 malam pukul 22.23 WIB, seluruh pengungsi terbagi di dua titik yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella.
Insiden ledakan yang menyebabkan kebakaran ini terjadi tak lama setelah negara di benua Eropa, yakni Islandia juga dilanda hal serupa.
Advertisement
Dikutip dari laman icelandreview.com, Minggu (5/3/2023) dua warga dibawa ke rumah sakit usai terjadi ledakan di pom bensin OlÃs, ReykjavÃk, Islandia pada 13 Februari 2023.
Petugas pemadam kebakaran wilayah ibu kota dikirim untuk membawa dua korban ke ruang gawat darurat.
Departemen pemadam kebakaran menerima banyak panggilan sebelum pukul 14.30 waktu setempat.
Petugas menjelaskan bahwa telah terjadi ledakan besar di sebuah pompa metana, dan petugas pemadam kebakaran mulai memblokir aliran gas dari pompa tersebut.
Jokowi Kunjungi Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023). Jokowi melihat langsung kondisi para warga yang berada di tenda pengungsian.
Jokowi telah tiba di lokasi pengungsian kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada pukul 09.55 WIB. Dia bersama Ibu Negara Iriana mengunjungi para warga terdampak yang berada di tenda pengungsian.
Jokowi melihat langsung kondisi warga terdampak, pasca terjadinya kebakaran yang menelan korban jiwa 13 orang. Tampak bantuan dari Jokowi untuk warga terdampak berada di sekitar tenda pengungsian.
Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri BUMN Erick Thohir, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.
Kapolri Ungkap Awal Mula Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Saat Pengisian Pertamax Ada Gangguan Teknis, Tekanan Berlebih
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap adanya gangguan teknis yang dialami ketika proses pengisian bahan bakar Pertamax yang dilakukan Depo Pertamina Plumpang sebelum insiden kebakaran yang melanda pemukiman warga, Koja, Jakarta Utara.
Fakta itu disampaikan Sigit usai melakukan peninjauan langsung dengan tim dan jajarannya bersama pihak Pertamina dalam rangka melakukan investigasi atas kejadian kebakaran.
"Bisa kita jelaskan kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang," kata Kapolri kepada wartawan, Sabtu (4/3).
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu dapat terjadi peristiwa terbakar," imbuh Sigit.
Namun demikian, Sigit belum bisa menyebutkan gangguan teknis yang dimaksud apakah terjadi kebocoran atau ada hal lain. Karena, sampai saat ini Polri masih melakukan investigasi guna mengungkap sumber api.
"Nah tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," ujarnya
Jenderal Bintang 4 itu memastikan akan melakukan investigasi sesuai scientific investigation atau metode ilmiah. Sigit belum bisa menyebut apakah ada kebocoran atau ada gangguan lainnya karena masih dalam proses investigasi.
"Kemudian mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain. Kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan," ucapnya.
Advertisement
Investigasi
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan masih melakukan proses investigasi terkait penyebab kebakaran yang melanda Depo Plumpang di Jakarta Utara.
Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra wilayah Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan saat ini masih memfokuskan pada upaya evakuasi pekerja dan warga yang bermukim di sekitar lokasi kebakaran.
"Kami terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (3/3).
Dugaan Tersambar Petir
Sementara, Kasi Ops Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut dugaan sementara terbakarnya Depo Pertamina akibat tersambar petir. Namun menurut Abdul, itu hanya dugaan sementara.
"Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Advertisement