Sukses

Ekspedisi Palung Kermadec Temukan Ikan Anglerfish Terbalik Hingga Belut Tanpa Wajah

Penyelaman kapal selam ke Palung Kermadec sedalam 20.000 kaki di Pasifik Selatan, mengungkapkan hewan-hewan aneh dari kedalaman, beberapa di antaranya mungkin baru bagi sains.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu palung laut terdalam yang ada di Bumi bernama Palung Kermadec di Pasifik Selatan, merupakan rumah bagi makhluk laut yang jarang terlihat, yang hidup di zona hadal, pada kedalaman antara 20.000 dan 36.000 kaki atau sekitar 6.000 hingga 11.000 meter.

Sebuah ekspedisi bawah laut kemudian merilis foto-foto menakjubkan dari keanehan yang ada di palung tersebut.

Melansir dari livescience.com, Kamis (23/3/2023), di antara gambar paling menarik yang diambil oleh tim peneliti dari China dan Selandia Baru selama misi November 2022 adalah foto ikan Gigantactis yang berenang terbalik dengan sulur mengarah ke bawah dasar laut.

"Kami melihat komunitas dasar laut yang sangat beragam bahkan di kedalaman yang sangat dalam dan menemukan organisme aneh dan jarang terlihat seperti ikan Gigantactis terbalik," kata Daniel Leduc, ahli biologi kelautan di National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) dari Selandia Baru yang berpartisipasi dalam penyelaman sebelumnya di Palung Kermadec.

Para kru menghabiskan 6 jam menjelajahi tebing dan palung parit yang curam. Sepanjang jalan, tim ekspedisi juga menemukan teripang kecil seperti kaca, pena laut bertangkai yang sangat panjang, belut cusk tak berwajah yang mirip seperti hantu, dan gurita dumbo.

Penyelaman itu hanyalah salah satu dari 16 penyelaman yang diselesaikan selama misi ilmiah, dalam penelitian pertama mereka melakukannya selama dua bulan di atas kapal penelitian bernama IDSSE Tansuoyihao. Sedangkan penelitian kedua, terdiri dari 15 penyelaman lainnya pada Desember 2022 mengungkap keanehan di kedalaman palung tersebut lebih lanjut.

"Kami melihat beberapa contoh hewan yang mencolok, termasuk lusinan ikan laut dalam dan ribuan krustasea yang memangsa bangkai mola-mola besar, dan tulang belakang sepanjang 4 meter hiu yang sepertinya sudah lama tanpa daging," kata David Bowden, seorang ahli ekologi kelautan di NIWA yang mengambil bagian dalam misi kedua, dalam pernyataan terpisah. 

2 dari 3 halaman

Mengenal Palung Kermadec

Palung Kermadec, yang membentang lebih dari 620 mil atau sekitar 1.000 kilometer, terletak di lepas pantai utara Selandia Baru. Titik terdalamnya, disebut sebagai scholl deep, mempunyai kedalaman 32.962 kaki setara dengan 10.047 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman ini bisa dibilang lebih dari ketinggian Gunung Everest.

Kareen Schnabel, seorang ahli biologi kelautan di NIWA, bergabung dengan pilot Deng Yuqing dan Yuan Xin, dari Institute of Deep Sea Science and Engineering (IDSSE) di chinese academy of sciences, di atas kapal selam china fendouzhe, atau striver, yang pada tahun 2020 lalu mencapai salah satu tempat terdalam di Bumi, dekat dasar Palung Mariana, sekitar 35.791 kaki atau 10.909 m.

Ekspedisi baru ke Palung Kermadec merupakan misi berawak kedua untuk menjelajahi scholl deep, dengan Schnabel dan Deng menjadi wanita pertama yang mencapai dasar parit tersebut.

"Teknologi submersible yang luar biasa ini telah memberi kami hak istimewa untuk mempelajari bagian-bagian lautan dengan cara yang biasanya tidak dapat kami lakukan," kata Schnabel dalam pernyataannya. "Buku teks dan gambar tidak bisa dibandingkan dengan mengalami cahaya menghilang saat Anda meninggalkan permukaan laut atau melihat dasar laut dengan mata kepala sendiri," tuturnya kembali.

Beberapa makhluk laut aneh, seperti bintang laut Hymenaster, diperkirakan telah ditemukan sebelumnya oleh ekspedisi laut dalam Galathea Denmark pada awal 1950-an. Tetapi beberapa makhluk laut yang aneh mungkin baru dalam ilmu pengetahuan, kata Schnabel.

 

3 dari 3 halaman

Gurita Terdalam di Dunia Berhasil Tertangkap Kamera di Palung Jawa

Selain penampakan hewan-hewan langka yang ada di palung Kermadec, di Indonesia sendiri pernah tertangkap oleh kamera seekor gurita dumbo yang sedang berenang-renang di palung jawa. 

Seekor gurita terlihat di kedalaman 7.000 m di Palung Jawa, yaitu hampir 2 km lebih dalam dari rekaman penampakan yang dapat diandalkan sebelumnya.

Palung Jawa atau Palung Sunda adalah palung yang terletak di timur laut Samudera Hindia dengan panjang 2.600 kilometer dan kedalaman maksimum 7.725 meter. Palung ini merupakan palung terdalam kedua di samudera Hindia setelah palung Diamantina.

Dr. Alan Jamieson adalah ilmuan di balik identifikasi tersebut, ia memelopori eksplorasi yang dalam menggunakan apa yang disebut "landers" yaitu instrumen yang dijatuhkan ke laut dari kapal penelitian.

Peralatan Dr. Alan ini memfilmkan dua gurita. Satu peralatan turun pada kedalaman 5.760 m dan yang kedua pada kedalaman 6.957 m. Masing-masing gurita yang tertangkap kamera tersebut memiliki panjang 43 cm dan 35 cm.

Membutuhkan Adaptasi Khusus

Dr. Alan Jamieson mengatakan, pentingnya pengamatan di Samudra Hindia ini adalah untuk mengetahui bahwa gurita dapat menemukan habitat yang berpotensi cocok di setidaknya 99% dari dasar laut global. Tetapi hewan yang hidup di kedalaman jelas membutuhkan adaptasi khusus.

Peneliti tersebut menjelaskan, "Mereka harus melakukan sesuatu yang pintar di dalam sel mereka. Jika Anda membayangkan sebuah sel seperti balon - itu akan ingin runtuh di bawah tekanan. Jadi, perlu beberapa biokimia cerdas untuk memastikannya mempertahankan bola itu."

Gurita baru ini direkam oleh Dr. Alan ketika ia bekerja sebagai kepala ilmuan di Ekspedisi Five Deeps, yaitu adalah proyek yang melihat pemodal Texas Victor Vescovo menggunakan kapal selam ke sektor terdalam dari lima samudera utama di Bumi.

Temuannya tersebut ia harapkan dapat membantu menghilangkan beberapa kesalahpahaman tentang bagian terdalam samudera.

Baca selengkapnya disini...